BAB 01 || Awalan

180 49 5
                                    

Seorang cowo berjalan dengan santai menyelusuri koridor. Dia juga sesekali menyapa adek kelasnya yang tak sengaja dia lewati saat menuju kelasnya hingga saat dia tengah menyapa adek kelas nya tiba-tiba ada seseorang yang menabrak nya

"Aww" rintis gadis itu yang mengusap ngusap punggungnya saat tidak sengaja terbentur lantai

"Jalan pakai mata dong sakit tau"

"Jalan tuh di mana-mana pakai kaki lagi pula lo yang nabrak gue duluan" ucap Ryo dengan dingin dan tanpa berniat untuk membantu gadis itu

"Bantuin kek"

Ryo pergi begitu saja tanpa membantu gadis itu. Nara yang melihat Ryo langsung pergi itu berdiri dan merapikan barang-barangnya yang berserakan di lantai dengan mulut yang terus menyumpah pasrahi cowo yang menabrak nya tadi

Ryo sama sekali tidak peduli dengan gadis yang menabrak nya tadi dia kembali berjalan dengan santai menuju kelasnya. Sesampainya di kelas dia langsung duduk di tempat duduknya yaitu di samping Devan

"Levin mana tumben jam segini belum datang" tanya Ryo saat melihat bangku Levin yang masih kosong padahal beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi

"Sakit katanya" jawab Devan yang tidak mengalihkan fokusnya dari ponselnya

"Bisa sakit juga tuh anak" ucap Reza yang mengejek Levin

"Dia masih manusia" balas Ryo dengan dingin dan mengambil ponselnya yang ada di tas

"Gue juga tau tapi tumben banget dia gak masuk gara-gara sakit"

"Kita datangin rumah nya gimana? Biar tau juga dia beneran sakit tau cuma pura-pura" ucap Devan yang memberikan saran

"Gue ngikut aja"

"Gue juga oke aja"

Devan menepuk pundak Ryo dan Reza secara bersamaan "oke nanti jam 3 kita kumpulan langsung di rumah Levin"

****

Seperti perjanjian mereka tadi kini Ryo Reza dan Devan sudah sampai di rumah Levin. Niat mereka sih mau memastikan apakah sahabatnya itu beneran sakit atau hanya omong kosong biar bisa bolos

Butuh waktu 5 menit lamanya untuk menunggu pintu itu terbuka dan menampilkan sosok win yang menyambut mereka dengan senyum manis

"Eh kalian ayo masuk" win membuka pintu dengan lebar dan mempersilahkan mereka semua untuk masuk kedalam

"Langsung ke kamar Levin saja ya dia lagi sakit jadi om minta kalian jangan berisik"

Mereka bertiga mengangguk dan langsung pergi ke kamar Levin yang berada di lantai dua. Saat sudah sampai di depan kamar nya Ryo dengan perlahan membuka pintu kamar dan mendapati Levin yang sedang tertidur dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya

Ryo dengan langkah pelan masuk kedalam dan disusul oleh yang lain. Mereka berdiri di samping tempat tidur Levin dan hanya diam memperhatikan sahabat nya yang ternyata memang lagi sakit itu

"Gimana?" Tanya Devan dengan cara berbisik

"Kita pulang aja kasihan sakit beneran anaknya" balas Ryo dan mereka menyetujui ajakan Ryo untuk pulang saja daripada menganggu Levin nanti mending mereka pergi

Mereka pun pergi keluar dengan langkah pelan agar tidak membangunkan Levin

"Loh udah jengukin Levin nya?" Tanya win saat melihat mereka yang sudah keluar dari kamar Levin

"Iya om kita langsung pulang aja" ucap Ryo yang menjelaskan kenapa mereka semua memilih untuk langsung pergi yang padahal mereka baru saja datang

Win mengangguk mendengar penjelasan dari Ryo "jadi kalian mau langsung pulang? Gak mau makan dulu?"

"Gak usah om makasih kita langsung pulang aja ada urusan juga"

"Yaudah kalau gitu hati-hati ya lain kali main ke sini lagi"

Mereka semua mengangguk dan berpamitan kepada win sebelum pergi dari rumah Levin

"Ryo lo mau langsung pulang atau ikut kita ke markas?" tanya Devan saat mereka sudah berada di atas motornya masing-masing

"Gue mau langsung pulang aja" Devan dan Reza mengangguk mendengar nya

"Kalau gitu gue sama Reza duluan jangan lupa ke markas nanti malam" mereka berdua pun pergi menyisakan Ryo di sana dan tak lama Ryo juga ikut meninggalkan rumah Levin untuk kembali kerumah nya

I'm not him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang