9. Baddies

136 12 0
                                    




"Kenapa Jimin boong ya?"

"Kenapa dia malah ngaku-ngaku nganter Seokjin pulang?"

"Trus....mulai deh dari situ gw sial mulu"

"Masa iya sih begitu?"


"Mumet amat keliatannya?" Wajah dingin dan seringai di bibirnya mendekat menatap dahi Namjoon yang berkerut.

"Mikirin apaan lo ampe ga sadar gw dateng?" Seokjin duduk berseberangan di meja makan kantinnya.

"Ng-ngga....." Ia menyeruput jus buahnya.

"Dimarahin ortu lo?" Pemuda tampan itu mengulurkan tangan menerima pesanan makanannya dari seorang pelayan kantin.

"Eh gw makan disini gapapa ya"

"Jimin ga masuk kan?" Ia membelah sumpit dan mulai menyuap mienya.

"Ga...gapapa kok..."

"Jin.....mmm...."
"Bokap lo dokter kan?"

"Iyaaaaa.....kenapa?" Jawaban itu meluncur ragu.

"Berapa lama obat tidur biasanya bekerja sih?"

"Hah?! Mana gw tau.....lagian ngapain gw pake-pake gituan" Ia terbahak kaku.

"Eh.......kok lo tiba-tiba nanya gitu sih?"

"Jangan macem-macem ya Nam...."


"Ha?" Sesaat Namjoon merasa pipinya menghangat.


"Lo......jangan macem-macem...."
"Lo niat mau pake obat tidur?" Kedua mata yang biasa menatapnya sinis kini membulat.

"B-bukan....astaga" Namjoon tertawa.
"Gw....lagi mikirin sesuatu aja"

Untuk sesaat cekungan di kedua sisi wajah dan mata menyipit dibalik lensa itu sedikit membekukan otaknya.


"Mikirin apaan sih?" Seokjin mengerjap lalu kembali menyuap makanannya.

Namjoon menggeleng. "Ga penting kok..."

"Ikut gw yuk ntar malem. Daripada pusing mikirin yang ga penting"

"Lo....bisa maen billiard ga?"

Mengerjap beberapa kali, Namjoon mengangguk pelan.
"Lo ngajak gw?" Didorongnya kacamata yang melorot di tulang hidung kecilnya.

"Iya..." Seokjin terkekeh menghabiskan minumannya.

"Bareng temen-temen lo?"

"Iyalah....kenapa sih?" Kerutan di dahinya muncul tanpa mengurangi seringainya.

"Ga....gapapa tuh? Ga bakal dibully gw?"

Seokjin mendengus pelan. "Kenapa? Lo takut?"

Namjoon menggeleng dan memiringkan senyumnya.


"Okay....jam 8?" Seokjin berdiri dari bangkunya.

"Ah.....gw ada bimbel sampe jam 10....."
"Sorry gw lupa" Namjoon mengusap tengkuknya.

"Oh...."
"Yaudah laen kali aja kalo gitu" Seokjin berbalik.



"J-Jin!"
"Jam 8....gapapa.....tungguin gw ya..."

"Beneran? Lo mau niat bolos nih?" Seokjin terkekeh geli melihat sang pemuda yang mengangguk-angguk di hadapannya.

"Yaudah.....bareng motor gw aja ya"
Sebuah senyum tersungging seiring langkahnya menjauh dari sang pemuda.

bareng motor gw aja ya"Sebuah senyum tersungging seiring langkahnya menjauh dari sang pemuda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

"Break, botak!" Eunkwang berseru pada pemuda di seberang meja hijaunya.

Membetulkan letak kacamata sejenak, Namjoon membungkuk dengan tongkat panjang terarah pada sebuah bola putih di depan matanya.

"Beneran bolos dong dia" Setengah berbisik, Ken mendekatkan kepalanya pada Seokjin yang menatap wajah serius sang pemuda di hadapannya.

"Lo iming-imingin apaan, Jin?" Ia terkekeh menyikut lengannya.

Sebuah pukulan mendarat di paha Ken tanpa jawaban.
"Namjoon udah curiga kayanya"

"Ha?" Ken kembali mendekatkan wajahnya.

"Tadi siang dia nanyain soal obat tidur ke gw"
"Kalo dia sampe tau gw yang ngasih trus laporan ke wali kelas lagi....."

"Abislah gw ma bokap"

Ken menatap sang pemuda berkacamata yang tertawa kecil oleh candaan Eunkwang dan Youngjae.
"Mau gw interogasi apa aja yang dia tau?"

Seokjin menggeleng. "Jangan....biar gw aja"
"Gw ga mau dia makin curiga lo tiba-tiba ikut nimbrung"

Ia mengangkat dagunya singkat ketika Namjoon memanggilnya untuk bermain.




"Jangan banyak-banyak, Eun..."
"Besok kita masih sekolah" Seokjin melirik pada Eunkwang dengan gelas kecil berisi minuman beralkohol yang disodorkan pada Namjoon.

"Lo kuat minum, Nam?" Seokjin duduk di sebelahnya.

"Ha?" Tatap mata sayu itu menoleh pelan. Wajahnya merah.

"Udah...udah.....jangan minum lagi" Seokjin mengambil gelas yang masih terisi itu dari tangannya. Ketiga sahabatnya terbahak geli menatap Namjoon yang mulai mabuk.

"Gapapaaa.......sekali-sekali doang kan" Namjoon merebut kembali gelasnya dan menenggaknya hingga habis.

Keempat pemuda itu saling bertatapan.

My Happy PillWhere stories live. Discover now