✎ Hanya segelintir kisah tentang cinta dan kasih sayang yang tulus, ditujukan untuk seseorang yang tersesat mencari jalan pulang. Dapatkah perasaan tulus itu menemukan kebahagiaannya sendiri?
―lapak Tae!Top and Gyu!bot
―bxb
ㅡIni hanya fiksi
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
PADA siang hari itu, Beomgyu menepati janjinya untuk menemani Minjeong, membelikan hadiah untuk tunangannya. Mereka pergi ke salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di Hongdae, sempat berputar sebentar ke bagian perlengkapan kebutuhan pria. Di sana, Minjeong akhirnya memutuskan untuk membelikan tunangannya sebuah dasi atau jas kerja.
Beomgyu yang menunggu Minjeong sedari tadi akhirnya berpikir untuk melihat-lihat sekitar. Ia memerhatikan tempat jas, sepatu, dasi sampai minatnya tertuju pada suatu etalase yang di dalamnya terdapat berbagai macam model jam tangan yang tersusun rapi. Niatan ingin membelikan kekasihnya hadiah langsung muncul dalam benaknya.
Tidak ada salahnya membelikan hadiah untuk Taehyun, pikirnya mengingat jam tangan kekasihnya sudah rusak.
Kalau dipikir-pikir, Taehyun pasti terlihat tampan jika mengenakan jam tangan yang keren.
"Selamat datang, Tuan."
Beomgyu membalas senyuman manis salah satu karyawan yang menyapa sopan. "Boleh aku lihat yang ini?" tanyanya sembari menunjuk salah satu jam tangan dari kotak kaca tersebut.
Karyawan itu lantas mengangguk dan mengeluarkan jam tangan dari tempatnya. "Pilihan yang tepat, Tuan. Jam tangan ini keluaran terbaru. Lihatlah, ini didesain sebagus mungkin dan cocok pria berkarir."
Beomgyu mendengarkan sembari mengamati desain jam tangan yang ditunjukkan oleh karyawan tersebut. "Ini memang bagus," ujarnya sambil membayangkan jam tangan tersebut melingkar di pergelangan tangan kekasihnya. Pasti akan sangat cocok. Tanpa sadar ia tersenyum cerah.
"Anda boleh mencobanya," ucap karyawan tersebut.
"Ini bukan untuk saya ..." cicit Beomgyu, "tapi untuk hadiah."
"Oh, apa untuk kekasih Anda?" tebak sang karyawan yang diangguki Beomgyu dengan wajah memerah tanda malu. "Romantis sekali. Anda ingin mengambil yang ini?"
Dengan yakin pun, Beomgyu mengangguk. "Ya, tolong. Bisakah ini dibungkus dengan rapi?"
"Tentu saja. Pembayarannya ingin cash atau kartu kredit?"
"Kartu kredit saja." Beomgyu kemudian mengeluarkan dompet dari saku mantelnya dan membuka dompet. Ia mengeluarkan kartu kredit lalu memberikannya pada gadis karyawan tersebut.
Setelah melakukan pembayaran, jam tangan itu hendak dimasukkan ke dalam kotak dan dibungkus dengan rapi, sesuai permintaan pelanggan. "Anda ingin menulis kartu ucapannya?" tanyanya lagi.
"Apa boleh?"
"Boleh, Tuan. Silakan, ini pena dan kartunya." Karyawan yang ramah itupun memberikan Beomgyu sebuah pena juga selembar kertas catatan. Pemuda Choi itu lantas menerima dan mengucap, "Terima kasih."
Usai menuliskan beberapa kata lalu menyelipkannya di sebuah paper bag kecil yang imut, karyawan itupun menyerahkannya pada Beomgyu. "Terima kasih, Tuan. Semoga hari anda menyenangkan dan kekasih Anda menyukai hadiah ini."
