Sepuluh

3.2K 149 3
                                    

"Sal, bangun yuk, lu gak kuliah l, sudah jam 9 ini" Novi membuka pintu kamar salsa.

"Hmmmn" Salsa menggeliatkan tubuhnya, tetapi bukannya bangun malah menarik selimut dan mempererat gulingnya.

"Ya Ampun sal, ini panas banget badannya, Kerumah sakit yah" Novi yang berniat menggoyangkan kaki Salsa untuk membangunkannya, malah terkejut karena tubuh Salsa panas sekali.

"Gak mau, mau istirahat dirumah aja" Jawab Salsa yang masih memejamkan matanya.

"Tapi panas banget dek, gue telpon Aro deh"

Novia pun menelpon aro, tetapi tidak ada jawaban dari aro, lalu dia memutuskan untuk langsung ke Apartemen Lian.

ting tong ting tong.....

hampir 3 menitan Novi berada di depan apartemen lian.

ceklekkkk

"Eh sayang, kenapa, maaf aku baru bangun" yang membuka pintu kali itu adalah Aro dengan Wajah nya yang masih sembab karena baru bangun. semalam memang mereka bergadang. itulah kenapa pada bangun siang.

dan memang Lian dan Aro tidak ada jadwal meeting atau kunjungan proyek hari itu.

"Kamu aku telpon gak diangkat angkat, itu si Salsa panas banget gimana dong, aku ajak kerumah sakit gak mau"

Aro pun langsung berjalan cepat ke unit salsa diikuti Novi.

"Dek, kita kerumah sakit ya, badan kamu panas banget ini" ucap aro setelah mengecek tubuh Salsa

"Gak mau, aku mau disini aja, nanti minum obat sembuh kok" jawab Salsa lemas.

"Ya udah aku buatin bubur aja dulu" ucap novi, dan aro pun mengangguk.

"Kamu istirahat aja dulu, gue mandi setelah itu kesini lagi" Salsa mengangguk, aro kembali ke unit lian.

"Dari tempat Salsa, ro" tanya lian yang baru saja mandi dan memakai pakaian baju kaos putih dan celana pendek, masih memegang handuk ditangannya.

"Iya, salsa demam, panas banget badannya li, gue mau mandi dulu, ntar balik kesana lagi"

Lian yang mendengar kabar itu, langsung melemparkan handuknya ke sembarang tempat, dan segera menuju ke unit Salsa, Aro melihat tingkah lian hanya menggelengkan kepala.

"Sa, kamu kenapa, apa yang sakit" Lian yang langsung masuk ke kamar Salsa, dia tidak memikirkan apa lagi, masuk ke kamar gadis yang bukan siapa siapanya, yang terpenting Lian harus tau kondisi Salsa.

Salsa hanya menggelengkan kepala, matanya masih terpejam, badannya masih terasa panas, tetapi sudah ada kain kompresan di kepalanya yang sudah dipasang Novi.
Lian khawatir sekali saat melihat kondisi gadis dihadapannya.

"Sal, kita makan yuk,  setelah itu kita minum obat ya" ucap Novia masuk Kekamar salsa dengan membawa semangkuk bubur dan segelas air putih.

"Nov, gue aja ya yang suapin" Lian mengadahkan kedua tangannya untuk meminta Mangkok Bubur yang masih ditangan Novi.

"Iya, gue cek obat obatan dulu, ada atau gak" Novi pun memberikan bubur tadi ke Lian, dan keluar kamar untuk ngecek obat di lemari penyimpanan obat obatan.

"Sa, makan yuk, duduk dulu ya" Lian dengan hati hati membantu Salsa untuk duduk dan menyandarkan tubuhnya ke bantal yang sudah disiapkan lian.

lian mulai menyendokkan Bubur ke mulut salsa. setelah suapan ke 3 Salsa menolak Sendok yang di sodorkan Lian ke mulutnya.

"Gak mau lagi Li, perut gue gak enak"

"Harus makan dong, nanti baru minum obat, atau kita kerumah sakit ya" Ucap Lian sangat Lembut.

"Gak mau, mau disini aja" Jawab Salsa dengan suara manjanya.

"Ya udah sekarang makan lagi buburnya"

"Gak mau"

"Satu sendok ini lagi aja ya"

Salsa pun menerima Suapan sendok bubur yang diberikan Lian. setelah itu lian memberikan minum.

"Aduh Li, gue gak nemu obat lagi di apart ini, di tempat lu gak ada Li" Ucap Novi

"haduh, gue juga lupa beli nov, kemarin pindahan belum sempat beli obat obatan" Lian juga tidak menyimpan stok obat obatan.

"Ya udah deh, gue beli dulu ke apotik sama aro, gue titip salsa ya li" Lalu Novi pergi keluar apart dan menyusul Aro yang masih baru saja keluar dari unit Salsa

"Sayang, kita ke apotik yuk, beliin obat buat salsa, di unit nya salsa gak ada obat sama sekali" Ucap Novi yang bertemu aro disaat dia baru saja keluar dari unit salsa

"Memang tuh anak, gak pernah mau prepare , ayok deh" Aro.

Memang Salsa gak pernah menyimpan Obat obat, biasanya kalau dia pusing dia pasti minum Alkohol untuk mengobati rasa pusingnya, karena memang bagi salsa Alkohol dan Rokok adalah obat mujarab atas sakit yang ia rasakan.

Lian masih memandang Wajah gadis yang didepannya. Lian mengambil tangan Salsa dan mengelus tangannya. ntah apa yang dirasakan lian saat ini. dia juga bingung ingin memberikan nama apa dengan perasaannya sekarang. Cintakah? Sayangkah?. Begitu cepat memang mengingat baru satu minggu dia mengenali perempuan ini.

Salsa membuka mata dan melihat Lian yang sedang memandanginya. Salsa tertunduk malu. kenapa ini orang mandangin gue kayak gitu, kan gue jadi salting batin Salsa.

"gimana masih pusing gak" tanya Lian

"Sedikit" jawab Salsa.

"Ya udah baring yang benar, istirahat dulu, sambil tunggu obat dibeli Novi ya"
Salsa membenarkan Tubuhnya, dan Lian menyelimuti Salsa.

tidak berapa lama kemudian terdengar orang masuk ke apartemen Salsa.

"Sa, ini minum dulu obatnya" ucap Novi sambil menyiapkan obat sesuai yang ia konsultasikan di apotik tadi.

Lian membantu Salsa untuk duduk dan mengambil gelas untuk diminum salsa bersama obat yang disiapkan Novi.
setelah minum obat, Salsa kembali tidur, Novi, lian dan aro pun keluar dari kamar salsa dan membiarkan salsa untuk istirahat.

Selamat pagi...
cie happy kan biru sudah kembali...
aku gak berhentinya terimakasih ya kepada kalian yang sudah komen dan vote disetiap part cerita ini.

Enjoy💙

GentariWhere stories live. Discover now