O15

1.3K 172 31
                                        

PEMUDA manis itu tengah fokus membaca buku pelajarannya di saat Yongbok meletakkan tiga belas surat di atas mejanya secara tiba-tiba

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

PEMUDA manis itu tengah fokus membaca buku pelajarannya di saat Yongbok meletakkan tiga belas surat di atas mejanya secara tiba-tiba. Choi Beomgyu mengalihkan fokusnya dengan mendongakan kepala, memandang temannya dengan tanda tanya.

"Ini surat dari Taehyun."

Mata Beomgyu langsung membulat saat itu juga. "Kau pasti bercanda." Ia yakin sudah membuang semua suratnya. Lalu, bagaimana Taehyun bisa membalas surat-suratnya? Namun, Yongbok hanya mengedikkan kedua bahu sebagai balasan, bukannya menghilangkan rasa penasaran malah menambah pertanyaan dalam kepalanya.

"Taehyun menitipkan ini padaku. Ada yang memberinya surat atas nama Teddy Bear. Dan waktu itu, aku melihatmu memasang stiker boneka beruang di suratnya. Jadi kupastikan ini milikmu." Lagi dan lagi, Yongbok berbohong. Surat yang dibalas Taehyun sebenarnya ia letakkan di ruang aula, mengingat Beomgyu sering datang, mendengarkannya bernyanyi. Namun, Yongbok mengambilnya tanpa sepengetahuan siapapun dan memberikannya pada Beomgyu secara langsung.

 "Bagaimana kalau bukan?" tanya Beomgyu. Raut wajahnya terlihat kurang yakin.

"Ya, baca makanya. Kalau sudah simpulkan sendiri surat-surat ini untukmu atau orang lain."

"Tidak sopan."

Yongbok terkekeh ringan sambil menepuk kepala Beomgyu. "Aku bercanda. Ini memang milikmu. Kebetulan saat aku membaca surat yang dibaca Taehyun, terlihat sama seperti suratmu. Kupikir dia tidak sengaja menemukannya."

Jujur saja perkataan Yongbok tidak membuat keraguan Beomgyu lenyap. Anak itu menundukan kepala dengan wajah murung. Yongbok pun menepuk punggungnya kemudian. "Sekarang baca ini. Aku ingin melihat kau membaca ini semua. Dan, aku tidak akan mengizinkanmu pulang kalau belum selesai." Usai mengucapkan itu, Yongbok merampas buku dari tangan Beomgyu dan duduk di sebelahnya. Pemuda bersurai emas itu kini menghabiskan waktunya dengan membaca novel, sedangkan temannya membaca seluruh surat yang diberikan.

Tak berapa lama, surat terakhir yang Beomgyu baca menimbulkan wajah paniknya yang memerah dengan degup jantung menggila. "Lixie ..." panggilnya pelan-pelan.

Lantas, Yongbok mengalihkan pandangan dari buku. "Ya?"

"Di—dia tak sabar bertemu denganku," cicit pemuda itu dengan gugup.

"Maksudnya?" tanya Yongbok tak sabar.

"Di surat terakhir, aku berjanji akan menemuinya di menara Namsan setelah dia lulus sekolah dan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Dia melakukannya dan menagih janji itu."

Mendengar itu, senyuman Yongbok langsung terbit. Punggungnya langsung tegak dan menutup buku dengan kuat. "Bagus! Kapan janji temunya?" tanyanya penuh semangat.

"Dua hari lagi," Beomgyu menjawab ragu.

"Itu lebih bagus lagi! Kau harus mempersiapkan diri!"

"Tapi, Lixie ..." Beomgyu masih tampak ragu. Bola matanya bergerak dengan gelisah. "ini bertepatan dengan hari pertunjukanmu."

『 Secret Admirer 』 ― Taegyu ✅Место, где живут истории. Откройте их для себя