16

10.5K 474 8
                                    

Tepat jam lima sore Jeno sudah dalam perjalanan menuju rumah sang kekasih. Mulutnya selalu menyungging senyuman, tak luntur dari wajahnya.

Saat mobilnya sudah sampai di tujuan. Dia memarkinkan di halaman rumah Jaemin, Tapi alisnya bertaut bingung  menatap mobil lain yang ada di sana. Mungkin tamu?

Tidak dia hiraukan Jeno akhirnya beranjak dari kursi pengemudi dan hampir membuka knop pintu, namun kegiatanya terhenti karena sosok pria tinggi yang tentunya tampan keluar dalam rumah Jaemin.

Di sana terlihat pria itu tengah bercanda dengan kekasihnya, seperti sudah akrab. Karena penasaran Jeno langsung turun dari mobilnya.

Dari dekat Jaemin menatap Jeno yang baru saja turun dari mobil dan menghampiri keduanya. Pria tinggi alis tebal ikut menengok kearah Jeno.

"Jeno" panggil Jaemin dengan semangat, namun dia mendapat balasan wajah datar dari kekasihnya.

Jeno menaikan alis menatap pria tinggi di depanya, lantas dia langsung merengkuh pinggang si manis dengan posesif.

"A-Ah perkenalkan. Dia Seunghan, saudara dekatku" jelas Jaemin. Jeno hanya ber oh ria.

"Seunghan" yang bernama Seunghan mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan. Jeno menerima dengan wajah ketusnya.

"Jeno, kekasih Na Jaemin" di akhir kalimatnya penuh penekanan. Seunghan mengerti, dia tau bahwa Jeno tengah cemburu.

"Aku akan mengantar paman dan bibi. Kau jaga diri di rumah, telpon Haechan kalau kau kesepian" seraya menunduk Seunghan beranjak untuk melangkah ke mobilnya.

Sebelum itu pria beralis tebal melambai kearah Jaemin, Jaemin pun melambai kembali dengan senang. Dia tatap mobil putih itu menjauh meninggalkan halaman rumahnya.

Tersenyum lega saat Seunghan benar-benar sudah pergi, Jaemin menengok kearah sang kekasih yang masih memperhatikan halaman rumahnya yang tampak sepi.

"Ayah dan Ibumu kemana?" Tanya Jeno menoleh kearah yang lebih pendek.

"Ayah sedang ada pekerjaan di Jeoju, sementara ibu menemani. Kemungkinan mereka akan pulang lusa" Jelasnya. Jeno kembali menyungging senyum.

"Ayo masuk" ajak Jaemin. Lalu keduanya masuk kedalam rumah sederhana itu.

Rumah yang selalu bersih sudah menjadi kenyamanan bagi Jeno. Tak menyesal dia memiliki kekasih seperti Jaemin, orang yang selalu bersih dan tak pernah meninggalkan pekerjaan rumah.

Jeno duduk di ruang televisi, sementara Jaemin sedang membuatkan teh hangat mengingat Jeno baru saja pulang dari kantor. Dentingan sendok terdengar dari ruang televisi, Jeno menoleh untuk memperhatikan wajah manis Jaemin.

Dia baru sadar bahwa Jaemin hanya mengenakan t-shirt berwarna putih dan celana pendek selutut. Itu membuat daya tariknya meningkat. Jaemin sungguh seksi kalau memakai apapun, bahkan casual sederhana ala rumahan.

Setelah teh yang dibuatnya selesai, Jaemin bergegas melangkah menuju ruang televisi. Dia taruh teh itu di atas meja tepat di hadapan kekasihnya. Lalu Jaemin pun ikut duduk di sebelah Jeno.

Jeno mengambil teh yang di buat Jaemin, meneguknya lambat untuk merasakan kehangatan di tenggorokan yang kering.

"Jadi kau sendiri di rumah sampai lusa datang?" Tanya Jeno memecahkan keheningan seraya mengembalikan gelas yang baru dia teguk di taruh di atas meja kembali.

"Iya, tapi aku bisa menelepon Haechan kalau aku merasa kesepian. Aku tadi sempat terkejut karena ayah mendadak ada urusan di Jeoju. Huh, padahal aku masih merindukanya" balas Jaemin menunduk jenuh.

Love With Boss | NominWhere stories live. Discover now