O36

764 44 10
                                        

DUA bulan setelah dijatuhi hukuman penjara, tidak hanya Beomgyu yang berniat untuk berkunjung, tapi Felix pun begitu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DUA bulan setelah dijatuhi hukuman penjara, tidak hanya Beomgyu yang berniat untuk berkunjung, tapi Felix pun begitu. Ia datang seorang diri ke penjara khusus perempuan, hendaknya bertemu dengan Hwa Hyora. 

Gadis itu pastinya kaget melihat kedatangannya setelah mendapat kabar bahwa tidak ada yang berkunjung. Orang tuanya sendiri bahkan tidak datang. Hyora benar-benar seorang diri sekarang. Felix teringat bahwa saat pengadilan berlangsung, tidak ada satupun kerabat yang membela tindakan Hyora. Walaupun ia tahu Hyora memang melakukan kesalahan yang sangat fatal, tapi setidaknya orang tuanya mencoba untuk meringankan masa hukumannya. Sayangnya tidak, mereka malah melarikan diri ke luar negeri dan masih belum kembali.

Dan yang benar saja, mendapati Felix yang terduduk di ruang pertemuan antar tamu dan narapidana membuat senyuman di bibir Hyora musnah seketika. Ah iya, Felix mempermainkannya dengan mengatakan pada sipir bahwa ia memiliki hubungan keluarga. Jadi bisa ia tebak, Hyora pikir yang berkunjung adalah keluarganya atau kerabatnya, atau orangtuanya.

Bersikap seolah tak berdosa, Felix menyunggingkan senyuman lebar sembari melambaikan tangan pada Hyora. "Apa kabarmu, sayang? Terkejut kalau aku masih hidup?" katanya dengan nada ceria. Mau tak mau, Hyora tetap datang mendekat kemudian duduk di kursi.

"Apa yang kau ingin kan?"

"Oh, aku hanya ingin mengabarimu kalau aku sehat, begitu juga dengan Beomgyu."

Mata Hyora tampak melotot. "Apa?"

Felix bertepuk tangan dengan senang. "Ini kabar baik! Temanku selamat dari maut dan aku sedang hiatus karena masih cedera. Jadi, tentu saja kau perlu tahu! Kita ini teman, kan?" katanya bersemangat. Ia tergelak sinis, lalu mendekatkan wajahnya kekaca. "Bagaimana rasanya, Hwa Hyora? Sendirian, tidak ada yang datang padamu, tidak ada yang mencintaimu dengan tulus. Berbeda sekali dari Beomgyu, dia punya aku, punya Taehyun, punya Hueningkai-"

"Hentikan!" teriak Hyora dengan penuh kegelisahan. Itu bisa terlihat dari kedua tangannya yang mengepal dan wajahnya memerah padam.

"Marahlah sesukamu, karena ini kenyataannya. Beomgyu, orang yang paling kau benci semakin mendapatkan apa yang kau inginkan. Semakin kebencian itu menumpuk di hatimu, semakin kau jatuh dan terpuruk. Kau ingin mendorong Beomgyu ke jurang, tapi pada kenyataannya, kau sendiri yang jatuh." Ekspresi Felix berganti menjadi serius ketika ia berucap demikian. Matanya menatap lurus pada Hyora yang semakin terlihat gelisah, sesuatu sangat mengusik hatinya. Felix tahu itu. Kesuksesan Beomgyu semakin membuat Hyora merana.

"Mengingat aku tidak sebaik Beomgyu, aku tidak akan sungkan mengatakan ini padamu," lanjut Felix sembari menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, melipat kedua lengannya di depan dada. Sorot matanya menjadi kelam, tidak ada raut keceriaan lagi di wajahnya. "Kau selalu berusaha untuk menunjukkan neraka pada Beomgyu, kan? Sekarang, giliranku. Aku kutunjukkan padamu neraka yang sesungguhnya. Tunggulah, sepuluh tahun lagi, kau akan berhadapan lagi denganku. Akan kubalas seluruh perbuatanmu padaku, pada Beomgyu, dan pada Taehyun. Kali ini, tidak akan ada pengampunan."

『 Secret Admirer 』 ― Taegyu ✅Where stories live. Discover now