Tiga Puluh

3K 150 10
                                    

Setelah melihat hasilnya, Salsa terduduk Lemas, ketiga Tespack menunjukkan 2 garis. Ia bingung harus bagaimana, yang salsa tahu dia butuh Lian saat itu.

setelah berulang kali mencoba menelpon Lian tetapi itu tetap nihil. akhirnya salsa bergegas mengambil jaket dan kunci mobil.

dia menyusuri Jalanan ibukota yang selalu Macet dan riuhnya dengan Pikiran yang kalut. salsa sampai di Depan sebuah Rumah Mewah.

"Non Gentari" ucap salah satu satpam yang sedang membuka gerbang.

"Pak, apakah ada Lian didalam?"
tanya Salsa  sekarang dia sudah berada didepan Rumah Lian.

"Aduh Gak ada Non, sudah satu minggu non lian gak pulang kerumah non, mungkin di apartemen"jawab Satpam

"Oh, kalau mama papa atau meitha?"

"mereka gak ada juga Non, kalau non Meitha lagi di London bersama suaminya, kalau Nyonya dan Tuan ke singapura biasa urus perusahaan yang disana" Salsa kini sudah bingung, harus kemana lagi.

"baik terimakasih pak"
salsa pun melanjutkan perjalanannya, Aro, iya hanya Aro yang bisa menolongnya saat ini.

akhirnya Salsa memutuskan untuk pergi ke kantor Lian yang kebetulan Aro menjadi Pimpinan sementara disana.

"Hai Dek, tumben kesini. kenapa" tanua Aro yang melihat Salsa tiba tiba masuk keruangannya.

"Gak apa apa, pengen main aja" jawab Salsa yang masih berusaha terlihat baik baik saja.

"Oh, gue kira ada apa"

Salsa pun memulai pembicaraan sekedar basa basi, mulai menanyakan persiapan pernikahan Aro dan Novi.

"Eh kak, Lian kapan balik ya" tanya Salsa dengan memasang wajah penuh pengharapan dapat jawaban yang memuaskan.

"Gue gak tau juga, anaknya gak bisa dihubungi, tetakhir 5 hari lalu masih Email dengan gue tetapi terkait surat persetujuan Proyek, setelah itu menghilang, kangen ya lu"tanya Aro yang masih sibuk dengan Laptopnya sesekali melirik Salsa.

"Iyaaaa" dengan suara lemas Salsa mengangguk.

"Sabar aja, Lian memang begitu kalau sudah bekerja, lupa semuanya, tapi gue yakin dia  pasti balik kok"

setelah tidak mendapatkan jawaban di Aro, Salsa kembali ke Apartemennya.
Mungkin besok ada kabar dari Lian, batin salsa.

salsa masih berusaha positiv thinking.

Nak, sabar ya kita tunggu papa dulu, Papa pasti senang kalau tau kamu ada diperut mama,  Papa pasti bertanggung jawab untuk kita monolog Salsa sambil mengelus perutnya.

Setelah search apa saja kebutuhan ibu hamil muda digoogle Salsa menutuskan untuk membeli kebutuhan itu di Online.

Salsa tidak henti hentinya mencoba menelpon Lian, dan mengirimkan text pesan ke Lian, dia juga sudah mengirim gambar tespacknya dan memberitahukan bahwa sekarang ia sedang hamil, hanya saja pesan itu masih centang satu.

Salsa merindukan Lelakinya itu, kali ini ia benar benar rindu, tetapi salsa bingung harus bagaiman, ia cuma bisa sabar menunggu  sesuai ucapan yang selalu Lian katakan "Tunggu aku sebentar lagi ya".

SELAMAT PAGI.
Enjoy cerita,
sabar ya aku juga gak tau Lian kemana ini. hihi

Vote dan Koment terus

GentariWhere stories live. Discover now