BAB 14 || pdkt

34 24 4
                                    

"LEVINNNN!!!"

Levin menutup telinganya rapat-rapat saat mendengar teriakan dari Reza.

Reza tanpa izin langsung meminum minuman Devan yang ada diatas meja hingga habis.

"Anjirr itu minuman gue."

"Diam lo jamet."

Levin hanya bisa menggelengkan kepalanya heran melihat perdebatan kecil yang sedang terjadi di depan nya.

"Ck lo diam dulu Van gue ada urusan nya sama Levin."

Reza menarik kursi dan duduk tepat disamping Levin.

Reza tak langsung mengatakan apa maksudnya melainkan dia hanya diam beberapa menit dan sesekali tampak menghela nafas.

"Kenapa?" akhirnya Levin lah yang berinisiatif untuk bertanya terlebih dahulu agar keheningan ini tak terjadi terlalu lama.

"Gue tadi liat Angel lagi sama cowo dibelakang sekolah."

"Terus?"

"Kok terus sih ya labrak lah kan Angel cewe lo."

"Udah putus."

Reza terdiam mendengar kenyataan bahwa Levin dan Angel terlah putus.

"Kapan?"

"Tadi pagi." bukan itu bukan Levin yang menjawab melainkan Ryo yang baru saja datang dengan jus mangga ditangan nya.

"Pantas kalian berdua bolos tadi."

"Putus karena Angel selingkuh?"

Devan memukul belakang kepala Reza saat Reza yang menayangkan hal bodoh seperti itu.

"Sakit jir ngapain lo mukul gue." Reza mengusap ngusap bagian yang dipukul Devan, walaupun tidak terlalu keras namun itu tetap saja sakit.

Levin berdiri dan pergi meninggalkan mereka tanpa mengatakan apapun. Ryo pun juga ikut bangkit dan menyusul Levin.

"Kok pergi sih kan gue lagi nanya." Reza menghela nafas dan menyenderkan punggungnya.

"Pertanyaan lo gak penting." ketus Devan yang ikut pergi dan meninggalkan Reza disana sendirian.

"Ck tungguin napa woyy."

****

"Nongkrong dulu yok." ajak Reza yang sudah selesai mengemasi barangnya.

"Mau kemana?" tanya Levin yang duduk diatas meja. Agak gak sopan ya bun

"Ke bar aja gimana?"

"Lo mau liat gue jadi miskin?" tanya Levin yang kurang setuju dengan aja kan Devan untuk ke bar. Kalau Daddy nya tau Levin ke bar apa gak disita semua asetnya.

"Cemen lo ke bar aja gak boleh." ucap Devan yang seperti memang sengaja menyindir Levin.

"Diam lo." Levin sedikit meninggikan nada suaranya.

"Wih santai dong gue cuma bercanda."

Levin hanya memutar bola matanya malas dan keluar dari kelas.

"Sensi amat tuh anak." heran Devan yang melihat kepergian Levin.

"Namanya juga orang baru putus cinta ya kek gitu lah." balas Reza.

"Ayo." Ryo mengajak mereka untuk segera mengikuti Levin.

Namun baru beberapa langkah mereka menjauh dari kelas. Ryo sudah menghentikan langkah nya dikala melihat Nara yang berjalan seorang diri dengan buku yang hampir menutupi wajah cantiknya. Seperti nya Nara butuh bantuan.

"Kalian duluan aja ke parkiran gue ada urusan." Ryo langsung pergi untuk menghampiri Nara.

"Bilang aja lo mau caper Ryo pakek bilang ada urusan segala." balas Reza saat melihat Ryo yang berlari menghampiri Nara.

"Udah ayo kita ke parkiran." Devan menggandeng tangan Reza dan juga Rlyan untuk mengikuti nya ke parkiran.

Disisi lain Ryo saat ini tengah membantu Nara membawakan Buku-buku itu ke perpustakaan itu hanya bisa diam saat melihat buku yang begitu banyak dihadapan nya. Serius Nara akan meminjam buku sebanyak ini?

"Ini gak kebanyakan Ken?"

"Enggak gue biasanya juga pinjem segini" Jelas Nara yang masih sibuk memilih beberapa buku untuk dia pinjam

"Lo gak pusing baca buku tebel kek gini?"

"Ini novel Ryo. Ya gak akan bosen lah."

Ryo menghela nafas pelan dan merapikan semua buku yang telah Nara pilih untuk dia pinjam.

"Bentar tadi lo bilang lo udah sering pinjam buku sebanyak ini kan?"

Nara mengangguk.

"Siapa yang bawain semua bukunya?"

"Gue bisa bawa semuanya sendiri."

Ryo menatap tak percaya ke arah Nara. Tidak mungkin cewe seperti Nara membawa buku sebanyak ini.

"Lo bercanda?"

"Apakah nada bicara gue seperti orang yang sedang bercanda?"

Ryo diam.

Tidak ada nada bercanda sedikit pun di nada suara Nara, namun itu mustahil!

Ryo kembali menyusun Buku-buku itu dan memilih untuk tidak terlalu memikirkan hal yang tidak penting seperti itu. Intinya sekarang Ryo tau bahwa Nara menyukai buku dan sering membaca novel disini. Ini bisa menjadi peluang Ryo untuk mendekati Nara, dengan begini Ryo akan semakin mudah mendekati Nara

I'm not him Where stories live. Discover now