28. Baikan

202 28 5
                                    

Gaes, kalian gercep banget sih. Gw tinggal tidur tiba² udah nyampe target aja 😴

Btw happy reading yahh

🍂🍂🍂🍂

"Gue kangen sama lo, maaf ya kalau gue nyamperin lo tanpa izin," ucap Jake memecah keheningan.

Jessa tersenyum kecil, otaknya sibuk menyusun kalimat untuk membalas ucapan si pacar.

"Masih marah gak? Marahnya jangan lama - lama ya yang, soalnya aku udah kangen banget sama pacar aku," tambah Jake.

"Aku udah gak marah Jake," jawab Jessa akhirnya.

"Jadi udah dimaafin nih?" tanya Jake dengan mata berbinar.

Jessamine mengangguk, "iya, tapi jangan diulang lagi. Aku gak suka kamu main kasar sama orang lain. Gak semua masalah harus diselesaikan pakek kekerasan."

"Iya sayang, kali ini aku gak janji. Tapi aku usahain biar kejadian kemarin gak terulang lagi, tapi kamunya harus bisa diajak kerja sama. Gak usah deket - deket sama si bangsat lagi!"

"Hush, mulutnya! Cowok itu punya nama Jake, dia kak Biru. Temennya mas Juan," jelas Jessa.

"Mau biru kek, kuning kek, ijo kek. Pokoknya gue gak suka lo deketan sama dia! Lo itu cuma punya gue!" ucap Jake penuh kecemburuan.

"Kenapa kemarin muka kalian deketan? Gak pengen ngejelasin sesuatu ke aku gitu?" tuntut Jake.

Jessa menghela napas, kemudian gadis itu menjelaskan kejadian sebenarnya kepada Jake.

"Beneran kan kalau dia gak ngapa - ngapain lo? Kalian gak ciuman kan?" tanya Jake lagi.

"Enggak Jake, emangnya aku itu kamu yang imannya tipis dan suka nyium banyak cewek?"

Jake mendengus, "enak aja! Cewek yang gue sosor itu cuma lo ya! Gue sangenya sama lo doang kok yang!"

Yang diucapkan Jake adalah fakta, bisa dibilang dirinya bertobat sejak bersama Jessa.

Jake tak pernah bermain perempuan seperti dulu lagi, bahkan sejak mereka berpacaran, Jake sudah meninggalkan kebiasaan ONS nya.

Jake sudah tidak tertarik dengan perempuan lain selain pacarnya. Sekalipun ada wanita telanjang di depannya, Jake tak bernafsu.

Berbeda untuk Jessamine. Melihat kekasihnya berkeliaran di dapur apartement Jake dengan balutan pakaian santai dan apron saja mampu membuat bagian bawahnya sesak minta dibebaskan. Tak jarang Jessamine sering menjadi objek fantasinya, baik dalam mimpi maupun karir 'solo'nya.

Mendengar ungkapan frontal dari Jake, sontak Jessa menggeplak lengan cowok itu.

Jessa malu sendiri, pipi gadis itu bersemu merah.

"Kalau ngomong jangan asal jeplak dong Jake, disaring sedikit gak bisa apa?"

Jake mengedikkan bahunya tak acuh, "gak bisa babe, udah bawaan dari lahir." 

🍂🍂🍂🍂

Jake menghentikan mobil sport merahnya di halaman rumah Jessa. Cowok itu memarkirkan mobilnya di samping motor PCX warna putih.

"Punya siapa yang? Ibu kamu ganti motor baru?" tanya Jake.

"Bukan punya ibu Jake, punya tetangga kali."

Mereka berdua berjalan menuju teras bangunan ber cat putih itu. Jessa hendak meraih handle pintu, niatnya ia urungkan begitu pintu terbuka lebih dahulu.

Possessive Jake ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum