{24} Perjanjian?

376 25 0
                                    

Happy Reading

Mobil mewah berwarna hitam masuk berhenti didepan rumah berwarna cream. Seorang pria berumur 48 tahun masuk kedalam ruangan kerja yang serbah putih. Didalam ruangan tersebut terdapat seorang pria berumur 55 tahun yang tengah duduk di kursi kerja dengan kedua kaki yang di naikkan keatas meja.

"Ekhem," deham Jordan, membuat kepala yayasan memelototkan matanya, ia langsung menurunkan kedua kakinya dan berdiri dengan tetap sambil sedikit merapikan kemeja hitamnya.

Jordan menghampiri meja kerja kepala yayasan. Ia langsung duduk di kursi yang bedada didekat meja kerja tanpa basa-basi Ia mengeluarkan amplop berwarna coklat dari dalam saku jas nya. Amplop coklat yang berisi uang, ia letakkan ke atas meja.

Kepala yayasan mengerutkan keningnya. Ia belum selesai terkejut karena Jordan yang datang tiba-tiba tanpa mengabarinya terlebih dahulu lalu pria itu mengulurkan amplop coklat kepadanya. Ia bingung apa maksud dari sikap yang Jordan perlihatkan saat ini.

"Langsung saja to the point saya ga punya waktu banyak. Amplop ini berisi uang sebesar 30 juta saya mau anak yang bernama Eza keluar dari sekolah ini saat ini juga."

Kepala yayasan langsung terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin ia mengeluarkan putri raja Holwen dari sekolahnya.

"T-tapi saya ga bisa ngeluarkan anak itu dari sekolah ini, pak Jordan bisa meminta saya mengeluarkan siapa saja tapi jangan anak itu, saya tidak bisa," jawab kepala yayasan dengan nada sedikit khawatir, khawatir kalau Jordan akan mengamuk kepadanya dan mau bagaimanapun Jordan merupakan donatur terbesar di sekolah itu.

"Kenapa? Kenapa anda tidak bisa mengeluarkan dia? Dia siapa sampai-sampai anda tidak bisa? Anak raja? Anak pengusaha seperti saya? Gak kan? Angel bilang dia cuman anak pelayan masa anda ga bisa ngeluarkan anak pelayan?"

Kepala sekolah terkejut mendengar perkataan Jordan barusan. Princess Aliceza mengaku sebagai anak pelayan? Ia tidak habis pikir dengan dengan jalan pikir putri Raja Holwen tersebut. Dikasih hidup enak, dapat tinggal di istana malah milih jadi rakyat biasa ngaku jadi anak pelayan pula.

"Maap sekali lagi saya tidak bisa kalau harus mengeluarkan Eza dari sekolah ini. Tapi kalau saya boleh tau kenapa pak Jordan minta Eza untuk dikeluarkan dari sekolah? Apakah dia tengah berbuat kesalahan?"

"Ya, anda tahu? anak pelayan itu telah membuat anak saya Angel kesal. Dia berani ngebantah dan melawan anak saya!" Geram Jordan, satu tangannya memukul meja dengan keras dan raut wajah yang penuh dengan api amarah.

Kepala yayasan tidak menjawab, ia hanya terdiam. Ia bingung harus melakukan apa saat ini, kenapa harus princess Aliceza dan Angel yang bertengkar kenapa bukan anak-anak lain saja. Kedua anak itu memiliki peran yang sangat penting untuk kebutuhan sekolah yang ia pegang.

"Jadi anda tetap tidak mau mengeluarkan anak itu?" Tanya Jordan sekali lagi.

"Bukannya tidak mau, tetapi tidak bisa. Anak itu baru masuk belum ada satu bulan disekolah Woodford County High School memiliki peraturan tidak boleh mengeluarkan siswa sebelum satu bulan ia berada. Saya tidak bisa melanggar peraturan tersebut yang sudah disetujui beberapa orang. Tapi saya bisa memberi peringatan kepada Eza untuk tidak lagi melawan Angel."

Jordan berdiri, menatap tajam kepala yayasan.

"Baik, saya tidak mau ada keluhan lagi dari anak saya tentang anak pelayan itu." Jordan mengeluarkan selembar kertas, menjulurkan kertas tersebut ke meja kerja.

"Anda urus itu guru dan anak yang bernama Clara, penjelasan mengapa saya minta anda untuk mengurus kedua orang itu ada didalam kertas. Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan secara langsung. Saya harap anda menjalankan tugas anda," ucap Jordan menunjuk dengan tegas kepala yayasan dengan jari telunjuknya.

ALICEZAWhere stories live. Discover now