Dua Puluh Empat

3.1K 155 4
                                    

Sesampai di Apartemen, Aro dan danil sudah masuk ke Apartemen Lian, sementara Lian masuk ke apartemen Salsa untuk membahas kesalah pahaman di mobil tadi. kebetulan Novi sedang menginap dirumah Aro menemai Mami Aro.

"Sayang jangan cemberut gitu dong" Lian menoel Hidung Salsa.
Salsa hanya diam saja.

"kita juga gak tau kalau ternyata pak roberts sama anaknya, memang tadi pak roberts bilang kalau aku mau dijodohin dengan anaknya, tapi aku menolak kok, aku juga bilang kalau aku udah punya calon istri yang kayak bidadari ini" Salsa mengulum senyumnya disaat disebut Bidadari.

"Ayoklah yang jangan ngambek kayak gitu"Lian memeluk Salsa dari samping.

Salsa membalas pelukan Lian.

"Gak ngambek lagi kan" salsa hanya mengangguk dan mencium singkat bibir lian. lalu kembali memeluk Lian dengan erat. Air mata salas mengalir dan membasahi bahu Lian.

"Loh kok nangis sih, kenapa hmm" Tanya lian dengan lembut dan menghapus air mata Salsa

"jangan tinggalin aku ya" jawab Salsa

"Gak dong, gak akan aku tinggalin kamu"

"aku gak punya siap siapa lagi, cuma punya kamu"

"Iya sayang, kamu punya aku sekarang, sudah ya jangan nangis lagi"

Ntah mengapa sekarang Salsa sudah berubah kembali menjadi gadis yang lembut, gadis yang selalu mengekspresikan dirinya. ketika ia bertemu Lian. salsa seperti menggantungkan kebahagiaanya di Lian. Perempuan itu sangat berharap bahwa kebahagian ini, akan berlangsung lama.

--------

"Selamat Pagi kia yang cantik" Salsa memeluk Kia yang sudah menunggunya di ruang Tv untuk menjemputnya.

"Pagi, lets go girls time" Jawab Kia bersemangat

Karena mereka sudah berjanji untuk jalan jalan ke Mall sekedar berbelanja dan main.

"Ki, kita cari baju yuk, gue mau beli baju ni biar gue cantik terus kalau ketemu Lian"

"Iyeee, ayok deh, gue juga"

Mereka memasuki ke store baju, setelah beberapa pasang baju sudah mereka dapat, mereka pindah ke stor tas dan sepatu. Salsa jarang sekali menghabiskan uangnya untuk berbelanja seperti ini. biasanya dia selalu menghabiskan uangnya di club club malam, soal club malam ntah sudah berapa bulan ia tidak mengunjungi tempat itu. karena bagi salsa ia tidak perlu lagi pergi ke club malam untuk bersenang senang. ia hanya cukup menemui Lian saja ia sudah senang. Iya Lian memang obat ampuh untuk luka ia selama ini.

"Sumpah gue capek Gent, Makan yuk"
Ajak Kia yang sibuk mengatur nafasnya karena ntah sudah berapa store yang mereka kunjungi hari ini.

"Ayok deh, sushi ya"
Kia mengangguk.

Akhirnya mereka menuju kearah Makanan jepang. Sesampai ditempat makanan Salsa dikejutkan dengan Seorang Laki dan Perempuan yang sedang makan. Lian, Rania. Batin Salsa.

"Ki, kita makan makanan korea aja yuk. gue tiba tiba mual mau makan shushi" Salsa menarik tangan Kia untuk keluar dari tempat makan itu dan meninggalkan Lian dan Rania yang sedang makan.
Lian tidak menyadari bahwa Salsa melihat dia bersama perempuan itu.

"cepat banget selera makan lu berubah ya gent, tadi pengen Shusi eh gak jadi" ucap kia mereka sekarang sudah duduk di tempat makan dan sedang menyantap makanan mereka.

selama menyantap makanan, Salsa tidak banyak bersuara. Gemuruh dan sesak didadanya sudah berkecamuk. ingin sekali ia berteriak mengeluarkan unek unek di pikirannya.

Bajingan

brengsek

anjing

bangsat

Salsa hanya berteriak didalam Hati saja. ia masih punya malu untuk berteriak di mall yang banyak orang didalamnya.

Dia mencoba mengirim pesan ke Lian

"Lian 💙"

Sayang jangan lupa makan siang ya.

tetapi tidak ada balasan dari Lian.
laki laki itu ternyata sama saja ya, dikasih ikan asin tetap disantap juga.batin salsa.

"Ki, tidur apart gue yok sepi banget gak ada kak nov"

"Ayok deh"

Salsa dan Kia pun kembali ke apartemen. Salsa mengecek Hpnya tetapi tidak ada balasan dari lian.

"Ki, lu kenapa senyum senyum sendiri"

"ini lagi chatingan sama danil, lucu banget"

"Emang danil gak kerja ki"

"Kerja lah, lu kira danil kaya raya gak perlu kerja"

"gak, maksud gue gak sibuk kah"

"Ya sibuk sih, tapi kan prioritasnya kan gue, ya sesibuk apapun tetap ngabarin gue lah, lu kenapa?"

"Gak apa apa , cuma nanya doang"

Salsa pun masuk kekamarnya meninggalkan Kia yang masih senyum senyum dengan HPnya.

"Ini Lian pasti masih sibuk dengan perempuan gatel itu"Monolog Salma.

Setelah malam tiba Salsa dan Kia sedang asyik menonton film.

Ting tong...

"Siapa ki?" tanya salsa

"Danil kayaknya, bentar gue buka dulu"

"Halo gent" Sapa danil

"Sendirian nil" tanya Salsa.

"Iya, Lian ada di apartemennya Aro balik kerumah, gue mau nyamperin perempuan gue satu ini dulu sebelum istirahat" Danil mengecup kening Kia.

"Owh, makan malam bareng yok, biar gue siapin panggil Lian juga"ucap Salsa

"Lian udah kenyang deh kayaknya soalnya dia ada makan malam tadi. gue emang mau ajak Kia makan tapi diluar nih gent"

"Oh lanjut dong" jawab salsa menahan kekacauan dalam pikiranny.

"Oke deh aku siap siap dulu ya" ucap kia.

"Gent gue pergi dulu ya, lu mau titip apa nanti wa aja ya"

"oke, have fun"

Danil dan Kia pun berangkat.

Salsa merenung, bertarung dengan pemikiran dia saat ini, banyak sekali pertanyaan dikepalanya, Ada apa dengan lian gak biasanya dia tidak melihat Salsa meski cuma mengecup kening salsa.

Ah persetan dengan Lian, Sial.
Salsa menarik Laci didekat TVnya diambil Rokok yang masih banyak karena sudah berapa bulan tidak disentuhya.
Kalau Alkohol memang sudah lama dia tidak nyetok dirumahnya. ntah sudah berapa batang rokok yang dihisapnya. Tetapi kacau dipikirannya tidak hilang.

Bajingannnnnnnnn

salsa berteriak sekuat kuatnya, dia sudB tidak tahan lagi untuk mengeluarkan unek uneknya, untung apartemen itu kedap suara jadi tidak ada yang mendengar dia  berteriak.

Selamat pagi guyss.
kalau ketemu Lian, enak nya diapain ya?
maaf kalau banyak typo ya.
Hari selasa nih
hehee
enjoy vote dan koment ya

GentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang