25. Dia Kembali

37 4 0
                                    

Hai Author up lagi

Jangan lupa vote dan comment

Happy Reading
.
.
.
.
.

Shahira dan Kaito saat ini sedang membeli es krim di pinggir jalan. Sebenarnya Kaito tidak mengizinkan Shahira untuk membeli es krim, tetapi Shahira tetap ingin membelinya, jadi mau tidak mau Kaito menurutinya.

"Makasih ya Pak"

"Iya sama-sama"

"Udah?"

Shahira mengangguk.

"Kak, panas banget nih. Masuk yuk" 

Kaito mengangguk.

Kedua pasutri itu pun masuk ke dalam rumah. Shahira pergi menuju ke kamar miliknya dan Kaito. 

Baru saja menutup pintu, pintu berwarna abu-abu itu sudah ada yang mengetuk.

Tok tok tok

"Ck, siapa sih, udah tau panas pake ada tamu segala lagi" gerutu Kaito.

Ceklek

Pintu berwarna abu-abu itu terbuka, dan betapa terkejut nya Kaito kala siapa yang datang.

"Kaito" Nabila memeluk Kaito dan Kaito berusaha untuk melepaskannya.

Ya, yang datang ke rumah Kaito itu adalah Nabila, mantan Kaito.

"Ck, lo apa-apaan sih, lepas!!" Kaito melepaskan pelukan Itu. Tapi usahanya gagal.

Shahira pun keluar dari kamarnya.

"Siapa Kak yang dateng?"

Terlihatlah dari arah tangga seorang Shahira yang sangat kaget melihat siapa yang datang.

Apa lagi dia memeluk suaminya itu, sebenarnya Kaito memberontak untuk di peluk oleh Nabila, tetapi dari atas tangga kelihatan kalau Kaito tidak memberontak melainkan diam saja.

Sungguh saat ini ia tidak bisa berfikir jernih.

"K-kamu?" air mata Shahira sudah ingin keluar. Kaito menoleh.

"Ra, ini ga seperti yang kamu pikirkan" Kaito menghampiri Shahira

"Maaf ganggu kalian" Shahira kembali naik ke atas tangga dan mengunci pintu kamar tersebut.

Kaito ingin menyusul Shahira, tetapi Nabila menahan tangannya.

"Puas lo? puas liat rumah tangga gue kayak gini? PUAS LO HAH?!"

"Kai dengerin gue dulu"

Kaito melepas cekalan tangan itu dengan kasar.

"Pergi dari rumah gue" usir Kaito

"Gue mau ngomong sama lo Kai"

"Pergi"

"T-tapi-"

"PERGI NABILA!" bentak Kaito.
Nabila pun akhirnya pergi dengan perasaan senang, ia telah berhasil membuat rumah tangga Kaito dan Shahira berantakan.

Kaito menaiki anak tangga dan menyusul Shahira.

"Ra, buka pintunya" Kaito menggedor-gedor pintu tersebut.

"Shahira, buka pintunya" Terdengar suara isakan tangisan dari dekat pintu. itu artinya, Shahira sedang bersandar di pintu itu sambil menangis.

1 jam Kaito sudah berusaha untuk membujuk Shahira, tetapi tidak ada respon sama sekali. Ia pun memutuskan untuk beristirahat di kamar sebelah.

Cinta Seorang Wanita Santri [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant