CHAPTER 72

5.9K 672 101
                                    

Akhirnya tiba waktu yang ditunggu-tunggu. Festival Illuminaria pun telah resmi dimulai. Festival di mulai dengan sebuah parade. Dimana para perwakilan dari berbagai institusi pendidikan, seniman, ilmuwan, dan pelajar bergabung dalam sebuah parade yang penuh warna.

Memperlihatkan kostum-kostum yang merepresentasikan bidang studi atau keahlian mereka masing-masing. Dengan langkah yang penuh semangat, para peserta parade memperlihatkan kostum-kostum yang unik dan menarik.

Sorak riang dari para pengunjung yang memenuhi tepi jalan menyambut setiap langkah mereka. Ada decak kagum yang terdengar di antara kerumunan saat melihat setiap kostum yang begitu istimewa.

Sebagian dari mereka memperagakan kostum-kostum yang mencengangkan seperti para pelajar yang berasal dari bidang sejarah atau ahli arkeologi. Mereka tampil menawan dengan pakaian yang merepresentasikan gaya kehidupan di Kekaisaran Emberlyn pada masa lampau.

Setiap lipatan kain dan hiasan yang mereka kenakan membawa kesan autentik dari masa lalu yang terabaikan. Sera yang melihat itu seketika mengerutkan keningnya saat merasa familiar. Dengan salah satu penampilan dari salah satu pelajar tersebut.

"Bukankah yang mereka representasikan itu mendiang Kaisar Thane." Komentar Sera yang membuat Raven melirikkan matanya sekilas pada putrinya.

"Sepertinya kau sangat mengetahuinya, Putriku." Ujar Raven sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Aku baru ingat begitu aku melihat pakaian mereka." Sahut Sera dengan datar. "Seharusnya mereka menggunakan pakaiannya lebih mewah lagi. Bukankah Kaisar Thane adalah Kaisar yang paling mulia dan dermawan." Sambung Sera dengan tajam.

Raven yang mendengar kalimat sarkas dari mulut putrinya itu. Sontak menahan kedua sudut bibirnya untuk tidak semakin naik ke atas. "Ya, kau benar. Beliau seorang Kaisar yang sangat dermawan." Ujar Raven dengan pelan.

Sera tak menjawabnya. Ia kembali memandang parade tersebut dengan diam. Walau sesekali matanya melirik ke arah Ardan yang berdiri di samping kirinya. Dengan menampilkan raut wajah datar.

Tak kalah menarik dari para pelajar dari bidang Sejarah atau ahli arkeologi. Para pelajar dari bidang sihir pun turut berpartisipasi dalam parade dengan mengenakan jubah yang mempesona.

Dihiasi dengan simbol-simbol sihir atau mantra-mantra kuno. Bahkan ketika mereka melintas tak jarang menampilkan sedikit kemampuan sihir mereka, menyalurkan cahaya atau menghasilkan efek-efek kecil yang memukau para penonton.

Setiap atraksi kecil itu menimbulkan decak kagum dan tepuk tangan antusias dari penonton yang tak ingin melewatkan setiap momen spektakuler.

Seketika Sera sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Ardan. "Kau tak memuji kemampuan sihir mereka di usia seperti itu?"

Lantas Ardan melirikkan sekilas matanya pada Sera. Sebelum kembali meluruskan pandangannya. "Kemampuan kecil seperti itu untuk apa aku puji."

"Setahuku tak banyak orang yang ingin mempelajari sihir." Ujar Sera kemudian.

"Itu karena sihir sangat menguras mana. Terlebih lagi saat mengeluarkan lingkaran sihir, membutuhkan banyak mana. Jika kau tidak memiliki banyak mana. Lingkaran sihirmu akan rusak. Dan itu akan berpotensi membahayakan dirimu." Jelas Ardan.

Seketika Sera mengerjapkan matanya tak percaya. "Aku baru tahu tentang hal itu." Gumam Sera dengan pelan. Namun masih bisa terdengar oleh Ardan.

Setelah itu Sera kembali memandang jalannya parade. Namun, siapa sangka matanya tak sengaja melihat Lucian yang berada di sebrang jalan tersebut. Dengan ditemani oleh Eva yang berdiri di samping pria tersebut. Bahkan Sera bisa melihat sesekali Eva tertawa kecil. Sera yang melihat itu seketika terdiam terpaku.

The Conqueror of Blades and HeartsUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum