Mencari yang hilang

2.4K 72 1
                                    

Sesampainya di rumah mereka langsung disambut oleh pelayan yang memang bekerja di rumah Verlin,ia bernama mbok neni.mbok Neni sudah lama bekerja di rumah Verlin,ia begitu khawatir melihat kondisi Verlin karena terlihat begitu lesu dan lemah tidak seperti biasanya.

"Non, non gapapa?" wajah non keliatan pucat."tanya mbok Neni

"Saya gak papa kok mbok ,cuma agak capek aja."kata Verlin sambil tersenyum

"Oh,kalau begitu saya antar ke kamar ya non?"tanya mbok Neni sambil memegang tangan Verlin

"Eh mbok, Farez dan Andre  kemana kok gak kelihatan dari tadi?"tanya rehan, Memberhentikan mereka yg sudah mulai berjalan menuju kamar Verlin.

"Tadi saya lihat tuan Farez pergi keluar tuan, sedangkan tuan Andre udah lama gak keluar kamar, mungkin ia begitu terpukul dengan kepergian mama dan papanya"kata mbok Neni panjang

Mendengar hal itu Verlin sangat khawatir dengan kakaknya Andre,dia begitu tau rasa sedih kehilangan apalagi Verlin ada disana.

"Aku mau ke kamar kak Andre dulu"ucap Verlin sambil melepas tangan yang dipegang oleh mbok Neni

Ia berlari kecil ke kamar kedua kakak kembarnya,verlin memang memiliki kakak yang kembar yaitu farez dan andre dari kecil sebelum kelahiran Verlin,Farez dan Andre dikenal sangat dekat dengan kedua orang tua mereka.

setelah masuk dalam kamar betapa terkejutnya ia melihat kamar itu sangat kacau, barang-barang berserakan dimana mana, Verlin melihat kakaknya itu hanya diam disudut kamar,perlahan-lahan verlin mendekatinya.

"kak, kak, kamu gapapa? " tanya verlin lembut.

Andre tak menjawab ia hanya menatap verlin dengan sinis dan lalu mendorong Verlin dengan kasar agar tak lagi mendekatinya .

belum sempat Verlin merespon tindakan kakaknya itu, Andre lebih dulu berdiri dan berjalan keluar dari kamar dengan kondisi rambut acak-acakan.

"kak,kakak kenapa? " tanya verlin seraya berdiri mendekati kakaknya sekali lagi.

tapi Andre tak menghiraukannya ia hanya berjalan pelan keluar kamar, belum sampai dipintu kamar, verlin seketika menarik tangan kakaknya itu,dan berdiri dihadapan kakaknya.

" kak, ,kakak kenapa? kakak diam saja, aku khawatir dengan kakak, aku rindu dengan kakak,apakah kakak tidak merindukan aku!" tanya verlin dengan berlinang air mata , verlin memeluk tubuh kekar kakaknya itu.

adegan berpelukan itu tak berlangsung lama,lagi-lagi Andre melepaskannya dengan kasar.

"menjauh dari gue! dasar pembawa sial!  lo emang pembawa sial dari lahir!" kata Andre dingin namun dengan nada lantang.

bak disambar petir di siang bolong Verlin hanya berdiri, ia tak dapat berbicara maupun bergerak, ia merasa jiwanya telah dicabut dari tubuhnya,kakak yang begitu sangat menyayanginya dulu kini tega berkata begitu kepadanya, verlin berusaha tak memikirkan apa yang barusan kakaknya itu katakan, ia kembali mengejar Andre yang sedari tadi semakin jauh meninggalkannya

"kak,kakak kenapa gini? kata verlin sambil kembali menghadang Andre dengan pertanyaan yang sama lagi.

Andre hanya diam dimatanya dapat dilihat kebencian terhadap seorang gadis kecil yang merupakan adik kandung nya sendiri

" lo masih gak ngerti hah! gua gak mau punya adik kaya lo tau gak! gua jijik banget sama lo anjing ! gara-gara lo mama sama papa meninggal! selamanya gua gak akan maafkan lo! " kata Andre dengan nada begitu lantang dan penuh penekanan pada verlin

verlin kembali dibuat lemas oleh perkataan sang kakak, ia begitu sedih atas apa yang kakaknya itu katakan,kakaknya mengira ialah penyebab kematian kedua orang tua mereka.

" Tes" bulir air mata lolos keluar dari mata verlin, tangisannya tak lagi dapat dibendung, verlin menangis sesenggukan sambil mendekati sang kakak yang terlihat frustasi sambil mengacak-acak rambutnya

"maafin verlin kak~  verlin gak bermaksud, verlin salah tapi kakak jangan marah sama verlin, maafin verlin udah pisahin kakak sama mama papa " lirih verlin sambil menangis ia tanpa sadar telah duduk didepan kakaknya yang tengah berdiri mematung

"MINGGIR LO DARI HADAPAN GUA ! GUA JIJIK BANGET SAMA JALANG KAYA LO! PEMBAWA SIAL! GUA GAK MAU LIAT LO LAGI ! PERLUKAH GUA ULANG BUAT KETIGA KALINYA ! " tegas Andre.

"MINGGIR LO DARI GUE BANGSAT ! " suara Andre menggelegar seisi rumah membuat pelayan di rumah menghampiri mereka termasuk mbok neni.

" udah non , ayo berdiri" kata mbok neni pelan sambil mengangkat tubuh verlin, verlin merasa kakinya tak bertulang lagi ia begitu lemas, ia tak menyangka kakaknya akan sangat membencinya, mereka sempat bertatapan, verlin mencoba mencari sang kakak yang dulu sangat menyayanginya, tapi Andre terlebih dahulu pergi meninggalkan verlin yang sangat terlihat tidak baik-baik saja.

********
Andrean adijaya.anak ketiga keluarga adijaya.sifat labil dan bermulut pedas

Transmigrasi Verlin (END)Where stories live. Discover now