19. Don't Give Space

44 13 28
                                    

***

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

***

Suasana kelas Manajemen A sedikit riuh karena sedang melakukan presentasi BMC memakai perusahaan besar yang sudah mereka pilih. Di depan sana kelompok Cinta sedang melakukan presentasi, bersama Daisy,  Ridwan, dan Eka.

Sejak permintaan maaf yang dilakukan Candra tentang sikap Cinta waktu itu, teman-temannya sepakat untuk memaafkan, tetapi mereka tetap tidak menyukai Cinta. Jadi mau tidak mau jika satu kelompok dengan gadis itu, mereka harus menerimanya. Terutama Daisy.

"Demikian presentasi dari kelompok kami, jika ada yang ingin ditanyakan, dipersilakan," ujar Cinta memberitahu.

Orang pertama yang mengacungkan tangan adalah Candra. Seseorang yang tak semua orang duga karena pemuda itu tak pernah mengacungkan tangan untuk bertanya. Tatapan datarnya membuat Daisy yang ada di belakang Cinta meneguk ludah khawatir. Entah mengapa tatapan Candra terasa seperti sedang mengajak perang.

"Tumben Candra tanya?" bisik Ridwan heran pada Eka.

"Mana gue tau, semoga gak tanya aneh-aneh deh," ujar Eka penuh harap yang diaamiini oleh Daisy di dalam hati.

"Ada lagi?" tanya Cinta memastikan.

Namun, hanya Candra yang mengacungkan tangan. Sementara yang lain tidak, karena mereka tahu jika Cinta yang presentasi, gadis itu sudah menyiapkan materi dan pemahaman yang baik.

"Kalau tidak ada, silakan Candra untuk pertanyaannya," ujar Cinta mempersilakan.

"Di sana dituliskan jika pembukaan bengkel resmi masuk ke key partner dan customer relationship, bagaimana cara Anda menghubungkan dua hal ini?" tanya Candra.

"Alhamdulillah gak sulit," cicit Ridwan. "Cin, biar gue yang jawab," bisiknya yang sedikit maju.

"Jangan anjir, biar Cinta aja," cegah Daisy. "Kalau lo salah ucap, bisa bahaya, ini Candra, dia paham beginian," peringat Daisy cari aman.

"Gak apa-apa, aku aja," kata Cinta menoleh ke belakang sebentar.

"Ok," kata Ridwan mengangguk.

"Saya izin menjawab pertanyaan Candra," kata Cinta. "Jadi begini, pembukaan bengkel ini menjadi key partner PT Bast, bukan hanya menguntungkan untuk PT-nya sendiri, juga menguntungkan orang bermitra karena mereka bisa berbisnis dan membuka banyak lowongan pekerjaan untuk tenaga sesuai permintaan MD. Semakin banyak orang bermitra mendirikan bengkel resmi, artinya cakupan untuk memenuhi customer service semakin luas sehingga tercipta customer relationship. Para pengguna motor dan mobil merek ini akan semakin mudah melakukan service sehingga orderan suku cadang yang lainnya juga meningkat. Bagaimana, apa jawaban saya sudah cukup memuaskan?" tanya Cinta memastikan.

"Cukup memuaskan, tapi jika untuk orang-orang yang tidak bisa datang ke bengkel resmi pasti datang ke bengkel-bengkel kecil. Tidak semua orang punya banyak waktu luang, sehingga bengkel kecil menjadi pilihan karena lebih dekat misalnya. Bukannya perusahaan harus mengantisipasi hal seperti ini? Dan apakah bengkel resmi bisa menjadi pemasok suku cadang untuk bengkel-bengkel kecil ini?"

Shooting Star | Chenle [TAMAT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon