Bab 4- Makam Naru

12.7K 1.2K 81
                                    

Sasuke berdiri di atas monumen hokage, lalu menatap desa Konoha yang masih dalam proses pembangunan. Dia menggunakan jubah hitam polos, lalu melompat kebawah.

Kedatangannya membuat warga Konoha yang masih berkabung sedikit terkejut, karena orang yang wajahnya tidak tampak itu. Sasuke berjalan hanya untuk mencari keberadaan Hokage, berbicara dengannya dan kalau bisa agar dirinya segera di eksekusi juga boleh.

Setelah kematian Naruto, Sasuke tampak sedikit berbeda. Sebelumnya, tujuan Sasuke adalah balas dendam, sekarang tujuannya adalah mendatangi kematian. Tidak ada gunanya dia hidup di dunia yang fana ini. Satu-satunya ikatan yang dia miliki sudah terlepas, mataharinya sudah pergi.

Sasuke menemukan lokasi Tsunade, wanita tua itu sedang minum sake. Sasuke Menghampiri meja Tsunade, wanita tua tampaknya menyadari kedatangannya sehingga itu tidak butuh waktu lama bagi Sasuke.

“Kenapa kau kembali? Dia sudah tidak ada disini... ” suara Tsunade sedikit kecil, tapi Sasuke masih bisa mendengarnya.

“Aku tahu, aku kembali untuk hujuman ku.”

“Semudah itu? Haha... Anak muda jika kau tidak membuat onar di luar semua ini tidak akan terjadi, dia tidak akan mati...” Tsunade memperhatikan gelas sake miliknya yang sudah kosong.

“Aku tahu, maafkan aku...”

“Berkata semudah itu? Tidaklah kau keterlaluan? Kau tahu, jika saja aku tidak mengatakan solusi untuk menyelamatkan mu dari para aliansi itu, dia tidak akan melakukan hal bodoh dengan meninggalkan dua bunshin. ”

“... ” Sasuke diam dengan kepala yang sudah menunduk.

“sekarang, hukuman apa yang harus aku berikan padamu?” Tanya. Tsunade.

“Bisakah kau eksekusi aku saja?”

“Tidak, aku akan merasakan bersalah jika aku membunuhmu. dia ingin kau tetap hidup, baiklah begini saja aku akan mengurung mu selama tiga bulan setelah itu, kau bisa menentukan apa yang akan kau lakukan selanjutnya.”

Tidak menjawab, Sasuke menerima hukuman itu lagi pula hanya tiga bulan saja. Itu tidak akan lama, Sasuke menjalani hukumannya dengan baik dan patuh. Warga Konoha mendengar berita  kepulangannya.

Termasuk Sakura, teman satu timnya.

Tidak ada yang bisa mengunjungi Sasuke di selnya selain Tsunade. Sehingga Sakura menunggu sampai masa hukuman Sasuke berakhir, dia  ingin berbicara dengan pemuda itu.

Pemuda yang sudah lama dia Rindukan.

Hari terus berganti, waktu tidak terasa berjalan begitu cepat. Setelah tiga bulan menjalani hukumannya, Tsunade melepaskan  Sasuke. Tidak ada yang berubah dari pemuda itu, tampaknya seperti kau hanya melewati satu hari saja.

Wajahnya datar seperti biasa, pakaiannya lebih sedikit berbeda, didominasi oleh warna hitam. Tidak ada yang tahu bahwa Sasuke adalah dalang dari kematian Naruto, sehingga warga Konoha tidak banyak berkomentar tentangnya.

“Apa yang akan kau lakukan sekarang?” Tsunade bertanya setelah mereka tiba di luar penjara.

“Aku akan tinggal di dekat malamnya.”

“Apa kau serius?”

“Ya, rumahku di sana” jawab Sasuke, yang tidak di mengerti oleh Tsunade.

“Kalau begitu baiklah, temui aku jika kau. Membutuhkan sesuatu.”

“Hn,”

Setelah itu, Sasuke benar-benar menuju area makam Naruto, dia berdiri di sana cukup lama hanya untuk menatap sebuah nisan dengan foto hitam putih. Air matanya menetes lagi, jika saja waktu itu dirinya mau mendengarkan Naruto, sekarang ini mereka pasti sudah hidup bersama.

KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARIWhere stories live. Discover now