verlin mode psikopat

1.2K 46 0
                                    

***
"Huhh"Verlin menghela napas gusar saat mengingat kejadian tempo lalu,dimana dia malah pingsan saat bertemu dengan sang idola.

"Kenapa,,coba gua pingsan waktu itu"ucap verlin kesal.

"Ahhh! Malu-maluin!"pekik Verlin kesal.

saat ini cewek itu berada didalam kamar.ia menatap langit-langit kamar sembari terus menggerutu dirinya sendiri.

Tak ingin berlama-lama dalam kekesalan,ia pun beranjak dari tempat tidur untuk keluar kamar, baginya hal ini sangat memuakkan.

Saat Verlin berjalan melewati meja belajarnya, netra matanya tak sengaja menangkap buku usang yang ada di- atas meja tersebut.

Verlin meraih buku tersebut karena penasaran dengan isinya.

"Shit"umpatnya saat menyadari bahwa buku itu adalah diary sang pemilik tubuh.

Terlalu lama disini hingga membuat nya melupakan tugas awalnya.

"Gua cuma disuruh buat jaga keluarga dia sih, tapi,,, kayaknya ngak asik kalo gak balas dendam sama sekutu Fares deh"gumam Verlin sembari tersenyum bak psyco.

"Maaf ya Lin,, gua gak sebaik Lo! Siapa suruh dia bikin Lo mati terus gua jadi meleset kesini! Padahal kan gua pengen liat surga" ucap verlin dan diakhiri kekehan kecil yg membuat nya sangat menyeramkan.

Lalu meletakkan diary tersebut kemudian berjalan keluar kamar.

Namun terhenti karena ponsel nya yg berdering.

"Halo"ucap vanelo dari sebrang sana.

Yg hanya dibalas deheman saja oleh Verlin.

"Besok sekolah gua yg jemput!"ucap vanelo.

"Gak!"jawab Verlin,sudah cukup ia tak sanggup melihat wajah vanelo mengingat kejadian waktu lalu.

"Gak ada penolakan baby girl"ucap vanelo dengan suara berat nya.

Suara itu terdengar sangat menyeramkan namun tak membuat Verlin bergeming, ia tak peduli dengan hal itu,karena pendiriannya sudah kokoh.

"Gua pake motor besok!"ucap verlin tegas.cewek ini memang beda.

"Gua kawal"ucap vanelo.

"Terserah"ucap verlin lalu mematikan sambungan telepon.

"Biasa cewek apapun itu terserah" gumam vanelo.

**********

Verlin berjalan kearah dapur dan menemukan para pelayan disana.

Tujuan nya kali ialah makan!
Kepalanya sudah sangat pusing memikirkannya vanelo.

Aishhh,,, ia tau vanelo mendekati nya karena ada yg ia inginkan namun kenapa ia bersikap seolah pacar asli? Bukankah hanya bisnis saja?hal itu terus berputar dikepala verlin.

Verlin tersenyum saat tiba-tiba mengingat kemarin sudah membalas dendam pada pembuat gosip dimading.

Flashback

"Wesss berani banget ya main sama vana"ucap vana saat melihat orang-orang yang membuat gosip tentang nya sekrang terikat dengan rantai besi.

"Eh cupu lepasin kami"teriak salah satu gadis yg bername tag Amel.

"Aduh main dulu dong,,, masa mau pergi gitu aja sih"ucap verlin lalu mengeluarkan pisau lipatnya.

"Woi cupu jangan macam-macam Lo!"teriak Chika.

"Kenapa?takut ya?"verlin tersenyum lalu mendekati mereka.

"Heh bitch kalo takut jangan cari masalah dong,,, mau jadi makanan harimau?"ucap verlin dengan suara kecil namun membuat bulu kuduk mereka merinding.

"Darimana sih dapat foto kalau gua ngejalang sama vanelo?HM?"tanya verlin.

"Jelas-jelas kami liat sendiri kalo vanelo cium Lo! Ngak mungkin kalo vanelo mau sama orang kaya Lo!pembunuh!pasti Lo godain dia kan"ucap Ratih.

Verlin tersenyum smirk.

Srak!

Bug

Bug

Srak

Ctas!!!

Verlin memukul dan menyayat tubuh Ratih dengan membabi buta.

Bruk!!

Ratih ambruk tak mampu menahan siksaan verlin,ia terkulai lemas dan bersimbah darah.

Verlin beralih menatap Amel yg kini lemas melihat darah Ratih.

Bug!

Srak

Bug

Bug

Ctas!

Bug!

Verlin membabi buta Amel dan Chika hingga mereka terjatuh dan ambruk begitu saja.

Verlin pergi meninggalkan pabrik yg terbengkalai itu dan melesat dengan motornya.

Transmigrasi Verlin (END)Where stories live. Discover now