11. Seimbang

62 15 44
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Cinta mengangkat kardus berisi snack ketela yang sudah dikemasi dengan gambar menarik menuju bagasi mobil. Candra di belakangnya langsung membawa dua kardus menunggu giliran.

"Ini sudah semua?"

"Udah."

"Ini kamu ngemasinya sendiri?"

"Dibantu Mama. Mana sanggup gue sendiri," jawab Candra menutup bagasi mobil. "Lo tunggu di mobil, gue mau masuk dulu ambil tas."

"Mama kamu ada? Aku mau pamitan sekalian."

Candra menggeleng. "Mama udah berangkat pagi tadi. Lo masuk mobil sana."

Akhirnya Cinta mengangguk patuh, berjalan masuk dan duduk di kursi samping kemudi. Tak lama Candra menyusul masuk, ia meletakkan tas selempang kecil ke kotak penyimpanan di belakang kopling. Lalu memberikan kotak bekal kepada Cinta.

"Ambil."

"Ini apa?"

"Sandwich, kita gak sempet makan siang. Makan aja, nyokap gue yang buatin tadi pagi. Udah gue hangatin lagi."

Cinta mendengarkan seraya membuka kotak itu, dari potongan segi tiga itu ia bisa melihat daging asap, irisan tomat, telur rebus, dan bawang bombai.

"Jangan diliatin mulu, makan," interupsi Candra yang melirik.

"Terima kasih." Sambil mengangguk, Cinta mengambil potongan sandwich itu, setelah merapalkan doa ia memakannya. Mengunyah roti isi itu dengan senyuman mengembang bahagia.

Selain saus tomat, ternyata ada mayonaise yang sudah dicampur dengan nori yang telah dipotong kecil-kecil. Terlampau kreatif untuk ukuran roti isi rumahan.

"Tante Gina chef yang hebat, ini enak banget," ungkap Cinta sambil mengunyah pelan untuk merasakan kenikmatan yang sangat nyaman di lidah.

Mendengar itu, Candra tersenyum. Apalagi ketika melihat wajah bahagia Cinta di sampingnya.

"Nanti disampein pujiannya," tanggap Candra.

Gadis itu mengangguk dan melanjutkan makan, ia tak akan melewatkan tiap rasa pada roti isi itu.

Sekarang mereka akan pergi ke Peduli Dengar, sebuah panti asuhan khusus untuk anak-anak tuna rungu  wicara. Pemiliknya sudah setuju untuk ikut berkolaborasi dengan pengiklanan makanan ini. Selain karena pendapatan yang dijual setengahnya akan disumbangkan kepada mereka, ini juga untuk pemberdayaan masyarakat yang harus mulai mengenal dan belajar tentang orang-orang berkebutuhan khusus.

Saat mereka sampai di sana, Cinta turun lebih dulu untuk bertemu pemilik panti asuhan. Sementara Candra izin untuk memakan sandwich di mobil.

Tak berapa lama Cinta kembali. "Can, anak-anak udah dikumpulin di aula. Kameranya mana? Aku siapin dulu," ujar gadis itu yang ada di luar mobil.

Shooting Star | Chenle [TAMAT]Where stories live. Discover now