Dua Puluh Tiga

3.2K 169 4
                                    

setelah acara Pertunangan Aro dan Novi selesai, mereka kembali ke Jakarta. Menjalani aktivitas seperti biasanya.
Kini perusahaan Lian sedang mengalami peningkatan pesat. Hampir 24 jam Lian habiskan waktu di kantor untuk menghandle tender yang mereka menangkan dari Pak Roberts. Proyek ini sangat besar sehingga tidak akan mereka sia siakan.

"Li, kita hari ini diundang Pak Roberts Makan Malam"ucap danil.

"Waduh, jam berapa nil"Lian

"Ya namanya makan malam li, seperti biasa lah, lu kenapa" ucap danil

"Masalahnya gue juga ada makan malam bareng keluarga gue malam ni sama salsa juga, mampus deh gue" jawab lian menepuk jidatnya, ketika kemarin ia sudah berjanji untuk mengajak makan malam salsa bareng keluarganya.

"bagaimana dong, Pak robert juga maunya lu yang datang sebenarnya, kalau gue sama aro gak datang gak pengaruh t buat dia, apa gue aja yang gantiin lu diner  bareng salsa"Jawab danil dengan santai.

"Enak aja lu" lian melempar pulpen tepat ke kepala danil.

"Awshh, sakit bego, Ro ayo dong kasih solusi" ucap danil

"Bagaimana lu satuin aja tempat dinnernya, tapi beda meja. jadi kan lu bisa fleksibel, kan sama pak roberts paling makan doang, kan pekerjaan sudah aman semua tinggal jalan aja"Aro memberikan idenya

"Ya boleh deh, nanti gue kabarin salsa sama keluarga gue"

Malam pun tiba, akhirnya Lian menerima ide dari Aro, Menjadikan saru tempat Restoran untuk mereka diner bersama Pak roberts dan Salsa.

"Ma, pa, Nanti Lian ke meja pak roberts dulu ya, mama papa temenin Salsa dulu ya"Lian

"Iya, udah kamu kesana tuh sudah ada aro dan danil disana" ucap mama Lian

"Sayang, kamu sama papa mama dulu ya, maaf ya" lian mengusap tangan kekasihnya.

"iya gak apa apa kok, kan ini demi pekerjaan, lagian aku juga kangen makan sama mama papa kayak gini"Salsa sangat bahagia kali ini, dia merasa mendapatkan sosok orang tua baru.

Lian pun mengelus puncak kepala Salsa, lalu bergabung bersama Aro dan Danil.

tidak berapa lama Pak roberts datang bersama Seorang perempuan cantik yang masih Muda.

"Selamat Malam Pak Lian" Sapa Roberts

"Selamat malam pak, silahkan duduk" jawab Lian

"Oh iya kenalkan ini Anak ku Rania" ternyata perempuan muda yang datang bersama Pak roberts adalah anak nya.

lalu rania berkenalan degan ketiga laki laki yang sudah duduk terlebih dahulu.

"Kita langsung saja makan malamnya Pak lian, maaf kalau sudah menunggu lama" ucap Roberts

"Baik pak, tidak masalah pak" Lian

lalu mereka memulai makan malam tanpa suara sama sekali.

Lian mengangkat sendoknya mengarah ke Salsa, memberitahukan "Mari makan" Salsa tersenyum manis.

Selama Makan malam Lian agak sedikit risih karena Rania yang selalu melirik ke arahnya dan itu juga diperhatikan oleh kedua temannya.

"Pak Lian, Rania ini lulusan S2 dari Amerika loh, dia akan membantu saya untuk memanaje perusahaan" Lian hanya mengangguk saja.

"Dia masih single loh pak, pak lian masih single kan" Ucap Pak roberts membuat Rania tersenyum malu malu.

"Oh, maaf pak saya sudah ada calon istri" jawab Lian Santai.

