Tujuh

3.1K 164 5
                                    

"Ro, gue mau ngomong sama lu" Lian membuka omongan sambil fokus menghadap kedepan karena ia sedang nyetir monil.

"Apa" aro menanggapi nya dengan santai.

"Izinkan gue kenal Salsa lebih dekat ya" Lian masih memasang dengan wajah datarnya mennunggu respon dari teman temannya.

"Haha gue udah tebak, lu ada rasa kan sama Sepupu gue satu itu" jawab Aro ternyata pengamatan dia benar ketika melihat interaksi Lian dengan Salsa.

"Widihhhhh, akhirnya Ya Tuhan, Bos gue satu ini tertarik sama perempuan juga" Danil tampak senang mendengar ucapan LIAN, prihalnya selama dia mengenal Lian sangat cuek dengan perempuan padahal cukup banyak yang berusaha mendekati Laki laki itu, hanya saja dia selalu bersikap ketus.

"Gue serius" jawab lian melirik kedua temannya

"Ya kalau gue sih ya li, berterimakasih dengan lu kalau memang mau kenal dengan Salsa itu artinya nambah lagi orang yang jagain dia, ya tapi lu tau lah Li, hidupnya yang kayak gitu, lu harus banyak banyak sabar, tetapi dibalik kekacauan dia, dia perempuan yang baik kok, lembut, dan ceria. hanya saja persoalan keluarganya yang membuat dia berubah kayak gitu" terang Aro

"Iya ro, gue akan berusaha memahami itu, gue gak tau ya melihat dia sedang kacau kayak malam tadi, apalagi pas telponan sama Papanya, hati gue sakit banget" Lian memang bercerita dengan sungguh, dia juga tidak paham kenapa dia seperti itu.

"Udah gawat ni udah pakai hati ini Ro" ucap Danil.

"Ya gue cuma peringatin aja li, kalau lu memang mau lebih dengan salsa silahkan, tapi jangan sampai lu buat dia sakit hati ya, awas aja ada tangisam dari dia, kalau itu terjadi gue orang pertama yang bakalan ngabisin lu Li, meskipun lu temen gue. gue sayang banget sama salsa udah kayak adik kandung gue sendiri"

"Gue gak akan janji buat dia gak nangis ro, tapi gua akan usahain" Lian berbicara datar tapi penuh keyakinan.

aro dan danil hanya mengangguk melihat teman mereka kali ini benar benar tertarik dengan perempuan.

-------

"Capek ya Ki, kuliah kali ini kayak mau ujian Skripsi aja, mikirnya udah kayak apa" Keluh Salsa baru keluar dari ruangan kelas mereka

"Iya, gila aja guh dosen gak main main" sambung Kia.

Mereka berjalan di koridor kampus dengan tujuan mau pergi ke Cafe diseberang Kampus.

"Halo Gentari" Sapa seorang laki laki yang dari tadi sudah memperhatikan Salsa dan Kia berjalan

"Halo Do" Jawab Salsa.

Ternyata yang menyapa Salsa adalah Aldo teman Sekampus Salsa hanya saja beda Fakultas.

"Mau kemana Gent" lalu mereka berjalan beriringan ber tiga dengan Salsa ditengah

"Mau ke cafe depan ni, mau ikut lu" ajak salsa

"Boleh deh"

Mereka pun nongkrong di cafe dengan memesan minuman dan beberapa cemilan ringan.

"Mama" ucap Salsa ketika melihat seorang ibu ibu bersama Seorang laki laki keluar dari Cafe tempat mereka nongkrong.

"Ma........." salsa berlari mengejar ibu tersebut.

"Gent, tunggu Gent" Kia yang melihat salsa pergi pun ikut berlari menghampiri Salsa

"Ma, Salsa kangen mama" Salsa langsung memeluk ibu tersebut yang ternyata benar memang Mama salsa

"Salsa" ibu itu pun melepas pelukannya.

"Ma, mama mau kemana"

"Sudah lah Sal, mama mau pergi jangan ganggu mama kamu main saja sama teman teman mu, toh uang jajanmu masih banyak kan" Mama Salsa menggandeng tangan laki laki yang dari tadi berada disamping mama salsa.

