20. Mall

534 117 20
                                    

Yuk, ngemall bareng Andhika dan Zahra!

Happy reading!

***

Zahra tengah sibuk dengan ponselnya. Ia seperti sedang mencari sesuatu di ponselnya itu. Sedangkan Andhika sedang berada di kamar mandi membersihkan dirinya.

"Wahh.. ini nih, yang aku cari-cari. Akhirnya ketemu juga. Harga novel yang baru-baru ini terbit, aku harus beli nih," Zahra tengah mencari harga novel yang baru saja terbit. Ia tertarik untuk membeli novel tersebut.

Rencananya, Zahra akan membeli novel tersebut di online shop. Tapi, Zahra kurang yakin dengan kualitas barangnya.

"Pengen checkout di online shop takut ga ori barangnya. Apa aku beli langsung ke toko bukunya aja ya? Yaudah deh, mending ke toko bukunya langsung aja. Sekalian ngemall bareng Mas suami, hehe.." Zahra tersenyum puas, setelah sekian lama memikirkan rencananya.

Kini, Zahra sedang menunggu Andhika keluar dari kamar mandi. Pria itu sedari tadi belum juga keluar dari sana.

"Jah," seru Andhika.

"Iyaa," saut Zahra.

"Jahe," Andhika memanggilnya lagi, mungkin ia tak mendengarnya.

"Apa?" saut Zahra dengan suara yang sedikit ditinggikan agar lebih terdengar.

"Mau minta tolong, ambilin pakaian aku dikasur, aku lupa bawa," Andhika sedikit memunculkan kepalanya dari balik pintu kamar mandi.

"Keluar aja sini, pake handuk kan?" titah Zahra. Ia sedang malas berjalan.

"Pake sih. Tapi, aku malu, Jah," ucapnya dari balik pintu.

"Ngapain malu? Kan pake handuk. Katanya kalo di depan istrinya ga bakal malu lagi," sindir Zahra.

"Huft.. yaudah, aku aja yang ngambil," Andhika akhirnya memutuskan untuk mengambil pakaiannya sendiri.

Andhika keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Ia membuang rasa malunya jauh-jauh, mengingat Zahra adalah istrinya.

Zahra yang awalnya kembali fokus dengan ponselnya, kini pandangannya tertuju pada suaminya yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk. Hal tersebut membuat Zahra senang, karena ia dapat melihat kembali perut atletis suaminya. Rasanya, ia ingin memegangnya kembali.

"Huwa.. roti sobek aku!" Zahra langsung lompat dan memeluk perut suaminya.

Andhika yang mendapat perlakuan tersebut mematung ditempat. Sementara itu, Zahra malah asyik mendusel-duselkan kepalanya di perut Andhika. Tak hanya itu, ia juga memegang sekaligus mengecupinya.

"Regal, wangi," Zahra menghirup aroma tubuh suaminya. Ia menyukai aroma tersebut.

Semburat merah mulai muncul di pipi Andhika. Ia sedang menahan salah tingkahnya. Jantungnya mulai berdetak tak karuan.

"J-Jah, udah dulu. Aku mau pake baju," ucap Andhika yang sedikit gugup.

Zahra tak menggubrisnya. Ia masih setia bermanja-manja di perut suaminya.

"Jah, hati-hati, nanti handuk aku lepas," Andhika akan benar-benar malu jika handuknya terlepas dihadapan istrinya.

Zahra yang mendengar ucapan Andhika langsung menjauhkan dirinya dari Andhika. Ia baru tersadar dengan kelakuannya tadi.

ANDRAWhere stories live. Discover now