25. Kemarahan Jake

256 28 8
                                    

Happy reading 🤍

🍂🍂🍂🍂

"Ini hp kamu kak," ucap Jessa sambil menyodorkan handphone bercasing bening itu.

"Kamu gak balik kak?" tanya Jessa bingung.

"Jadi ceritanya kamu ngusir aku gitu? Kamu mau ngusir pelanggan dari sini?"

Melihat perubahan raut wajah Biru, Jessa mendadak panik.

"Bukan begitu kak, maksud aku- Kakak kan lagi ada acara keluarga, kenapa masih disini?"

Biru memasang tampang cuek, "kan dirumah masih ada abang aku, sesekali bolos dari acara keluarga gak masalah kan Jess? Lagian aku bosan kalau disuruh ikut, mereka suka bahas hal berbau politik. Mana tahan aku dengernya," curhat Biru.

"Jessa, lo gak bawa baju ganti? Lo pulang tetep pakek seragam?" tanya Feya seraya menghampirinya.

"Bawa kok mbak, bentar lagi Jessa pulang. Lagian mbak Feya ngebet banget pulangnya, pengen cepet - cepet kencan ya sama Bang Keano?" goda Jessamine.

Feya tersenyum malu, di detik kemudian gadis itu bersikap senormal mungkin.

"Buruan masuk gih, kemasi barang - barangmu. Mbak Jasmine ada urusan mendadak, jadi kita bisa pulang lebih awal. Sono gih!" suruh Feya sambil mengibaskan tangannya.

Jessamine mengiyakan mau perempuan itu.

Sebelum Jessa pergi, ia sempat berpamitan pada Biru.

🍂🍂🍂🍂

Jessa hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk berganti pakaian, kini cewek itu mengenakan sweater turtleneck rajut warna baby blue dengan bawahan celana jeans warna hitam.

"Kak Biru?" beo Jessa begitu netranya menangkap kehadiran Biru, cowok itu bersandar malas pada mobil putihnya.

"Mau pulang kan? Aku antarin kamu, ayo!" ajaknya disertai senyuman manisnya.

Jessamine meragu, beberapa menit yang lalu ia mengirimkan pesan pada Jake untuk tak menjemputnya karena ia pulang lebih awal.
Batinnya tengah berperang.

"Langitnya mendung, sebentar lagi hujan. Lebih baik kamu ikut aku kan?" bujuk Biru lagi.

Setelah menimbang - nimbang, akhirnya ia menyetujui ajakan Biru. "Iya deh, aku ikut kakak."

Mereka masih berteman bukan? Tidak ada salahnya jika ia sedikit merepotkan Biru.

"Gak repotin kak Biru kan?" tanya Jessa ragu.

"Santai aja Jess, kayak sama siapa saja. Itu kenapa matanya di kucek? Kalau mata kamu gatel, jangan dikucek Jess, nanti tambah merah loh," ucap Biru perhatian.

"Rasanya kayak ada yang ngeganjel gitu kak," keluh Jessa tak nyaman.

Biru mencekal tangan Jessa agar gadis itu berhenti dengan aktivitasnya, "sini biar aku tiupin."

Jessa menurut, gadis itu melangkah untuk lebih dekat dengan Biru.

Perlahan Biru mendekatkan wajahnya, dan-

BUGH!

Biru mendapatkan bogeman dari sosok tak dikenal, rasa sakit yang ia dapatkan tak main - main. Biru merasakan tarikan kuat pada kerah bajunya.

"Bangsat lo!" umpat sosok bertubuh jakung dengan wajah penuh amarah.

BUGH!

Jake kembali melayangkan tinjunya di wajah pria berengsek itu.

Possessive Jake ✔Where stories live. Discover now