BAB 11 || Telat

24 21 2
                                    

Sesampainya Ryo dirumah dia duduk di ruang tamu dan mengamati sekeliling, rumahnya tampak sangat sepi kemana bunda nya pergi? Ryo melepaskan jaket nya dan berjalan ke arah kamar nya, mungkin bunda nya sedang arisan atau apa Ryo tidak terlalu memikirkan nya

Ryo membuka pintu kamar nya yang berdominan warna hitam itu, dia membanting tubuhnya di kasur empuknya. Ryo menarik nafas panjang menghirup dalam-dalam aroma kamarnya dan menghembuskan nya secara perlahan.

Dia bangun dari tidurnya dan pergi ke balkon kamar nya, dia hanya berdiam diri sambil menikmati langit malam yang dipenuhi dengan bintang, entah mengapa Ryo jadi memikirkan apa yang sempat Levin katakan

"Nara bakal jadi satu-satunya cewe yang nolak lo kalo misalnya lo nembak dia nanti" ah sial perkataan itu terus terngiang dikepala Ryo. Tidak mungkin kan Nara menolak nya? Secara dia termasuk cowo terpopuler setelah Levin di Drak school dan tidak mungkin Nara menolak nya

"Gue coba deketin gak ada salahnya kan" gumam Ryo yang akan membuktikan kepada Levin bahwa Nara tidak akan menolak nya. Dengan cepet dia mengambil ponselnya yang berada disaku celananya, dia berniat untuk meminta nomor Nara ke Levin

Senyum tipis terukir di wajah tampan Ryo saat dia berhasil mendapatkan nomor target nya ah ralat nomor calon pacar nya

Nara 😼

P
Sv

Sp?

Ryo temennya Levin

👍

Namun senyum itu gak bertahan lama dia dibuat kesal oleh respon Nara yang tak sesuai espektasi nya, padahal Ryo menggunakan foto dirinya sendiri di profil nya namun kenapa respon Nara seperti itu?

Dia melemparkan ponselnya ke kasur dan menghela nafas kasar, bisa-bisanya seorang Ryo mendapatkan respon seperti itu dari orang lain dan yang lebih parah nya lagi ini cewe! Dia diperlakukan seperti itu oleh seorang gadis yang belum lama dia kenal, mengapa respon Nara tidak seperti gadis lain

"Liat aja gue bakal bikin dia ngemis cinta ke gue"

****

"BUNDA TAU SEPATU RYO YANG ITEM GAK" teriak Ryo dari kamar nya

Pagi ini rumah Ryo sudah dibuat heboh dengan keadaan Ryo yang telat bangun yang pastinya gara-gara main game

"ADA DIDEPAN UDAH BUNDA SIAPIN" balas Vira dengan cara yang sama seperti Ryo

Ryo dengan cepat mengambil tas nya dan bergegas turun ke bawah dia mengambil satu roti bakar yang telah bunda nya siapkan, berpamitan dan langsung pergi

"Hati-hati Sayang" pesan Vira. Ryo mengacungkan jempol nya dan bergegas untuk pergi. Dia sudah sangat telat kali ini

Hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk Ryo sampai di sana. Nafasnya memburuh saat dia sudah sampai di depan kelasnya namun pintu kelasnya itu tertutup, pasti sudah ada guru yang mengajar. Karena Ryo malas jika harus di hukum dan dipermalukan di depan kelas dia pun memilih untuk bolos saja hanya untuk satu pelajaran tidak masalah kan?

Saat dia berbalik dia dikejutkan dengan guru Bk yang sudah menatapnya dengan tersenyum penuh arti. Sial dia ketahuan

"Eh ibu" Ryo hanya bisa cengengesan seperti orang yang tak berbuat salah

"Ikut ibu kelapangan" ucap Bu Nia. Ryo hanya bisa pasrah dan mengikuti Bu Nia dari belakang. Disepanjang perjalanan Ryo sedang merencanakan cara agar bisa kabur, mungkin saat dia dijemur nanti, ya dia akan pergi saat guru itu pergi.

Bisa dilihat ada beberapa temen satu angkatan Ryo yang juga ikut dihukum tapi mengapa bisa ada Nara di sana? Apakah Nara juga telat? Ryo rasa tidak mungkin murid teladan seperti Nara telat

"Nara tolong ini ada satu lagi yang telat"

Nara mengangguk dan menghampiri Ryo dan bu Nia

"Tolong kamu data ya siapa aja yang telat buat laporan" Nara mengangguk mengerti dan mencatat satu-persatu murid yang telat termasuk juga Ryo

"Kalo dilihat-lihat lo cantik juga" ucap Ryo secara tiba-tiba saat Nara sedang sibuk dengan aktivitas nya

"Hm" balas Nara singkat yang pergi dari hadapan Ryo

"Cuma hm?" tanya Ryo bingung, hanya itu respon yang Nara berikan? Oh ayolah Ryo baru saja memujinya dan balasannya hanya 'hm' yang benar saja!

"Gue gak minta di puji" balas Nara lagi yang sudah pergi entah kemana

"Sakit keknya tuh cewe" kesal Ryo yang ikut berbaris bersama yang lain

Dia masih terus menatap punggung Nara yang perlahan menghilang. Ryo masih bingung dengan respon yang Nara berikan, baru kali ini Ryo di perlakuan seperti ini. Ah tidak juga dulu waktu dia mendekati Viola sikapnya juga hampir mirip seperti Nara namun sikap cuek Viola tak bertahan lama dia hanya bersikap seperti itu seminggu setelah mengenal Ryo selebihnya Viola menjadi gadis yang manja kepadanya

"Keknya bakal seru nih"

I'm not him Where stories live. Discover now