{09} kepanikan

691 33 7
                                    

Happy Reading
*
*
*
*
*
"Jika ada yang menjahatimu beranilah, jangan pernah takut pada kejahatan karena mau bagaimanapun kebaikan akan selalu menjadi pemenangnya."

AlicezaFalencia

****

Di malam yang sangat gelap dengan hujan yang deras disertai angin kencang ditambah suara petir yang terus-terusan muncul. Membuat suasana malam dingin sangat mencekam.

Rumah besar berwarna cream yang saat ini hanya ada satu penghuni rumah yang tinggal di rumah tersebut. Penghuni itu adalah seorang lelaki yang sedang berada diruang tv dengan kotak obat yang terletak di meja.

"Sial, badan gue luka semua gara-gara itu orang!"

"Kok gue bisa kalah dari dia! liat aja nanti gue bales!!" Pria itu membanting bantal kursi yang ada di sebelahnya.

Pria itu mengambil remot yang terletak di atas meja, ia ingin mengganti channel tv. Saat ia memencet remot tv itu seluruh listrik yang ada dirumah tersebut langsung mati. Hal itu membuat pria bertubuh tinggi terkejut.

"Anjingg, kenapa lagi ini pake mati segala," gumamnya.

Ia mengambil handphone miliknya yang ada di kantong celananya. Menghidupkan lampu senter dari ponsel.

Pria itu bangkit dari duduknya sambil menyenter in depan untuk melihat jalan agar tidak terantuk dan tersandung. Ia berjalan menuju saklar untuk memastikan apakah saat ini mati lampu atau listriknya hanya membalik saja.

"Sial banget gue hari ini anjing!"

Sesampainya di belakang dekat dengan dapur tempat saklar tersebut berada. Ia mengecek dan benar saja saklarnnya kearah bawah yang berarti listriknya hanya membalik. Saat tangannya ingin menggapai saklar tersebut seseorang dengan jubah hitam serta sarung tangan dan pakaian serba hitam memukul tubuh pria tadi dari belakang sehingga membuat pria itu terbaring di lantai.

"Arghh," ringisnya kesakitan.

Ia membalikkan badannya, terlihat dengan jelas wajah seorang berjubah tersebut. Begitu melihatnya pria itu membuka matanya lebar-lebar. Ia benar-benar sangat terkejut dengan orang yang berada dihadapannya itu.

"L-llo, mau n-ngapain disini?!" Gagapnya ia tak dapat bicara dengan jelas karena rasa takutnya yang besar.

Seorang berjubah itu tersenyum jahat menatap wajah ketakutan pria yang terkapar di lantai. Pria itu semakin dibuat terkejut lagi saat seseorang berjubah membawa pisau di tangannya. Ia makin tidak bisa bergerak maupun bicara tubuhnya saat ini seperti patung. Ia hanya bisa berdiam saja tidak dapat lari karena kakinya yang sangat lemas.

ALICEZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang