16. Pesantren Kilat

272 39 8
                                    

Hai author up lagi

Jangan lupa Vote dan Comment

Happy Reading!!!
.
.
.
.
.
.

Pukul 03.00 dini hari, keluarga Willan dan keluarga Azzam tengah melaksanakan sahur di rumah keluarga Willan. Dari arah tangga, terlihat seorang Riva yang sedang menuruni anak tangga dengan mata yang masih mengantuk.

"Baru kali ini kita sahur bareng-bareng kayak gini" kata Azzam seraya terkekeh kecil.

Willan pun ikut terkekeh juga.

"Sudah-sudah, kita makan aja dulu" mereka pun mengangguk, dan memulai acara sahur berjama'ah tersebut. Tidak lupa untuk membaca doa niat puasa sebelum makan.

Setelah melakukan sahur, Riva tidak langsung tidur melainkan dia memainkan kucing milik kakak ipar nya.

"Kak Ira, kucing nya ga sahur juga?" tanya Riva polos.

Shahira terkekeh.

"Kucing nya puasa, tapi puasa nya setengah hari. Kamu tau kan, sih Meng-Meng kalo makan itu banyak banget. Terus ga sampai 1 jam udah makan lagi, mangkanya di gembul gitu" Shahira terkekeh kecil kala atas ucapan nya.

"Iya sih, tapi Meng-Meng imut kayak Kak Ira, hihi" balas Riva seraya terkekeh kecil. Shahira menanggapi nya dengan senyuman tipis.

***

Saat ini, seluruh murid-murid di SMA Merdeka Mandiri sedang berkumpul di tengah lapangan.

"-Agenda 'pesantren kilat' akan di  laksanakan pada hari lusa tepat nya kali ini di Pondok Pesantren Al-Azhar"

Sekolah SMA Merdeka Mandiri memang setiap tahun akan mengadakan agenda 'pesantren kilat' untuk kelas 10 sampai kelas 12.

"Barang-barang yang akan di bawa nanti nya, akan di beri tahu dengan wali kelas kalian masing-masing"

"Kalau begitu segini saja yang bisa saya beritahukan. Sekarang bubar kalian boleh kembali ke kelas masing-masing" semua murid-murid berhamburan untuk memasuki kelas.

Sementara di koridor sekolah, Shahira dan Kaito memimpin jalan di depan, dan di belakang mereka di ikuti oleh 3 sahabat Shahira dan 5 inti Warrior beserta anggota lainnya.

"Pondok Pesantren Al-Azhar itu, pondok tempat yang kita nganterin Dika kemarin, ya kan Ra?"

"Iya Kak, pondok itu tempat Ira waktu dulu mondok" balas Shahira, Kaito hanya mengangguk saja.

"Dika siapa bos? Anak lo?" tanya Zayn tiba-tiba.

"Sabar sabar, bulan puasa harus sabar" balas Kaito seraya mengelus dada nya.

"Dika itu anak yang waktu aku temui di jalan sama Kak Kaito" sahut Shahira, mereka mengangguk saja sebagai jawaban.

"Sekarang anak nya dimana?"

"Gue bawa ke pesantren" balas Kaito sedikit kesal.

"Oooooo!!" balas mereka kompak.

"Ya udah, yok kita ke kelas!"

Segerombolan manusia itu pun akhirnya pergi memasuki kelas masing-masing.

***

Keesokan harinya...

"Ini udah, itu udah. Oke semuanya udah lengkap" ujar Shahira seraya menutup resleting tas yang akan ia bawa besok.

Cinta Seorang Wanita Santri [END]Where stories live. Discover now