49. Year Back

99 11 1
                                    




"Morning...."

Suara berat itu menyapa saat kelopak mata Seokjin perlahan terbuka.

Mendengus tersenyum, Seokjin memiringkan tubuhnya menghadap sang kekasih yang menatapnya lembut.

"You're amazing...." Setengah berbisik, ia menarik lalu mengecup punggung tangan yang membelai pipinya.

"Ha?" Namjoon membulatkan mata dan bibirnya.

"Kamu hutang banyak cerita sama aku, Nam..."
"Sejak kapan kamu jadi sexy kaya gitu sih?"

Namjoon sontak terbahak malu. "Ng-ngga kok...biasa aja..."

Keduanya pun terkekeh pelan.

"Lapar ga?"
"Ngedate yuk..."

"Ha?" Bergantian membulatkan mata, Seokjin menatapnya bingung.


"Cerah nih...." Namjoon menyingkap selimut yang menutup tubuhnya, bergeser duduk di tepi tempat tidur dan memakai kacamatanya.

"Kita keliling-keliling cari sarapan trus terserah kamu mau main kemana"

Ia berdiri menopang tubuh dengan kedua tangannya di atas tempat tidur, tersenyum lebar menatap Seokjin yang masih terbengong.


"Serius ini?"

"Iyaaa...." Namjoon tergelak oleh polosnya wajah baru bangun tidur itu.

Sesaat kemudian Seokjin tertawa kecil lalu mengangguk.

"Aku mandi duluan!" Ia menyingkap selimutnya cepat kemudian berlari menuju kamar mandi.

"Aku duluannn!" Namjoon menarik pinggang ramping berbalut piyama itu hingga terangkat.

Seokjin memekik dan terbahak keras saat tubuhnya terayun.

"Jorok! Aku belum sikat gigi Namjoonieeee....." Ia berusaha melepaskan pelukannya.

"I don't care..." Namjoon terus mengecupi bibir mengerucut itu gemas.






"Suka ga?" Namjoon melirik lalu menyuapkan sepotong Croissant ke dalam mulutnya.

"Aku nemu kafe ini pas lagi butuh tempat sepi buat belajar" Ia terkekeh pelan.

Seokjin mengangguk-angguk sambil memperhatikan sekitar.

"Nyaman banget suasananya..."
"Makanannya juga enak-enak"


"I can see that..."

Namjoon menyeringai menatap piring berisi Croissant yang tinggal seperempat, Muffin cokelat yang telah habis juga Sandwich ham yang hanya tinggal selada.

Membulatkan matanya, Seokjin memukul lengan pemuda yang sekarang tertawa geli.

"Seneng liat kamu kaya dulu lagi..." Pemuda berdimple itu menopang dagu menatapnya lembut.


"Nam....." Raut wajahnya berubah sendu.

"Apa yang udah aku lewatin selama ga ketemu kamu?"

"Maksudnya....."

"Kamu bener-bener ga benci sama aku?" Ia tertunduk memainkan garpunya di atas potongan Croissant.

"Why should I?" Namjoon memiringkan kepalanya.


"I....We've been so mean to You back then..."
"When We were in Highschool"

Menghela napas panjang, Namjoon menarik pelan tangan sang pemuda yang masih tertunduk itu dan menggenggamnya.

My Happy PillDär berättelser lever. Upptäck nu