16. Quiet

134 14 2
                                    



"Yo! Jin!"

"Duduk sini!" Jackson menepuk-nepuk bangku kosong di sebelahnya.

Seokjin berjalan pelan menuruti ajakannya, matanya melirik ke arah dapur dimana Namjoon tengah memindahkan beberapa jenis makanan dari panci besar di atas meja dapur.

"Sorry 'bout earlier..." Jackson mengulurkan jabat tangannya sambil tersenyum.

Seokjin menggeleng dan berusaha tersenyum. "I'll get use to it...."




"Hope You like Carbonara...."

Namjoon keluar membawa dua piring Spaghetti dan meletakkannya di depan Seokjin kemudian duduk berseberangan dengannya.

"Harum...." Ia tersenyum kecil.

Namjoon mengambil garpu lalu menyodorkan pada sang pemuda.

Memperhatikan gerakannya yang lambat dan mengaduk-aduk makanannya seperti tak bersemangat.


"Jin?"

"Y-ya?" Seokjin tersentak membulatkan mata menatap sang pemuda yang mencondongkan kepalanya bingung.

"Dimakan....jangan dimaenin aja"


"Eh....i-iya....gw makan ya..." Menoleh bergantian pada Namjoon dan Jackson yang tersenyum lebar.


"Aaaahhhh!" Seokjin melempar garpunya dan berdiri hingga kursi yang ia duduki terguling di belakangnya.

"Ga lucu...." Ia mengerang menatap telunjuk silikon berwarna merah dalam adukan Spaghettinya.

Namjoon dan Jackson terbahak dan menepukkan telapak tangan mereka di udara. Disusul oleh gelak tawa orang-orang yang ikut makan bersama mereka.

"It's Halloween season, Jin" Jackson berdiri dan merangkul erat bahu lebarnya.



"Kok?....."

Tawa di bibir Namjoon sedikit memudar menatap Jackson yang masih terbahak dan Seokjin yang mengulum senyum sambil mendorong tubuh setengah telanjang itu menjauh.

"Gw ambilin yang baru ya" Namjoon berdiri kasar dari kursinya.

"Ga usah....ga usah, Kim...."

"Gw yang punya ide"
Jackson memutar tubuhnya lalu bergegas ke dapur setelah mengambil piring Seokjin beserta jari telunjuk mainannya.

Seokjin mengambil tissue dan membersihkan tangan juga bajunya yang terkena saus, tanpa sadar jika kedua mata itu memperhatikannya sedari tadi.

Selesai dengan kegiatannya, ia menegakkan kepala.
Dan kedua pasang mata itu pun bertemu.

Namjoon memalingkan wajahnya cepat.
Berdiri lalu menyusul teman sekamarnya yang masih berada di dapur, mengobrol bersama teman-temannya yang lain.



"Jackson lama"

Mendengus pelan, sepiring Spaghetti baru dengan potongan daging panggang diletakkan di depan sang pemuda.

"Itu daging asli kok..." Namjoon terkekeh pelan.

"Thanks...."

Namjoon menoleh pada Seokjin yang tersenyum mengaduk-aduk makanan di atas piringnya, mengangkat helaian pasta dan potongan daging itu dengan garpu.
Mengamati makanan itu sesaat kemudian menyuapnya.

"Why is he so quiet?"

Namjoon menggeleng dengan dahi berkerut kemudian berjalan meninggalkannya.



"Ikutan dekor yuk..." Jackson yang telah berpakaian kembali duduk di sebelah Seokjin yang baru saja menghabiskan makan malamnya.

"Ha?"

"Kita ngadain pesta Halloween minggu depan"
"Jadi ni asrama mau kita dekor abis-abisan gitu"

"Ikutan ya" Jackson mendekatkan kepalanya sambil tersenyum lebar.

"Gapapa?" Seokjin menoleh pada sang pemuda yang hanya berjarak sejengkal dari ujung hidungnya.

"Gapapa gimana?!" Jackson tergelak.
"Lo kan udah jadi penghuni asrama ini, Jin"
"Lo temen baik Namjoon kan..."

"Berarti lo itu temen baik gw juga" Lagi-lagi ia merangkul bahunya erat.


"Temen baik......" Seokjin tersenyum mengerjapkan matanya pelan.

"Setelah apa yang gw lakuin ke lo.....lo masih nganggep gw temen baik, Nam?" Ujung telinganya mulai memerah.



"Enak banget ya jadi cowo populer di kampus..."
"Bisa langsung deket sama siapa aja"

Namjoon tersenyum tipis menunduk kemudian berbalik meninggalkan ruang makan itu setelah tak melepaskan tatapannya pada sang pemuda yang tertunduk malu dalam rangkulan teman sekamarnya.

My Happy PillWhere stories live. Discover now