Tiga Puluh Delapan

2.9K 201 11
                                    

"Kok gak dihabisin rujaknya"

"Udah gak nafsu makan rujaknya"

"Ya udah disimpan dikulkas ya, nanti kalau mau dimakan lagi" Lian membereskan sisa rujak yang dimakan Salsa dan menyimpannya di kulkas.

"Sekarang Mama mau apa, hmm"tanya Lian dengan lembut

"Kamu sini, duduk dulu" Lian pun duduk disamping Salsa, Salsa meletakan kepalanya dipundak Lian.

"Li, boleh aku tanya" Ucap Salsa

"Boleh dong sayang"Lian mengusap wajah Salsa yang masih besandar dipundaknya

"Kamu ngapain aja dengan reyna disingapura" tanya Salsa

"Sini"Lian Menangkup Wajah Salsa dan memperbaiki duduknya agar berhadapan dengan salsa

"Aku gak ngapa ngapain sayang, aku cuma nemenin dia ke ruangan adiknya sesekali aja, cuma memperkenal kan diri sebagai pacar reyna, biar adiknya percaya kalau Reyna memang punya pacar, tetapi sumpah aku gak ngapa ngapain?" jelas Lian meyakinkan Salsa

"Gak ada pegangan tangan, panggilan sayang gitu, masa akting pacaran gak ada sentuhan kayak gitu  emang adik nya percaya?" ucap Salsa kepo tapi rada ketus

"Ya awal awalnya Reyna emang pegang tangan aku dan panggil aku dengan kata sayang didepan adiknya, tapi langsung aku lepas karena aku inget kamu, ehhh. tapi ada dia peluk aku"ucapan Lian terputus
"PELUK"Ucap Salsa shock

"Tunggu dulu dong kan belum selesai ceritanya"Lian

"Ya udah lanjut" Salsa.

"Pelukan itu, pas hari terakhir, dia terimakasih ke aku karena udah bantuin dia, aku membalas pelukan dia cuma karena mau membalas kebaikan dia juga karena mau ngejelasin semuanya ke Mama Papa, terus aku cuma mau support aja karena dia sudah kehilangan adiknya, tapi itu terakhir sayang, setelah itu ada danil deh langsung ngehajar aku" cerita lian

"ohhh begitu"

"iya begitu, kamu gak percaya?" Tanya Lian

"ntah" Salsa mengendikkan bahunya

"Gini aja kita Vidiocall reyna ya kamu dengar sendiri ceritanya dari dia biar kamu percaya" Lian mengambil Hp nya dan mencari nomor hp Reyna, disitu tertulis
"Reyna Cantik"

"Kamu punya nomor reyna, dan kamu kasih nama Reyna cantik" ucap Salsa

"Gak gitu sayang, ini Dia sendiri yang kasih nama, aku lupa ganti karena udah keburu dengar kamu hamil jadi aku gak sempat lagi dan lupa juga mau ganti namanya" jelas Lian

"Hmmmm"

"ini aku ganti ya"

"Reyna"

"Hallo Lian"

"Hallo rey"

"Wah ada apa ni, telpon gue, kangen ya lo?"

Salsa langsung melirik tajam,

"Gak gitu, ini Salsa mau kenalan sama lu"

"Wah dalam rangka apa ni salsa mau kenalan sama gue, atau dia mau marahin gue ni"

"Hallo Reyna"

"Eh hai, Salsa, eh gue panggil siapa gentari aja ya, kata lian lu gak suka dipanggil salsa kalau bukan yng dia sayang"

"hehehe iya"

"Apa nih, lu mau tanya apa hahaha"

"Tau ya lu kalau gue mau tanya tanya"

"Nebak aja, sebelum lu tanya gue aja yang jelasin ya, lu tenang aja Gent, Lian itu setia banget sama lu, padahal ya gue jujur aja ni, kenapa gue ngedekat lian karena memang awalnya gue mau dapetin Lian, ya gue pikir dari pada sama pak radit yang udah tua mending sama Lian gak kalah kaya kan, tapi setelah gue berhasil menggaet dia dengab perjanjian itu, akhirnya gue sadar susah banget gapai Lian Gent, padahal gue sama dia udah terikat perjanjian "Pacar Kontrak" tapi gak ada perlakuan sebagai pacar sedikitpun dari Lian walaupun didepan adik gue, lu tau gent, setiap detik gak ada yang gak ingat lu, lihat barang sekecil apapun pasti dia bilang, wah kesukaan Salsa nih, wah kalau lihat ini pasti salsa senang, atau pas lihat tempat yang bagus dikit gue pengen banget bawa salsa kesini. pokoknya semua tentang lu. dan pada akhirnya gue sadar gak ada yang bisa rebut Lian dari lu gent, lu beruntung sih punya Lian"

Salsa menatap Lian dengan penuh rasa bangga, airmatanya sudah penuh disetiap sudut matanya

"Woi jangan tatapan kayak gitu dong, inget masih ada gue ni disini meskipun didalam Hp ini"

"Eh iya, terimakasih ya rey, terimakasih semuany"

"Eh gur yang minta maaf Gent, sudah menghancurkan keluarga lu, sumpah gue khilaf, sekarang gue udah tobat kok"

" iya rey semoga aja lu jadi perempuan yang baik dan segera menemukan kebahagian lu ya"

" ya udah deh, gue matiin ya, males banget gue lihat ekspresi Lian natap lu"

tutttttt

Lian yang masih menatap salsa penuh sayang.

"Hei kenapa liat kayak gitu" ucap Salsa

"Eh gak apa apa, ya udah kamu sekarang istirahat dikamar ya, biar aku tidur disofa"

"kamu tidur di kamar satunya aja, kak novi kan lagi ke bali"

"gak apa apa aku disofa aja, jadi kalau kamu mau apa keluar kamar aku bisa langsung tau"

"Tapi sakit tidur disitu"

"gak apa apa, masuk gih"

"siap papa"

"hehhe, selamat tidur mama, dan anak bayik" lian pun mengecup kening salsa dan mencium perut nya.

Salsa masuk kedalam kamarnya, berapa detik kenudian Salsa membuka pintu kamarnya kembali,

"love you papa bayik"Dengan nada manjanya salsa

Lian yang baru saja merebahkan tubuhnya disofa bangkit kembali

"Love you too mamanya bayik"

Salsapun tersenyum salting dan menutup pintu kamarnya

gemes banget. monolog lian

Selamat malam guys

aku UP lagi nih, hehehe

Enjoy ya

vote dan koment terus

GentariWhere stories live. Discover now