CHAPTER 30

18.8K 1.3K 3
                                    

Jett memandang Sera dengan penuh kepercayaan diri. Matanya bersinar dengan keyakinan. Mengungkapkan bahwa dia yakin dengan kemampuannya. Jett percaya bahwa cara ini akan membawa kemenangan seperti sebelumnya.

Sementara itu, Sera menatap Jett dengan tatapan dingin yang menusuk. Namun, di balik dinginnya tatapan itu, terselip senyum tipis yang hampir tidak terlihat. Senyum itu sangat halus. Hampir tak terlihat oleh orang lain.

Akan aku gunakan cara yang sama sepertimu. Batinnya.

Jett memimpin serangan dengan mengarahkan pedangnya menuju Sera. Gerakannya tajam dan penuh kecepatan. Mencoba untuk mengecoh lawannya.

Namun, Sera memiliki kemampuan untuk membaca pergerakan lawannya. Dengan refleks yang luar biasa cepat, dia menangkis serangan Jett.

Tidak butuh beberapa detik Sera segera membalas dengan serangan balik yang sama cepatnya. Hampir secepat kilat. Hal ini membuat Jett terkejut karena dia tidak dapat mengantisipasi serangan balasan Sera.

Terpaksa ia harus menggerak tubuhnya ke samping. Dia tak menyangka. Balasan dari Sera benar-benar tak terduga baginya.

Sera menyerangnya ke arah bagian yang sangat sulit dijangkau olehnya. Rowan dan para kesatria lain yang menonton pertarungan tersebut.

Terpukau oleh kehebatan serangan balasan Sera terhadap Jett. Mereka memandang takjub akan keterampilan dan kecepatan Sera dalam menghadapi lawannya.

Sera terus menerus memilih bagian yang sulit untuk ditangkis saat menyerang Jett. Setiap serangan terarah dengan presisi yang mengesankan.

Memaksakan Jett untuk berada dalam posisi bertahan yang sulit. Taktik ini membuat Jett terus-menerus ditekan oleh serangan-serangan Sera yang datang tanpa henti.

Semakin lama kondisi Jett semakin sulit. Serangan bertubi-tubi dari Sera memaksa Jett untuk mengeluarkan tenaga ekstra hanya untuk menghindari serangan tersebut.

Dia merasa hampir tidak ada kesempatan untuk membalas serangan. Karena energinya terkuras habis untuk bertahan dari serangan-serangan Sera yang terus menerus.

Dia sempat berpikir. Tenaga apa yang dimiliki oleh Sera. Wanita itu tak terlihat lemah sedikitpun. Malah terlihat semakin ganas saat menyerangnya.

Sesaat Sera menyipitkan matanya. Bibirnya melengkung dalam senyuman miring saat menemukan celah dalam pertahanan lawannya.

Tanpa diduga, Sera memutar pergelangan tangannya dengan gerakan yang lincah dan memindahkan tubuhnya dengan cepat dan tiba-tiba.

Karena gerakan Sera yang tiba-tiba membuat keseimbangan Jett menjadi kacau. Tubuhnya terhuyung ke depan tanpa kendali. Mencoba untuk memulihkan keseimbangan.

Sayangnya, Sera melihat kesempatan ini sebagai saat yang tepat untuk menyerang. Dengan cepat dia memukul pinggul Jett dengan gagang pedangnya. Menggunakan kekuatan penuh.

Suara keras bergema dari benturan antara gagang pedang dan tulang pinggul Jett. Mengisi arena pertempuran.

Kena kau. Batinnya.

"Eukk.."

Setelah menerima pukulan hebat ke pinggulnya. Tiba-tiba Sera menendang Jett hingga tersungkur dengan keras. Kedua tangannya dengan cepat meraih tulang pinggulnya yang terasa sakit hebat.

Teriakan kesakitan yang keras keluar dari bibirnya. Mengguncang seluruh arena pertempuran.

Sera berhasil memanfaatkan momen ini pun segera mengambil alih kendali pertarungan. Sera memandang Jett dengan tatapan tajam yang menusuk. Tidak ada belas kasihan yang terlihat di matanya.

The Conqueror of Blades and HeartsWhere stories live. Discover now