Lari

399 15 0
                                    

Kini pesta telah selesai, para tamu undangan sudah pulang semua hanya tertinggal Verlin dan saudaranya.

Suasana hening dan canggung meliputi ruangan itu, dengan Rehan yang masih shock dan Andre yang tampak berantakan, hingga suara dering ponsel verlin terdengar.

"Maaf kepada keluarga tersangka, tersangka telah  melarikan diri dan Sekarang berada dalam pengejaran di jln. Prof M. Yamin." Itu panggilan dari kepolisian.

"Gawat! Fares melarikan diri" ucap verlin, Sontak mendapat perhatian dari kedua Abang nya.

"Ck sampah!" Geram Andre, ia berlari keluar gedung, ntah apa yang akan ia lakukan.

Sedangkan Rehan ia berdiri dan berjalan menuju ruangan nya.

"Verlin... Abang serahkan semuanya sama kamu" ucap Rehan.

Verlin mematung, sorot mata Rehan terlihat sangat kosong.

"Baik" verlin mengangguk pasti, menyakinkan Rehan bahwa ia bisa mengatasinya.

Setelah itu Rehan pergi meninggalkan verlin, verlin menatap punggung Rehan yang lama-lama mengecil dang menghilang.

"Halo!" Ucap verlin saat telpon tersambung.

"Maaf pada keluarga pelaku, pelaku telah melarikan diri dan sedang dalam pengejaran" ucap orang dari sebrang sana.

PRANG!!!

Andre yang mendengar isi telepon itu membanting gelas wine yang ia pegang.

"Ck apa yang dilakukan para polisi itu, menjaga satu remaja saja tidak bisa!" Berontak Andre.

"Tenang bang! Jangan gegabah, kita kirim orang untuk cari bang Fares!" Verlin menelpon seseorang raut wajahnya tampak serius.

Andre memperhatikan sambil duduk dilantai dengan keadaan kacau.

"Bang! Kabari bang Rehan, gua bakal urus ini dulu" verlin hendak melangkah namun tangan nya dicekal oleh Andre.

"Gua ikut" ucap nya.

"Gak! Lo tinggal, dalam keadaan kayak gini Lo malah jadi beban" verlin sengaja mengucapkan kata kasar pada Abang ke duanya itu berharap Abang nya itu tinggal.

Verlin pergi meninggalkan Andre, ia akan menyelesaikan masalah Fares terlebih dahulu. Sebenarnya verlin tak tega memenjarakan Fares, namun kesalahan Fares terlalu fatal hingga menyeret banyak korban, jika bukan ia yang memasukkan Fares mungkin akan orang lain yang akan memenjarakan nya, dan itu akan lebih membuat keadaan makin kacau, jadi sebelum itu terjadi Verlin lah yang bertindak.

*****

Verlin sekarang sedang berada di kantor polisi bersama vanelo. Ya bersama vanelo, entah kenapa vanelo tiba-tiba datang dan mengatakan ia akan menemani dan membantu verlin dalam masalah Fares.

Awalnya verlin menolak sebab merasa bahwa ia harus menjauhi vanelo karena perasaan sukanya pada vanelo meningkat, ia sadar hubungan mereka hanyalah sebuah kerjasama kontrak, apalagi saat dia berada di dekat vanelo ia merasa tak pantas, bagaimanapun juga ia adalah orang yang mengikuti sebuah Gank, punya banyak musuh dan sering membunuh orang, berbeda dengan vanelo, ia salah siswa patuh dan pintar sebuah perbedaan yang sangat besar.

Namun pada akhirnya ia setuju karena paksaan dari vanelo, dan disinilah mereka sekarang sedang menerima laporan dari para polisi yang bertugas membawa Fares tadi.

"Tersangka Fares melarikan diri dengan lompat dari jendela mobil, lalu berlari menuju kota, disana kami kehilangan jejaknya, sekarang Fares sedang menjadi buronan dan masih dalam pencarian saya mohon pada keluarga untuk memberi waktu" ucap pak Agung salah satu polisi.

"Baik, kami serahkan semuanya pada bapak polisi, permisi" ucap verlin lalu pergi dari sana bersama vanelo.

Verlin menghembuskan nafasnya, tampak raut lelah dari wajah nya, beberapa hari ini Verlin tak istirahat sama sekali karena harus mengurus acara Anniversary perusahaan dan harus mengatur rencana untuk mengungkapkan kelakuan Fares.

Vanelo melihat wajah verlin dalam, lalu dengan tiba-tiba memeluk verlin.

"Capek hm?" Suara rendah vanelo terdengar indah ditelinga verlin.

"Hm" verlin membalas pelukan vanelo dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang vanelo.

"Ayo balik ke mobil" ucap vanelo namun tak ada balasan, vanelo melihat verlin ternyata sang empu telah tertidur dalam dekapannya.

"Kalo tidur kaya gini, wajahnya benar-benar polos gak akan ada yang nyangka dia anggota Gank motor" gumam vanelo, ia menggendong verlin dengan gaya bridal style dan membawanya ke mobil.

"Tidur nyenyak pacar kontrak" ucap vanelo lalu  mengecup kening verlin dan menjalan kan mobilnya.

Menit demi menit berlalu kini vanelo telah sampai dirumah verlin, ia menggendong verlin dan menyuruh bodyguard disana untuk membuka pintu.

Pintu terbuka tampak Rehan dan Andre sedang duduk diruang tamu, ketika melihat adik kecilnya di gendong oleh vanelo mereka langsung menghampiri vanelo.

Andre mengambil alih verlin dari vanelo sedang kan Rehan menatap vanelo meminta penjelasan.

Vanelo dan Rehan duduk diruang tamu, vanelo menjelaskan semua nya, mulai tentang Fares dan verlin yang tertidur.Andre mengantar verlin ke kamarnya.

"Bang" ucap vanelo, Rehan mengangkat satu alis nya.

"Gua mau ke kamar verlin" ucap nya membuat ke dua Abang verlin itu melotot kan matanya, vanelo tak peduli yang penting ia sudah minta izin.

Saat Andre dan Rehan masih dalam terkejut nya, vanelo telah sampai dikamar verlin yang di dominasi merah hitam.

"Seperti neraka" gumam vanelo.

Ia berjalan mendekat pada verlin lalu mengecup kening verlin. "Mikirin apa sih, berkerut gini kening nya" vanelo mengusap kepala verlin.

Vanelo mencondongkan tubuhnya pada verlin ingin mencium verlin kembali.

BUGH

"Berani Lo anjing!" Ucap Andre penuh murka setelah meninju vanelo.

Transmigrasi Verlin (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat