Bab 6 - Hanya Aku

12.7K 1.1K 72
                                    

Sasuke duduk di atas sebuah dahan pohon, satu hari sudah berlalu sejak dia tiba-tiba kembali pada masa sebelum dirinya meninggalkan Konoha. Sasuke masih berpikir, tentang bagaimana dirinya bisa kembali.

Dia tidak tahu apakah ini adalah berkah atau sebuah sesuatu yang lebih dari pada itu, yang paling jelas dia senang bahwa dia bisa bertemu Naruto lagi, mataharinya.

Angin bertiup menerpa wajahnya, jika Sasuke pikir-pikir lika tentang pertanyaan sakura, ''Sejak kapan, Sasuke-kun? Sejak kapan itu dimulai! Aku Jelas selalu peduli padamu, aku selalu menunggumu, aku selalu ada untukmu...kenapa itu Naruto? Kenapa bukan aku... Sasuke-kun!"

Mengingat pertanyaan Sakura, jika Sasuke menjabarkannya satu persatu pasti kisahnya akan banyak mengambil waktu, yang mana Sasuke juga tidak ahli dalam bercerita, tapi kali ini mungkin dia bisa mengatakannya pada kalian.

Semua itu dimulai beberapa tahun lalu sebelum mereka menjadi murid akademi ninja. Sasuke kecil tidak sengaja bertemu dengan Sakura, saat itu adalah hari bersalju keduanya berjalan beriringan.

Sasuke berniat untuk kembali ke rumah, hari sudah hampir menjelang malam. Sebagai seorang laki-laki dia berinisiatif untuk mengantar Sakura pulang. Di tengah perjalanan, dia terdiam dengan alis mengernyit memperhatikan dua anak kecil di hadapannya.

"Sudah, kenapa kau bisa tersesat dan menangis disini? Berikan tanganmu aku akan mengantarmu, ngomong-ngomong dimana rumahmu?" si kuning kecil bertanya para seorang gadis yang masih berlutut di salju sambil menangis.

"Aku tinggal di kompleks klan Hyuga." gadis kecil itu menjawab dengan kepala menunduk.

"Kau berasal dari klan besar, bagaimana bisa kau berakhir disini? Dimana pengawalmu?"

Si Hyuga kecil tidak menjawab pertanyaan di kuning. Si kuning melihat bahwa dia tidak di respon sehingga dia berinisiatif meraih tangan gadis kecil itu, memaksanya berdiri kemudian menariknya untuk ikut bersamanya.

"Kau sangar cengeng, aku yang hidup sendiri saja tidak pernah menangis. Sudahlah, ingat saja namaku Uzumaki Naruto."

*Aku terinspirasi dari scene di the last

Naruto dan gadis kecil itu berlari melewati Sasuke dan Sakura. Sasuke kecil hanya berkedip beberapa kali sebelum melanjutkan jalannya, mengantar Sakura pulang.

Kemudian waktu terus berlalu hingga akhirnya Sasuke bertemu dengan Si kuning kecil di Akademi ninja. Tidak tahu siapa yang mulai duluan, tapi sejak saat itu mereka sering kali terlibat pertengkaran.

Sampai pada hari setelah pembantaian terjadi, Sasuke menjadi sosok yang anti sosial, dia jauh lebih kaku dan jarang mengobrol. Paling-paling yang dia ladeni hanya Naruto, karena si kuning selalu mencari masalah dengannya.

Sampai pada hari dimana insiden memalukan di Akademi ninja terjadi. Naruto berdiri tepat di depannya di atas meja Sasuke, kemudian mata mereka saling bertemu dengan tatapan tidak bersahabat.

Seseorang di belakang Naruto tidak sengaja menyenggol Naruto sehingga tubuhnya oleng dan akhirnya duar, bibir mereka bertabrakan. Setelah kejadian itu, Sasuke secara diam-diam memperhatikan Naruto.

Kemudian yang kedua saat mereka dalam misi dimana Sakura di culik, tangan mereka menyatu sehingga sulit untuk di lepaskan, itu terjadi di air terjun.

Di kehidupan sebelumnya mungkin sasuke tidak akan banyak pikir tentang itu, apa lagi tentang perasaanya. Isi kepalanya hanya mencari cara untuk balas dendam, mungkin karena Sasuke masih belum dewasa. Tapi dalam kehidupan ini, sasuke memikirkannya lagi semua kejadian yang dia lewati bersama dengan Naruto, lagi pula usia jiwanya sudah dewasa, 17 tahun.

KELAHIRAN KEMBALI UNTUK MENGIKAT MATAHARIWhere stories live. Discover now