"Tapi Salsa mau ngobrol dengan mama"

"kapan kapan aja, mama harus pergi. jaga dirimu baik baik" lalu mama nya pun pergi meninggalkan Salsa dan kia.

"Ayok kita duduk lagi ya gent" Kia menarik Tangan salsa untuk duduk di  tempat mereka tadi.

"Ki kita pulang aja ya" Salma beranjak pergi.

"Ayok deh, eh do kita pulang dulu ya" Kia menyusul Salsa yang sudah berjalan menuju parkiran.

"Oh iya iya ki" Aldo hanya terdiam dia tidak mengerti dengan kondisi tadi.

--------

Sesampai diapartemen nya, Seperti biasa Salsa pasti langsung mengambil alkohol dan rokoknya untuk menenangkan otak dan hatinya.

"nih buat lu" Salsa memberikan Segelas kecil Minuman ke Kia dan mengajak Kia untuk bersulang..

"Chersss"

"hallo sayang" Tiba tiba Danil memeluk Kia dan mencium pipinya.

"hai beb" kia pun membalas pelukan Danil.

sementara Aro menghampiri Salsa dan mengambil gelas yang sedang dipegang Salsa

"Udah ya" ucap aro dan meletakkan gelas itu ke atas meja.

"Arghhh, gak seru lu, kenapa kalian cepat pulang sih" Salsa yang baru saja meminum segelas kecil saja, itu belum pengaruh untuk salsa.

trinnnn trinhgg

Suara Hp Aro berbunyi tertera

"Novi 💕 is calling"

"Hallo, iya cantik"

"Aro  bisa jemput aku gak, baru sampe bandara ini"

"hah kamu dmana?"

"aku dibandara jakarta ini pake nanya dimana lagi, buruan"

"eh, iya ya bentar aku meluncur"

Novi adalah pacar aro dibali sekarang dia memutuskan untuk kejakarta menemui aro.

"eh gue ke bandara dulu ya, novi ke jakarta ternyata, ki gue titip salsa"

"yah kita juga mau balik ni kak"

"oh gitu, ya udah li gue titip sama lu aja deh ya, gue buru buru ni, Sal, bareng lian ya jangan aneh" salsa hanya mengangguk.

lalu aro pergi disusul danil dan kia pamit untuk pulang. Tinggallah Salsa dan lian di dalam apartemen itu.

"Sal, lu kenapa kok diam" tanya lian yang mengamati gadis disampingnya itu

"Gak apa apa kok li, Li lu pasti aneh ya melihat hidup gue, kadang ketawa kadang nangis kadang kayak orang gila" Salsa duduk dengan tatapan kosongnya.

"Gak kok, gue malah salut sama lu, lu  perempuan hebat, lu kuat" Lian berusaha untuk menghibur Salsa dengan kata kata baiknya.

"Hahhah gue gak sekuat itu li, hidup gue hancur banget li, gue cuma punya Aro dan kia, tetapi mereka juga punya kehidupannya masing masing jadi gue gak berhak untuk menuntut mereka selalu ada sama gue, jadi ya ini cuma teman setia gue" Salsa mengambil gelas yang masih berisi minuman tadi dan meneguknya hingga habis.

"Sal, boleh kah gue jadi teman lu" Lian mendekat kearah wajah salma untuk memastikan raut wajah perempuan itu, ketika dia mengajaknya berteman.

Salsa yang melihat wajah Lian berada didepannya.

cupppp, Salsa mencium kilat bibir Lian.
Lian cukup terkejut dengan kejadian itu.
Salsa langsung menundurkan wajahnya dan menundukkan kepalanya.
Lian menangkup wajah Salsa dan melumat Bibir Salsa dengan lembut, menyalurkan rasa yang aneh dari dalam diri lian.

"emnhhhhh" ciuman itu semakin dalam dan tentu Salsa ikut andil, karena ia yang memulainya.

Enjoy di ceritanya ya guyss

Vote and komentnya

GentariWhere stories live. Discover now