Bab 32||[Naruto]

4.3K 503 16
                                    

Angin berhembus menerpa wajah pemuda itu, pandangan matanya menatap jauh ke depan sembari menelusuri keindahan desa kampung halamannya.

Tiga tahun sudah dirinya meninggalkan desa untuk melatih dirinya bersama dengan seorang Petapa, yang merupakan salah seorang dari sannin legendaris.

Naruto menghela napasnya ketika dia menyadari ada sesuatu yang hilang dari desa. Tangannya terkepal dengan erat, ketika dia mengingat kejadian tiga tahun lalu.

Sakura menangis didepannya dengan mata memerah, dia tidak suka melihat gadis itu menangis. Sakura menyentuh tangannya dan mereka berdiri di gerbang hokage.

“Naruto, Ini adalah janji seumur hidup. Tolong... Tolong bawa kembali Sasuke-kun”

Naruto tahu seperti apa perasaan sakura pada Sasuke, dan dia hanya bisa diam ketika gadis yang dia sukai untuk pertama kali meminta sesuatu darinya.

Jadi, Naruto hanya mengangguk dan berkata; “Aku pasti akan membawanya kembali,” tak lupa dengan senyum cerah di wajahnya yang membuat Sakura sedikit lebih tenang.

Setelah mengatakan itu, Naruto pergi bersama dengan ke-8 temannya untuk mengejar Sasuke. Sejujurnya, Naruto masih tidak menyangka Sasuke akan meninggalkan desa.

Pantas saja sasuke terlihat aneh belakangan ini. perilakunya berubah dan juga jangan lupa ketika dia memergoki Sasuke menangis di tepi danau.

Mungkin saat itu, Ada orang yang mengancam Sasuke sehingga pemuda itu akhirnya menangis karena di paksa melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan.

Naruto tahu Sasuke masih terlalu kecil, bagaimana dia bisa bertahan di luar sana? Apa lagi di tempat orochimaru yang seperti ular itu.

Sasuke kan takut Ular...

“Apa kau bisa mendeteksinya, Shino, Kiba...”

Guk....

“Arah jam 12 lembah kematian” jawab Kiba..

Mereka melompati pepohonan kemudian menuju ke lembah kematian, ada banyak yang berusaha menghadang mereka di jalan. Sampai akhirnya mereka meminta Naruto untuk segera bergegas mengejar Sasuke.

Di lembah kematian Naruto melihat sebuah tempayan besar. Tempayan itu hancur dan memperlihatkan sesosok manusia dengan pola seperti tato di sekujur tubuhnya.

Mata Naruto terbelalak, begitu terkejut melihat sosok itu; “Sasuke...”

Pendengarannya yang tajam membuat Sasuke yang sudah setengah sadar menatap tajam pada Naruto. Sasuke diam sejenak, “Gadis sialan...”

Naruto mengernyit, ketika dengan samar mendengar ucapan Sasuke, ‘Apa maksudnya?’

“Pulanglah Pecundang jangan halangi aku!” Sasuke meneriaki Naruto.

“Tidak, jika itu tidak denganmu. Jadi Ayo kembali ke desa Sasuke...”

Sasuke hanya menatapnya dengan dingin, tatapannya membuat sesuatu dalam diri Naruto seperti ingin meledak. Naruto melihat kekosongan dalam mata Sasuke.

Dia tahu bahwa Sasuke juga merasakan kesepian, tapi apa memang harus memilih jalan ini hanya untuk sebuah tujuan yang dirinya sendiri masih belum begitu paham.

Kemarahan dalam diri Sasuke tidak dapat dia tahan lagi. Mungkin Naruto berpikir yang berbeda tentangnya saat ini, tapi itu semua Sasuke tujukan jauh ke belakang Naruto.

Sakura...

Gadis itu membuat Sasuke kembali harus mengikuti alur kehidupannya yang dulu, dan kembali membiarkan Naruto terikat dengan janji seumur hidup itu.

KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARI ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang