03.

13.9K 739 5
                                    

Huft, sungguh. Jaemin masih kesal dengan kemarin saat bertemu dengan Jeno, sialnya dia harus mandi lima kali gara-gara kecebur got tetangganya, alhasil sampai sekarang saat bertemu dengan sang presdir, orang itu terus terusan meledeknya.

Saat meeting pun sang presdir tidak berhenti tertawa. Jaemin sungguh jengah melihat wajah menyebalkan itu, kalau ini bukan di kantor, Jeno akan senasib denganya, kalau perlu wajahnya harus menghitam karena sampah di dalam lorong got.

"Sial sial sial" Guman Jaemin keluar dari ruangan Meeting, dia berjalan dengan Haechan yang berada di sampingnya.

"Kau ini kenapa sih? Saat meeting kau bahkan tidak memperhatikan, malah asik berguman" ujar Haechan, lalu dia menarik kerah baju Jaemin hingga kakinya terjinjit karena tarikan tangan Haechan.

"Ya! Lepaskan, kau pikir aku kucing apa?" Jaemin ingin sekali memukul wajah teman kerjanya, sungguh Haechan makhluk tersebal sesudah Lee Jeno sialan.

"Jelaskan padaku, kau dan presdir punya hubungan apa? Sejak meeting tadi kalian berdua selalu Eye Contack tau!" Ujar Haechan tanpa melepaskan kerah yang lebih pendek darinya kini seperti terangkat.

"Eye Contack pantatmu, kau tidak lihat apa? Aku sedang kesal denganya, kalau kemarin bisa diulang, aku lebih memilih dirumah dari pada harus bertemu Presdir sialan itu" Jaemin memberontak dan dia berhasil turun dari cengkraman Haechan, dia mendahului langkah teman kerjanya.

"Ya! Mau kemana kau?" Seru Haechan, dia berlari untuk menghampiri Jaemin yang tidak berhenti melangkah cepat.

"Mau menghindari orang sialan sepertimu" jawab Jaemin tanpa menoleh, lalu dirinya meninggalkan Haechan untuk pergi ke ruanganya dan kembali bekerja.

...

"Jaemin, mau makan siang denganku?" Ajak Hyunjin, dia duduk di sebelah meja kerja Jaemin dengan menatap pemuda bersurai hitam itu, Jaemin berdehem beberapa detik kemudian menoleh.

"Ayo, aku sangat lapar" balasnya, lalu Jaemin dan Hyunjin beranjak.

Mereka melangkah untuk pergi ke kantin lantai bawah. Hyunjin masih setia berjalan di belakang si manis dengan senyum merekah, sedangkan Jaemin masih fokus pada ponselnya.

Brugh

"Na Jaemin?!"

Sudah hancur riwayat Jaemin, sialnya dia menabrak si Presdir yang sedang membawa cup Coffee di genggaman tanganya, alhasil Coffee itu tumpah mengenai jas hitam milik Jeno.

"Ah maaf-maaf, aku benar-benar tidak sengaja" Jaemin menunduk berkali-kali memohon agar Jeno melepaskanya kali ini, tapi melihat tatapan datar itu Jaemin tidak yakin kalau Jeno tidak memberi dia hukuman.

"Maaf kan teman saya presdir, mungkin lain kali dia harus lebih berhati-hati" Hyunjin menyaut sembari merangkul pundak Jaemin, dia menunduk sopan menatap wajah tajam itu.

"Bersihkan jas ku sekarang" Jeno menghela nafas dan akhirnya dia mencoba untuk tenang dan melepas jas nya, lalu dia berikan ke Jaemin sebagai gantinya.

"Makasih presdir, kali ini aku akan membersihkanya tanpa noda" Jaemin menunduk lagi, lalu Jeno pergi meninggalkan mereka berdua.

"Huft, ku pikir aku di suruh bekerja sampai malam lagi. Ini berkat kau Hyunjin, trimakasih" Jaemin tersenyum di akhir kalimatnya, entah kenapa pria berbibil tebal itu memalingkan wajah membuat Jaemin kebingungan.

"A-Ayo makan siang" Hyunjin melangkah mendahului Jaemin, hatinya berdegup kencang ketika wajah itu tersenyum jahil.

Jaemin pun berjalan untuk menyamakan langkah mereka menuju meja kantin indor kantor. Suasana nya sangat ramai, tapi agak sepi karena Haechan sedang rapat dadakan dengan Manager nya.

Love With Boss | NominWhere stories live. Discover now