Bab 56|| Yakiniku Q

3.9K 434 31
                                    

Naruto dan Sasuke duduk bersampingan di salah satu sisi pada meja panjang yang sudah mereka pesan untuk merayakan kembalinya Sasuke ke Konoha. Teman-teman Sasuke juga Naruto undang, jadi Yakiniku Q mendapatkan banyak pelanggan pada malam ini.

Shikamaru dan timnya sudah datang, Neji dan yang lainnya juga sudah ada. Yang tersisa hanya beberapa orang lagi, Sai juga sudah ada di antara mereka. Dia duduk bersampingan dengan sakura yang ada di samping kiri Sasuke.

Tim Hinata datang paling akhir, karena mengingat kondisi kesehatan Hinata yang masih dalam proses pemulihan. Kiba membiarkannya duduk di sampingnya yang di samping lain ada Naruto.

Kiba yang sudah mengenal seperti apa Hinata, melakukan itu agar gadis itu tidak pingsan kalau berada terlalu dekat dengan Naruto.

"Hinata, apa kau sudah baik-baik saja? Bagaiman kondisimu? Kau begitu berani masuk ke Medan tempur untuk menyelamatkan Si bodoh itu."

Hinata menundukkan kepalanya dengan wajah memerah karena mengingat pengakuannya yang terganggu saat itu, "Sakura-chan...."

"Wah, kau malu apakah karena kau menyukai...."

"Sakura!"

Sasuke menggertak gadis itu, sejak awal dia sudah berpikir kalau Sakura akan melakukan sesuatu. Gadis itu berniat untuk mengekspos perasaan Hinata pada si Dobe miliknya.

Melirik ke Naruto, Sasuke menghela napas karena ketidakpekaan Naruto yang memang sedikit membantu dirinya.

"Hinata, terima kasih karena sudah membantuku. Maaf karena diriku kau sampai terluka..." Naruto menatap Hinata dengan senyum khasnya.

"Naruto-kun jangan katakan itu, aku... Naruto-kun juga pernah menolongku dulu..."

Hinata mengingat momen masa kecilnya, dia pernah tersesat dan Naruto membantunya pulang ke rumah. Dia pernah kalah dari Neji saat Chunnin kedua, dan Naruto bersumpah dengan darahnya akan membalas kekalahannya itu.

Naruto adalah orang yang baik, dan itulah kenapa Hinata selalu melihatnya dengan cara yang berbeda. Hinata mencintai Naruto, tetapi tampaknya perasaannya tidak akan pernah tersampaikan.

Meskipun dirinya pemalu, Hinata bisa peka pada sekitar, dia jelas tahu ada sesuatu pada Sasuke, dan pria itu sejak awal melarangnya untuk dekat dengan Naruto.

Kalau tidak, bagaimana bisa Sasuke yang entah ada di mana di kaur desa bisa langsung berada di Konoha saat dirinya memutuskan untuk mengaku pada Naruto.

“Eh, sungguh? Aku kenapa tidak ingat?” Naruto membuat pose berpikir dengan menutup matanya dan menyentuh dagunya.

Semua orang: Itu karena ingatanmu buruk baka

“Sudahlah, pemeran utama kita Sasuke. Berhenti membahas hal lain,” Neji yang jarang bicara mengangkat suaranya.

Semua orang berbalik untuk menatap Neji yang duduk di samping Sai.

Lee menepuk pundak Neji: “Benar inilah semangat masa muda! Kau harus membagikan pengalaman mu di luar sana, Sasuke”

Neji menoleh dan menatap Lee dengan malas: “Lepaskan tanganmu dari pundakku, Lee”

Dia sedang dalam mood yang tidak baik, Wajah memerah Hinata saat mengobrol dengan Naruto, kembali membuatnya kesal. Gadis itu hampir mati saat itu, betapa khawatirnya Neji melihat kondisi Hinata yang sedang berusaha di selamatkan oleh Sakura.

Sepertinya tidak ada cara lain, aku harus memenuhi keinginan terakhir ayah.”

Neji kembali menoleh dan menatap wajah sepupunya dengan sedikit tersenyum, “Hinata maaf izinkan aku kali ini saja untuk menjadi orang yang egois, aku tidak ingin kehilanganmu”

KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARIWo Geschichten leben. Entdecke jetzt