33. Perkara mie gacoan

409 91 75
                                    

Ada apa dengan mie gacoan?

***

Seminggu telah berlalu. Sesuai dengan yang telah direncanakan. Hari ini, setelah pulang sekolah Zahra dan Andhika pergi ke sebuah mall untuk membeli beberapa perlengkapan yang akan dibawa untuk honeymoon.

Sudah cukup lama mereka berkeliling, mungkin sekitar satu jam lamanya.

"Masih ada yang mau dibeli?" tanya Andhika yang sudah menenteng beberapa barang belanjaan ditangan kirinya.

Zahra menggeleng cepat. Lalu, ia mengelus-elus perutnya yang mulai keroncongan.

"Laper," Zahra tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Mau makan apa, hm?"

Zahra mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya pada dagunya.

"Pengen makan yang pedes-pedes gitu," ucap Zahra sambil membayangkan makanan pedas yang sangat menggiurkan.

"Jangan, nanti sakit perut. Cari menu yang lain aja ya," peringat Andhika lembut.

Zahra menggeleng cepat.

"Maunya yang pedes-pedes," rengek Zahra seperti anak kecil.

"Aduhh... gimana nih? Jahe ngajak makan yang pedes-pedes. Tapi gue ga suka pedes. Bisa-bisa gue diledekin lagi sama dia," batin Andhika.

Andhika berpikir sejenak. Ia bingung harus tetap menuruti kemauan istrinya atau mencarikannya menu yang lain.

Pada akhirnya ia pun menyerah dan tetap menuruti keinginan sang istri.

"Yaudah, boleh. Tapi, jangan pedes-pedes ya," ucap Andhika pada akhirnya.

"Siap, Regal sayang!" ucap Zahra girang.

Tanpa aba-aba Zahra langsung menarik tangan Andhika ke salah satu toko yang menjual mie gacoan.

***

Sesampainya di toko tersebut, Zahra langsung mengajak Andhika duduk di meja yang masih kosong. Tak lama dari mereka duduk, seorang pelayan datang menghampiri mereka.

"Ingin pesan apa? Silakan pilih makanan yang tersedia dalam menu," ucap si pelayan dengan ramah. Ia memberikan daftar menu yang dibawanya.

"Biar aku aja yang pesenin, kamu tinggal milih aja," ucap Andhika yang ikut memilih makanan.

"Sebentar, aku cari dulu," Zahra sedang kebingungan mencari makanan dan minuman yang akan ia pilih.

"Buset.. ini minuman atau setan? Kok namanya ada genderuwo, kuntilanak, tuyul sama pocong? Apa jangan-jangan ini minuman setan?" batin Andhika.

"Regal, ga boleh yang terlalu pedes ya?" tanya Zahra. Sebenarnya ia ingin sekali memilih menu mie iblis level 8. Tapi, ia takut terkena marah oleh suaminya.

"Iya, yang pedesnya biasa aja," jawab Andhika yang masih bingung memilih menu.

"Yaudah, aku mau mie setan level 8, dimsum udang rambutan sama es genderuwo," ucap Zahra setelah mendapatkan menu yang pas.

"Mienya jangan level 6, level 4 aja ya?" bujuk Andhika agar Zahra mau mengubah pesanannya. Ia tak ingin istrinya sakit.

"Ga mau! Kalo kamu nyuruh ganti, aku bakal ganti ke mie yang lebih pedes!" ancam Zahra.

Andhika menghela napas kasar. Istrinya sangat keras kepala. Mau tidak mau dirinya harus mengalah.

"Mbak, saya pesan mie setan level 6 satu, mie setan level 1 satu, siomay satu, udang rambutan satu, es genderuwo satu sama es pocong satu," ucap Andhika pelan, takut-takut Zahra mendengar apa yang ia pesan.

ANDRAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant