BAB 17 || Jadian?

30 20 2
                                    

-Sempurna-
Andra and The backbone

"Thanks udah ngajak gue jalan tadi."

Ryo hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya.

"Gue masuk duluan." pamit Nara namun belum sempat Nara masuk Ryo sudah kembali memanggilnya.

"Ken, lo sibuk gak besok malam?"

"Enggak sih, kenapa?"

"Bisa temenin gue?"

"Temenin kemana?"

"Ada pokoknya. Besok gue jemput jam 20.00"

Nara tanpa menaruh sedikit kecurigaan itu hanya mengangguk.

"Yaudah masuk sana udah malem."

Nara membuka pintu gerbangnya dan berlari kecil untuk masuk kedalam rumah nya tak lupa dia juga melambaikan tangan ke Ryo.

Ryo membalas lambaikan tangan Nara. Dia menutup pintu gerbang Nara dan setelah itu pergi dari sana.

"Dari mana aja kamu" suara yang muncul tiba-tiba itu berhasil mengagetkan Nara.

"Ihh Nara kira setan tadi" Nara mengusap dadanya yang berdebar kencang. Untung Nara tidak mempunyai sakit jantung jika iya Nara pasti sudah mati dari lama.

"Sama yang nganterin kamu tadi?" tanya Noel--Abangnya Nara.

"Temen"

"Temen apa pacar?" tanyanya lagi

"Cuma temen bang."

Noel menatap Nara dengan cara yang mengintimidasi sebelum akhirnya dia pergi begitu saja. Nara yang melihat ke pergian Abangnya itu menggaruk teguknya yang tak gatal.

"Nggak jelas."

****

"Gimana? Jadi?" tanya Levin saat Ryo sudah duduk disamping nya.

"Besok gue nembaknya." balas Ryo yang menyandarkan punggung nya di sandaran sofa.

"Kenapa nggak sekarang?"

"Persiapan nya belum siap bego." balas Ryo dengan memutar matanya.

"Mau lo kasih suprise kek gimana?"

"Gue bakal nyanyi."

Levin tampak menahan tawanya, mendengar bahwa Ryo akan menyanyi untuk Nara.

"Emang lo bisa nyanyi?"

"Jangan salah gue pernah menang lomba nyanyi waktu TK."

"Goblok" Levin memukul lengan Ryo, pelan.

"Kalau gue goblok gue nggak akan ngasih lo contekan tugas setiap hari."

I'm not him Where stories live. Discover now