Dua Puluh Sembilan

2.8K 122 3
                                    

Satu Minggu setelah pemberian bunga matahari itu, kini setiap malam Salsa selalu menerima bucket bunga matahari tetapi kali ini berbeda bucket itu diantar oleh Kurir bukan dari Lian langsung,
sudah Satu minggu juga Salsa tidak pernah berte Lian bahkan komunikasi pun tidak. terakhir kali ia melihat Lian di CCTV ketika Lian datang dan membawa Bucket bunga dengan ucapan

Hai, Bunga matahari ku,
tetap bersinar disetiap hari ya,
tetap tebarkan senyummu.
jaga diri baik baik Salsaku.
percayalah bahagia kamu
akan selalu aku perjuangkan.

love Lian ❤️

Kalau Kata Aro Lian lagi sibuk ngembangin bisnisnya, untuk bisnis di jakarta juga sudah di mandatkan ke Aro untuk memimpin. Salsa Rindu sekali dengan lelakinya itu, tetapi dia harus sabar, karena Kekasihnya Masih sibuk dengan pekerjaannya.

Huekkkk, Pagi itu perut Salsa sangat Mual, terasa di aduk.

"Kok mual banget ya, Apa magh gue kambuh kali ya" Monolog Salsa.

setelah memuntahkan semua isi perutnya, Sals duduk di depan TV sembari mengambil Hpnya, mencoba menelpon kekasihnya. siapa tau dia lagi senggang pikir Salsa. tetapi nihil lagi lagi nomot Lian tidak bisa dihubungi.

"Hallo  sahabat gue yang paling cantik" Ucap Kia yang tiba tiba datang.

"lu ngagetin gue aja Ki"

"Lu kenape, pucet amat" memang Wajah Salsa pagi itu terlihat pucat dan lemas.

"Gak tau tadi gue muntah muntah  kayak nya magh gue kambuh"

"Lu bantahan, udah gue bilang makan teratur, masih aja ngeyel"

"Ki, coba tanyai Sama danil, Lian ngurus bisnis dia yang dimana sih ?"

"lu kangen kk lian ya, nanti gue tanyaain sama danil ya" Kia berusaha menenangkan sahabatnya,  Kia tau sejak Lian memasuki kehidupan sahabatnya itu, Salsa selalu bergantung ke pada Lian. itu kenapa ketika satu minggu tidak ada Lian salsa merasa kehilangan.

"Gue kangen Lian ki" Suara salsa mulai melemah.

"Gent  lu gak apa apa kan?" Kia mulai panik dengan keadaan Salsa

"Huekk, huekk" salsa berlari kearah wastafel dia berusaha memuntahkan apa yang membuat perutnya tidak enak, tetapi tidak ada yang keluar dari mulut salsa

"Gent kita periksa kedokter aja ya, gue khawatir lu kenapa kenapa" bujuk kia sembari memijit tengkuk leher Salsa

"Gak perlu Ki, gue istirahata aja deh kayak nya hari ini gak kekampus dulu ya, gue titip absen"

"Oke deh, lu kabarin gue kalau ada apa apa ya, sekarang lu istirahat, gur kekampus dulu"

Salsa mengangguk, lalu ia dibopong oleh kia masuk kekamarnya.

setelah kepergian Kia salsa melamun memikirkan sejenak sebenarnya ia kenapa? dan mulai search di Hpnya

Hamil, gur gak mungkin hamil.

tapi gue emang udah telat 2 minggu.

Pikiran Salsa semakin Kacau, dia mencoba menelpon Lian tetap Nihil  Nomor Lian tidak bisa dihubungi,
banyak Text pesan yang sudah dikirim Salsa tetapi semuanya hanya centang satu.

akhirnya Salsa memesan Tespack lewat online. selama menunggu tespack, Fikiran Salsa sudah kemana mana, dia mau menangis tapi bingung harus bagaimana. Lian, salsa memang butuh Lian.

Kamu kemana sih Li, disaat kayak gini kamu malah menghilang monolog Salsa.

Tidak lama kemudian bel pintunya berbunyi  ada seorang Kurir mengantar pesanannya, iya Tespack yang salsa beli langsung 3 buah, untuk meyakinkan dia.

Anjuran sesuai di google untuk lebih akurat dites saat bangun tidur, tetapi Salsa sudah tidak sabar lagi kalau harus menunggu esok hari.

Salsa pun memasuki Walk closet dan mulai memasuki 3 buah tespack itu kedalam gelas yang berisi air seninya.

setelah berapa menit Salsa mulai mengangkat ketiga tespack mata Salsa Memejam, ia sebenarnya tidak kuat melihat hasilnya. dibuka nya pelan pelan mata dan mulai mengintip sedikit demi sedikit ke arah tespack tersebut.

Bonus deh, udah 4 part aku UP Malam ini. hihihi
pendek gak apa apa ya.
Enjoy.

GentariWhere stories live. Discover now