BAB 03 || Balapan

56 41 1
                                    

Saat ini Ryo dan juga keempat temannya sudah berada di area balap dan siap untuk menerima tantangan dari Dirga

"Jadinya dia mau tanding sama lo vin?" tanya Ryo yang menyalahkan rokok dan menghisap nya

"Dia mau" balas Levin. Ryo mengangguk dan mematikan rokok nya saat melihat Devan yang datang bersama Kia--pacarnya

"Gue kira lo kesini sendiri" ucap Reza saat melihat Devan yang datang bersama Kia

"Dia yang minta buat ikut, gak papa kan?"

"Gak papa santai aja asalkan lo bisa jagain dia"

"Aman kalo itu mah" Devan mengambil tangan Kia dan mengenggam nya dengan erat

Kia yang merasakan tangannya di genggam oleh Devan itu memalingkan wajahnya saat rona merah sedikit terlihat di pipi nya

"Bucinnn" ucap Reza yang merasa panas saat melihat dua sejoli yang ada di hadapan nya

"Iri aja lo jomblo" balas Devan yang menatap tak suka kearah Reza

Reza yang kesal itu pun melemparkan kulit kacang kearah Devan. Devan pun membalas apa yang Reza lakukan kepadanya

"Udah ay" lerai Kia. Devan pun menyudahi kegiatannya dan mengajak Kia pergi dari sana

"Btw Dirga mana nih kok dia belum datang juga" heran Levin saat belum juga melihat kehadiran Dirga padahal ini sudah lewat dari jam yang mereka sepakati

"Takut mungkin dia" balas Reza yang sibuk memainkan ponselnya

"Siapa yang lo bilang takut?" tiba-tiba sebuah suara membuat ketiganya menoleh kebelakang dan melihat keberadaan Dirga di sana dengan kedua temannya pastinya

"Gue kira lo takut" ucap Reza yang tak terlihat rasa takut sedikitpun saat mengatakan itu tepat dihadapan Dirga

Dirga yang mendapatkan hinaan seperti itu dari Reza itu mencengkram kerah baju Reza "maksud lo apa?!" tanya Dirga dengan marah. Bisa dilihat dari otot lehernya yang menonjol

"Santai dong kan gue cuma ngomong sesuai fakta" kevin hendak memukul Reza namun aksinya terhenti saat Ryo menahan tangannya

"Gak usah main kekerasan" ucap Ryo dengan penuh penekanan

Dirga melepaskan tangan Ryo dan juga kerah baju Reza lalu pergi dari sana

Reza yang melihat kepergian Dirga itu membenarkan bajunya

"Tunggu disini gue pasti menang" ucap Levin dengan penuh percaya diri dan pergi udah ke area balap

"Hati-hati" pesan Ryo. Levin mengangguk singkat sebelum meninggalkan mereka berdua

"Ayo" Ryo dan Reza pun pergi ke pinggir area untuk melihat Levin tanding

Levin memakai helm full face nya lalu naik ke atas motornya, menghidupkan mesin motornya

"Lo pasti kalah malem ini" ucap Dirga yang yakin bahwa dia akan menang malam ini

"Kita liat aja nanti" balas Levin. Dia menutup kaca helm nya dan memfokuskan pandangannya kedepan

"UDAH SIAP SEMUA" teriak cewe yang tengah berdiri di antara mereka

Levin dan Dirga mengangguk

"SATU"

"DUA"

"TIGA... "

Dirga dan Levin sama-sama melajukan motornya dengan cepetan tinggi. Sesekali tampak dilihat bahwa salah satu dari mereka yang memimpin pertandingan. Sampai di titik mana mereka hampir mencapai garis finish namun tanpa Levin sangka Dirga menendang motornya dan membuat nya jatuh dari motor

Levin mencoba bangkit dan menahan sakit di kaki nya dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyusul Dirga namun sayangnya dia telat Dirga lah yang memenangkan pertandingan malam ini

"Lo curang bangsat" kesal Levin yang hendak memukul dirg6 namun langsung dihentikan oleh Ryo

"Vin tenang" Ryo langsung menarik Levin untuk pergi dari sana dan membawanya ke warung dekat dengan tempat Levin tanding tadi

"Dia curang jir coba aja kalo dia gak nendang gue pasti gue yang menang" jelas Levin yang tidak terima dengan kekalahan yang dia alami

"Vin udah biarin aja dengan lo mukul dia tadi itu gak menyelesaikan masalah" ucap Ryo yang mencoba untuk menenangkan Levin yang tampak masih kesal dengan kecurangan yang kevin lakukan

"Gak usah lo ladenin vin anggap aja dia segitu ingin nya menang sampai gunain cara kotor" balas Reza yang ikut menenangkan Levin

Levin menghembuskan nafas panjang dan mengangguk pelan, menyetujui apa yang Reza dan Ryo katakan

"Kaki lo gak papa?" tanya Ryo yang mengecek kaki Levin yang katanya sempat tertimpa motor

"Gak papa memar dikit nanti bisa gue obatin dirumah" balas Levin yang sedikit menjauhkan kaki nya saat Ryo hendak memeriksa nya

"Kalo emang gak papa kenapa gue gak boleh liat?" Ryo tetap memaksa untuk melihat bagaimana kondisi kaki Levin dan Levin hanya bisa pasrah dan membiarkan Ryo memeriksa kaki nya

"Itu berdarah goblok gak parah gimana" ucap Reza saat melihat kaki Levin yang mengeluarkan banyak darah "bentar gue beli kotak p3k dulu" Reza langsung berlari pergi untuk membeli kotak obat 

Ryo mengulung celana jeans Levin dan membersihkan luka Levin menggunakan tisu. Levin tampak merintis sesekali saat tisu yang Ryo gunakan untuk membersihkan area lukanya itu gak sengaja mengenai lukanya

Hanya butuh waktu 10 menit untuk Reza kembali dengan membawa kotak obat. Ryo menerima kotak obat itu. Membuka kotak itu untuk mencari kapas dan juga obat merah. Ryo meneteskan beberapa keatas tisu dan mulai membersihkan luka Levin dengan itu

"Sakit anjing pelan-pelan" Levin memukul pelan pundak Ryo saat Ryo entah sengaja atau tidak menekan lukanya

"Ck lemah lo gitu aja sakit" balas Ryo dengan santai

"Lo kalau gak niat buat ngobatin luka gue gak usah anjing"

"Diam bangsat" Ryo memegangi kaki Levin yang bergerak-gerak kesana-kemari

Ryo kembali berdiri saat dia sudah selesai mengobati luka Levin.

"Mau langsung pulang aja?" tanya Reza saat dia membantu Levin berdiri

"Iya lah mau ngapain lagi juga disini" balas Ryo yang pergi terlebih dahulu

"Kebiasaan tuh anak suka ninggalin mulu" ucap Reza dengan menghela nafas saat melihat Ryo pergi begitu saja terlebih dahulu meninggalkan dirinya dan juga Levin di sana

I'm not him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang