27. Rooftop

326 90 14
                                    

Di rooftop ada apa ya? 🤫

Selamat membaca!

***

Sesampainya di rooftop, Andhika langsung mengunci pintu rooftop. Hanya ada mereka berdua disana. Zahra sedikit kebingungan dengan apa yang suaminya lakukan.

"Kenapa dikunci?" Zahra menatap suaminya heran.

"Gapapa, sayang. Aku cuma pengen..." ucapan Andhika terhenti. Andhika mulai berjalan mendekat kearah Zahra.

Zahra berjalan mundur. Ia takut dengan Andhika yang semakin mendekat.

"Ka-kamu mau ngapain?" tanya Zahra dengan suara gemetar sambil terus melangkahkan kakinya untuk mundur.

Deg!

Jantung Zahra berdegup kencang. Tubuhnya sudah mengenai sebuah tembok dan Andhika sudah berada tepat didepannya.

"Ja-jangan macem-macem disini," ekspresi wajah Andhika sudah seperti binatang buas yang ingin menerkam mangsanya.

Andhika semakin mendekatkan wajahnya. Zahra menutup matanya. Ia tak ingin melihat apa yang terjadi.

Cup

Kecupan sekilas tepat mengenai bibir Zahra. Lalu, Zahra membuka matanya. Ia melihat Andhika yang tengah tersenyum puas kearahnya.

"Makan bareng sama kamu," Andhika melanjutkan ucapannya yang sempat ia hentikan.

"Hah?!" Zahra terkejut.

Ternyata Andhika hanya ingin mengajaknya makan bersama. Ia sudah memikirkan hal yang tidak-tidak tentang apa yang akan Andhika lakukan.

"Kayaknya kamu ketakutan banget tadi. Emang kamu kira mau aku apain? Hahaha..." Andhika tertawa puas melihat wajah sang istri yang terlihat ketakutan sekaligus panik.

Pipi Zahra mulai memerah. Ia tak bisa menahan rasa malunya saat ini.

"Ihh! Kamu mah nyebelin!" Zahra memukul-mukul pelan dada bidang Andhika.

Andhika terkekeh. Ia menahan kedua tangan Zahra agar berhenti memukuliya.

"Udah, udah. Mending sekarang kita makan, keburu waktu istirahatnya habis,"

Andhika menarik tangan Zahra dan membawanya ke sebuah meja yang sudah tersedia beberapa makanan dari kantin. Rupanya Andhika yang telah menyiapkan semua ini.

"Ini kamu semua yang nyiapin? Bukannya ini makanan kantin ya? Kok kamu bisa beli makanan secepat ini? Sedangkan sekarang keadaan kantin lagi rame-ramenya," tanya Zahra bertubi-tubi.

"Iya, semua ini aku yang siapin. Aku pesen semua ini pas selesai upacara. Jadi, pas istirahat tinggal aku ambil," jelas Andhika.

"Ohh...kirain baru beli tadi," gumam Zahra.

"Ayo, duduk! Kita makan makanannya," titah Andhika.

Mereka duduk bersebelahan dikursi yang telah disediakan.

"Ini kebab sama es teh punya kamu," Andhika memberikan kebab dan es teh kepada Zahra.

ANDRADove le storie prendono vita. Scoprilo ora