"Masa? tapi saya tidak pernah melihat pak lian bersama kekasih nya, kemarin kemarin juga saya perhatikan pak lian sibuk dikantor, kapan punya waktu bersama pacarnya" ucap roberts dengan sedikit ketus

"Pak lian mah, sengaja sembunyiin pak, takut diambil orang" ucap danil. Aro terkekeh mendengarnya. sementara Rania ada raut kecewa diwajahnya.

"Padahal, saya mau jodohkan pak lian dengan anak saya malam ini pak" Roberts

"Maaf pak, saya sudah ada calon istri, bapak boleh menghadap kebelakang, disana ada kedua orang tua saya dan seorang perempuan cantik, nah itu calon istri saya pak" ucap Lian dengan rasa bangga. "Sayang" Lian memanggil Salsa untuk mendekat dengannya. lalu salsa berjalan menuju Lian.

"Sayang kenalin, ini Pak roberts dan itu anaknya Rania"ucap Lian

"Gentari pak" Salsa mengulur tangan untuk bersalaman dengan Pak roberts dan Rania.

setelah berkenalan Salsa membalikan badan untuk bergabung kembali ketempat duduk nya, tetapi tangannya di cegah Lian, Lian menepuk ke arah pahanya untuk Salsa duduk dipangkuannya.

"Ya udah pak Lian kita pamit dulu, terimakasih sudah memenuhi undangan Makan malam dari saya" pak Roberts berdiri disusul Rania yang dari tadi sudah tampak murung.

"kita bergabung ke mama papa yuk, Ro nil, ayok kesana lanjut makan lagi kita" ucap Lian menggandeng tangan Salsa.

"Lanjut" Ucap danil dan Aro kompak.

------

diperjalanan pulang dari Restoran, danil dan Aro pulang bersama Lian dan Salsa menggunakan satu mobil.

"gue udah curiga dari awal sih tu Roberts, masa yang datang diner harus Lian, padahalkan nanti dia lebih banyak berurusan ke gue sama Aro" Ucap Danil

Lian dan Aro terdiam dan Lian seketika melirik Danil lewat kaca sepion yang ada didalam mobil.

"Ternyata Mau jodohin Lian sama anaknya yang seksi itu" ucap danil santai.

Plakkkk, Aro menggeplak kepala Danil. sementara Salsa langsung menatap ke Lian. Lian sudah memasang wajah yang tidak tau harus berekspresi seperti apa.

"Maksudnya" Ucap Salsa.

Danil akhirnya menyadari kesalahannya.

"Aduh" ucap danil pelan sambil menyengirkan giginya kearah Aro.

"Ayok cerita nil, maksudnya apa?" Ucap Salsa

"Gak ada dek"jawab Aro

"Gak ada apa, oh ternyata makan malam tadi ajak pertemuan sama perempuan itu" ucap salsa dengan melipatkan tangannya ke dada dan memandang lurus kedepan.

"Bukan gitu sayang" Lian berusaha meraih tangan Salsa untuk ia genggam.

"Bukan apaan, pantes semangat banget dinner malam ini ternyata mau ketemuan sama cewek seksi tadi, hahah cantik sih berpendidikan juga kayaknya" Salsa.

"Lu sih" Aro kembali menoyor kepala danil.

"Gak gitu dong nanti kita bicara ya kalau udah sampe apartemen ya, memang mulut danil kadang suka gak tau tempat" Ucap Lian.

Salsa hanya diam.

sepanjang perjalanan pulang suasana didalam mobil sangat akward. tidak ada yang memulai obrolan lagi.

Semua karena danil kampret, sudah tau kalau Salsa ngambek bujuknya susah banget. bathin Lian

Selamat Sore, aku Up lagi ni.
hari ini 1 up saja ya hihi
atau nanti di up 1 part lagi kalau gak lupa ya.

Enjoy, Vote dan Komentnya cantik.

GentariWhere stories live. Discover now