Tamparan maut

536 17 0
                                    

Pagi ini seperti biasanya verlin akan menjalani aktivitas nya sebagai seorang siswi SMA, berjalan melewati koridor yang telah dipenuhi oleh banyak siswa-siswi.

Namun anehnya mereka semua menatap kearah verlin dengan tatapan jijik, bahkan ada yang terang-terangan mengolok-olok nya.

Verlin tetap berjalan santai, bagaimana pun juga, ia adalah pribadi yang cuek-cuek saja, toh asal tidak merugikan dia, itu oke-oke saja.

Namun sepertinya takdir memang tidak pernah suka ia memiliki hari yang damai, verlin dilarang tenang dan damai oleh alam.

PLAK!!!

Anjir bangsat kaget gua!

Verlin ditampar tiba-tiba oleh seseorang, dan itu membuat nya sedikit limbung dan hampir terjatuh.

Verlin menatap seseorang tersebut
dengan pandangan yang sulit di artikan.

Gila ni bocah? Sakit anjim! Gak ngotak, nampar nya tiba-tiba.

"Maksud Lo apa?" Tanya verlin dingin, namun ia masih bersikap tenang.

"Itu pantas buat jalang kaya Lo!" Ucap Fares

"Huh?" Otak verlin ngelag seketika.

"Maksud Lo apa bangsat! Kalo Lo punya dendam sama gua, betumbuk langsung aja lah yok!, kesel gua lama-lama.. kaya anjing Lo bangsat!"

"Arrggh! Ada masalah apa lagi Lo sama gua hah?!" Maki verlin.

"Gausah pura-pura ga tau Lo jalang!"

"Ya gua emang gatau... Jamal" geram verlin.

"Kemana Lo tadi malam?" Tanya Fares Dingin.

"Ada urusan, gua udah izin kan sama bang Rehan?" Ucap verlin lempeng.

"Urusan sama Om-om heh?!" Remeh Fares.

"Om-om?" Verlin bingung, ia rasa Rifan dkk tidak setua itu jika dibilang Om-om.

"Ck, banyak drama!" Ucap Fares lalu melempar beberapa kertas tepat dimuka verlin.

Verlin berjongkok mengambil salah satu dari foto tersebut.

Deg

Gila ngapain gua diatas paha om-om reyot?

Fitnah lagi, fitnah lagi. Mana itu-itu aja lagi macam fitnahnya. Gua yang jadi lonte.

"Diam heh?!" Remeh Fares.

"Ini cara murahan Lo jatuhin gua? Lo bodoh ya, editan ngak rapi kayak gini Lo berani nuduh gua?" Ucap verlin lengkap dengan seringai nya.

"Rapihin dulu editan Lo! Baru fitnah gua! Kalo bisa sih jangan fitnah gua jadi jalang, lebih baik kita langsung war aja, lagian Lo cowo bukan sih? Mainnya fitnah Mulu, Maco dong!" Remeh verlin.

"Oh iya, gua mau ngembalikan sesuatu buat Lo...

PLAK

Verlin menampar Fares guna membalasnya, verlin itu orang nya pendendam, harap maklum ajalah, scorpio soalnya.

Entah karena kepalang malu, atau bagaimana Fares memilih untuk pergi meninggalkan verlin bersama antek-antek nya dengan muka merah menhan emosi.

****

Hari ini adalah hari yang cukup berat bagi verlin yang mengharapkan kedamaian, pagi saja sudah diganggu oleh si setan Fares, apakah yang bisa terjadi nanti lagi.

Verlin menggeret tas nya kekelas dengan perasaan malas.

Woi lah njing kelas gua kenapa ada dilantai sih! Bgst sekali leee

Verlin sudah sampai dikelasnya dan melihat suasana kelas yang seperti mayat hidup, maklum sudah dekat dengan ujian semester, maka ulangan harian juga akan menumpuk.

Cielah, ngapain belajar, mending turu.

Verlin duduk di kursinya, jika di ingat-ingat seperti nya verlin sangat jarang berada dikelas, bagaimana dengan nilainya? Ahh sudahlah yang terpenting ia masih mengikuti pelajaran meski tak semua.

                             *****

Kini waktunya istirahat, setelah ulangan beberapa kali tadi rasanya kepala verlin ingin pecah, ia merasa mual saat melihat soal yang bejibun itu, dan ia membutuhkan asupan.

Dari kejauhan verlin melihat vanelo dkk sedang makan disalah satu meja disana.

Verlin ingin menghampiri mereka, namun ia teringat masalah tadi pagi, apakah mereka mempercayai rumor itu? Hal itu membuat ia mengurungkan niatnya bertemu mereka, sudahlah sepulang sekolah saja ia meluruskan masalahnya.

Verlin kembali duduk di kursinya sambil sesekali mencuri pandang pada vanelo dkk, tanpa ia ketahui vanelo menyadari aksinya tersebut.

Vanelo memandang verlin dengan dingin, seolah menyiratkan kebencian dan kekecewaan, tak sengaja verlin melihat tatapan itu, sejenak Mereka bertatap mata namun diputuskan oleh vanelo.

Vanelo gak mungkin percaya kan?

Kok gua khawatir ya, dia percaya atau ngak?

Dua benci gua ngak ya?

Gimana kedepannya cafe Terv?

Semua kemungkinan buruk, telah terukir dikepala verlin kali ini. Takut, itulah yang ada dibenaknya.

_________________________________

Halo jangan lupa vote dan komen

Transmigrasi Verlin (END)Where stories live. Discover now