Lima Puluh Satu

2.8K 180 1
                                    

Sejak kejadian itu, kini Kia sudah mulai ceria kembali, Kia sudah mencoba untuk beranjak dari keterpurukan itu, bahkan kini ia sudah benar benar menerima itu semua, ia selalu ingat kata kata Salsa "Kadang Kebahagian yang kita harapkan bukan terbaik untuk kita, karena memang akan ada kebahagian yang nantinya paling kita syukuri kalau kita bisa menerima semua apa yang telah menjadi milik kita".

Sama seperti Aro pun, dia tidak lagi larut dengan penyesalan yang semua terjadi, perempuan yang selama ini ia usahakan memang bukan takdirnya. Kini Aro sudah menjadi Direktur pemegang salah satu cabang perusahaan Lian. 

Sementara Salsa dan Lian menjalani Rumah tangga mereka selayaknya pasangan suami istri bersama satu anak yang kini sudah mengalami banyak kemajuan.

kini Umur Rayyan sudh menginjak 8 bulan, bayi itu kini sudah dikenalkan untuk Makan. Salsa sangat telaten mengurus anaknya.

"Rayyan aaaaaaa, pecawatttttnya mau masukkkkk" Cara Salsa untuk menyuapi makan, sangat lucu. 

"selamat pagi kesayang papi" Lian menghampiri Salsa dan anaknya

"Celamat pagi papi" Ucap Salsa menirukan Suara anak kecil

Lian mencium kening istri dan anaknya.

"Kamu udah sarapan, tadi udah aku siapin diatas meja, maaf ya gak nemanin kamu, soalnya Rayyan suka rewel kalau makan diatas meja, dia suka disini melihat pemandangan luar"

"iya gak apa apa sayng , aku sudah sarapan kok" 

"Cayangnya papi masih makan ya, belum madi ya" Ucap Lian

sementara Rayyan hanya menghentakkan Kakinya untuk bisa menghampiri Papinya

"Horeeee habis Makannya" ucap Salsa mengangkat tangannya.

"ahhhh ahahhhhhh" Rayyan yang belum bisa berbicara mengeluarkan suaranya sambil mengangkat tangannya seolah olah meminta gendong sama papinya

"oalah, Rayyan mau sama papi, sekarang kita mandi sama papi"Lian mengangkat Rayyan dan membawa rayyan ke kamar bayi dan diikuti Salsa dibelakangnya

Setelah proses Mandi Rayyan selesai, Lian dan salsa hanya menghabiskan waktu dirumah saja hari ini, karena hari ini hari Minggu, Lian memutuskan untuk tidak kemana kemana, karena hampir satu bulan ini ia fokus ke Kantornya semenjak Danil Resign dari kantornya ia cukup kesulitan menghandle pekerjaanya. untung saja masih ada Aro yang membantunya.

Saat ini Lian dan Salsa sedang berada di ruang keluarga untuk menonton TV, sementara Rayyan sudah tidur di Baby box yang mereka letakkan disamping Sofa.

Drtttttt drtttttt

Hallo ro

li, lu dimana

dirumah ni, kenapa ro?

Li, gue mau minta pendapat sama lu, kita butuh skretaris deh kayaknya li, soalnya kita gak bisa kalau kayak gini terus.

iya sih gue stuju, kemarin sempat kepikiran juga. lu aja yang hair ro. Nanti gue ikut interview juga. kita cari dua sekretaris. untuk di lu satu di gue satu.

siapppp bos, gue cari yang cewek ya biar semangat bekerja

Salsa mendengar apa yang diobrolkan laki laki itu, ketika mendengar ucapan Aro, salsa langsung menatap tajam Lian.

Jangan macam macam deh ro, kalau yang gue usahakan Cowok aja, soalnya gue udah diplototin Ratu ni ro.

hahahahahh bercanda kali salsa.

awas kak aro ajarin Lian macem macem ya.

gak akan Salsa, bercanda juga, ya udah deh li. besok gue Hair deh. 

Oke RO. gue mah terserah lah siapapun yang penting masuk kualifikasi kita.

Siap bosss

"Awas ya kalau kamu macem macem dibelakang aku" Ucap Salsa

"Gak akan sayangku, aku kan macem macemnya sama kamu aja" Lian menoel hidung Istrinya sambil mengangkat alisnya satu.

"Ih, kayak om om kamu kayak gitu"ucap salsa

"kamu suka kan kalau om om kayak aku" Goda Lian

kini Lian langsung menyambar bibir mungil perempuannya, Salsapun mengalungkan tangannya di leher Lian. dan terjadilah pergulatan yang hebat pagi menjelang siang itu. pada akhirnya TV lah yang menonton Mereka.

Selamat siang guysss..

tipis tipis ya.

GentariWhere stories live. Discover now