CHAPTER 71

6K 650 14
                                    

Suasana ceria dan semangat merayap di setiap sudut kota Solarya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Suasana ceria dan semangat merayap di setiap sudut kota Solarya. Sebuah kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan kebijaksanaan di seluruh Kekaisaran Emberlyn.

Hari itu sebuah akademik terbesar dan terkenal di Solarya. Mengadakan sebuah festival yang diberi nama Festival Illuminaria. Festival tahunan yang selalu diadakan untuk memperingati kecerdasan, kebijaksanaan, dan pencapaian intelektual dalam berbagai bidang.

Hampir seluruh warga kota Solarya sibuk mempersiapkan diri untuk peristiwa besar yang telah lama dinanti. Dengan arsitektur megahnya dan jalan-jalan yang dihiasi seni. Menghadirkan panggung megah bagi pertunjukan seni, pendidikan, dan ilmu pengetahuan.

Setiap sudut kota dihiasi dengan warna-warni bendera dan hiasan yang melambangkan keberagaman ilmu pengetahuan dan seni. Mulai dari paviliun yang memamerkan hasil penelitian terbaru dalam ilmu pengetahuan alam hingga galeri seni yang menampilkan karya-karya terbaik para pelajar dan cendekiawan.

Di sisi lain Sera yang baru saja turun dari kereta kudanya. Refleks berdecak kagum begitu matanya menjelajahi pemandangan di sekitarnya. Kota yang dipenuhi warna-warni bendera festival dan hiruk-pikuk aktivitas yang terjadi di setiap sudutnya. Membuat Sera merasa seperti melihat dunia baru.

Sera juga bisa melihat para siswa, cendekiawan, bahkan para akademik lainnya terlihat begitu sibuk mengatur barang-barang mereka kesana kemari.

"Wow, aku tak pernah menyangka festival ini akan begitu ramai." Kagum Sera tanpa sadar.

Sedangkan Ardan yang sedari tadi berdiri di samping Sera. Dengan cepat melirikkan matanya begitu mendengar ucapan kagum gadis di sampingnya.

"Kau belum pernah datang ke sini sebelumnya?" tanya Ardan dengan nada datar.

Sera kemudian menggelengkan kepalanya. Seraya menolehkan kepalanya pada Ardan. "Tidak, ini pertama kalinya bagiku. Bahkan di kehidupan sebelumnya, aku tak pernah memiliki kesempatan untuk menginjakkan kaki di tempat ini."

"Apa? Lalu selama ini kau menempuh Pendidikanmu bagaimana?" Tanya Ardan kembali dengan sedikit heran.

Lantas Sera sedikit memiringkan kepalanya. "Ah, aku belajar di rumah dengan seorang cendekiawan ternama di Imperium Marinos. Beliau juga merupakan salah satu lulusan terbaik di akademik ini."

"Kau memilih belajar di rumah dibanding akademik?" Ujar Ardan sambil mengernyitkan keningnya.

Seketika Sera menganggukkan kepalanya. "Kau tahukan keluargaku selalu menjadi sorotan perhatian banyak orang. Terlebih lagi keluargaku satu-satunya yang mendapatkan gelar Grand Duke dari kaisar. Saat itu banyak yang tak menyukai keluargaku. Mereka selalu berusaha mencari cara untuk menjatuhkan kami."

"Tapi, sayang sekali mereka selalu gagal. Karena kekuatan serta kuasa yang dimiliki keluargaku justru semakin kuat. Lalu saat itu mereka tahu kalau ayahku yang merupakan penerus selanjutnya selalu lemah jika menyangkut tentang ibuku." Lanjut Sera.

The Conqueror of Blades and HeartsWo Geschichten leben. Entdecke jetzt