Kepergian

4.3K 124 2
                                    

malam itu adalah malam terberat bagi seorang gadis kecil bernama Verlin Syaquella adijaya

diusianya yang baru menginjak 15 tahun ia sudah harus kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan besar, malam yg seharusnya penuh dengan canda tawa bersama kedua orang tuanya kini hanya impian yang tidak akan pernah terwujud lagi.

Verlin Syaquella adijaya anak bungsu dari keluarga adijaya, gadis polos yang baru saja kehilangan kedua orang tuanya.

"Verlin,,!" Panggil Rehan.

Rehan Alfain adijaya, anak sulung dari keluarga adijaya sifat nya yang dewasa serta berpendirian, seorang laki-laki yang berumur 23 Thn dengan badan tegap tinggi membuat siapa saja menaruh hati padanya.

rehan menyadarkan Verlin dari lamunannya.

Verlin menoleh ia tak dapat mengeluarkan suara ia hanya bisa menatap kakaknya yang tampak sangat mencemaskannya .

"Jangan kaya gitu baby, kakak gak suka, Mama papa pasti juga gitu. Kamu boleh sedih tapi jangan sampai bikin kamu juga sakit."

Verlin hanya diam tanpa menjawab perkataan sang kakak, pikirannya sangat kacau, hatinya sungguh hancur.

ia tak dapat lagi menahan kesedihanya atas kejadian yang menghilangkan nyawa orang yang ia sayang

Flashback

"kita mau kemana sayang?" kata seorang ibu berusia paruh baya.

ia menanyai putrinya karena mereka sengaja membuat jadwal untuk menyenangkan putri bungsu mereka sebab  biasanya mereka harus lembur dikantornya hingga tengah malam .

"Gimana kalau cafe tempat biasa kita kumpul aja mah?"

"ide yang bagus ,ayah demen mencoba menu baru " kata seorang laki-laki paruh baya.
yang merupakan ayah dari putri kecil itu mereka pun menyepakati hal tersebut .

tetapi kebahagiaan mereka tak berlangsung lama, sebuah mobil bermuatan besar menghantam mobil mereka dari depan, kecelakaan itu tak lagi dapat dihindarkan .

putri kecil mereka melihat dengan jelas kendaraan besar itu menghancurkan bagian depan mobil mereka.

ia selamat dari kecelakaan dan hanya mengalami luka kecil saja,tapi sayangnya ayah dan ibunya tak lagi dapat diselamatkan.

mereka langsung meninggal ditempat.

flashback end

verlin hanya mengangguk ia hanya bisa ikhlas dan melepas kepergian orang yg paling ia sayang.

seminggu kemudian

kondisi verlin sudah mulai membaik karena itu ia diperbolehkan untuk pulang.

walaupun begitu ia masih tampak begitu lemah dan lesu,tidak seperti ia yg biasanya yg begitu ceria.

melihat itu sang kakak tak dapat menyembunyikan kekhawatirannya.

"Kamu bener mau pulang ? Udah sehat atau perlu panggil dokter kerumah?"

"gak usah kak. " ucap verlin

"aku udah mendingan kok , lagipula aku gak betah disini,aku pengen pulang." kata verlin semangat

mendengar hal itu rehan langsung tersenyum dan langsung mengusap puncak kepala adiknya itu

"yaudah,yok kita pulang." kata rehan

***********

Transmigrasi Verlin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang