Bab 24-Tugas untuk Merawat

4.7K 562 18
                                    

Desa Iblis sama seperti namanya, Desa ini terletak di bawah kaki gunung api, dan yah suasana disekitar entah kenapa membuat Naruto merinding. Udara di sekitar terasa mencekam belum lagi daerah disekitarnya adalah hutan belantara.

Suara burung gagak terdengar itu semakin membuat Naruto mau kabur saja, jauh dari tempat ini. Siapa yang akan betah tinggal di tempat seperti ini? Naruto bahkan mulai meragukan apakah keluarga yang sedang menyewa mereka itu benar-benar bangsawan atau hanya orang yang menyamar saja.

Dari lokasi mereka sekarang Naruto bisa merasakan adanya air yang mengalir, mungkin itu sebuah sungai atau mungkin danau juga udara di sekitar juga sangat dingin, padahal lokasi ini berada di bawah kaki gunung api.

Srett!!

Srett!!

Srett!!

Ahooo!- suara gagak terdengar di telinga Naruto.

"Sial, siapa yang mau tinggal di tempat seperti ini?" Naruto tanpa sadar memeluk Hinata karena posisi mereka yang berjalan bersebelahan.

Mendapatkan serangan yang tiba-tiba, wajah Hinata menjadi Semerah tomat kesukaan Sasuke. Hinata menahan napasnya juga ke sasarannya, karena jarak Naruto yang sangat dekat. Bahkan dia tadi merasakan bahwa pipi mereka saling bersentuhan.

Puk!

"Baka, Naruto! Kau hampir membuat Hinata terjatuh," Sakura berucap setelah dia memukul kepala Naruto.

"Eh, iya..." Naruto melirik pada Hinata yang memang sedang dia peluk.

"Wajahmu merah lagi, Hinata. Apa kau baik-baik saja?" Naruto menatap Hinata dengan mata khas akamaru, mata anak anjing yang polos dengan perasaan khawatir.

"A-aku..."

Bruk!!!

Naruto melotot, "Hinata!!! Hoi... Bangun dattebayo!"

Kiba dan Shino dengan sigap membantu Naruto memapah Hinata yang sudah tidak sadarkan diri, sementara Kakashi dan Kurenai menggelengkan kepala dengan kejadian tersebut.

'Dalam hal pembagian kelompok, jangan pernah membiarkan mereka bersama...' pikir Kakashi & Kurenai

'Aku harus mulai membantu Hinata agar bisa bersama Baka- Naruto, Shannaro' tangan Sakura diam-diam terkepal.

"Sial..." Sasuke mengumpat karena tidak bisa menahan kekesalannya lagi.

Dia benar-benar tidak suka melihat Naruto berdekatan dengan orang lain, yang paling parahnya adalah ketika Naruto tersenyum. Jika mengingat waktu yang sudah dia buang di kehidupan yang dulu, berapa lama dia sudah meninggalkan desa, dan membiarkan Naruto bersama dengan orang lain?

Tiga tahun...

Dan dalam tiga tahun itu, pada momen mana Naruto mulai memiliki perasaan padanya? Itu jelas adalah kekosongan, yang mana Naruto juga pergi berlatih dengan Jiraya, dua momen yang pasti adalah saat rokie 9 di bentuk untuk mengejar dirinya yang meninggalkan Desa, di air terjun.

Tempat terakhir dia mengatakan selamat tinggal pada Naruto, sebelum dirinya benar-benar pergi, dan momen lainnya adalah ketika Naruto sudah kembali dan mereka bertemu di markas Orochimaru.

Hanya dua hal itu saja, Sasuke tiba-tiba jadi lelah dan malas ketika mengingat tentang Naruto yang tidak peka pada usia ini.

'Mungkin aku benar-benar harus meninggalkan desa, baka-dobe...huft' Sasuke menghela napas.

Sasuke mengikuti yang lainnya ke sebuah rumah yang cukup besar dengan halaman rumah yang tampak suram, karena kurangnya pencahayaan. Warga desa Iblis menyambut kedatangan mereka semua, Hinata diletakkan di kamar Tamu.

KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARIWhere stories live. Discover now