✎ Hanya segelintir kisah tentang cinta dan kasih sayang yang tulus, ditujukan untuk seseorang yang tersesat mencari jalan pulang. Dapatkah perasaan tulus itu menemukan kebahagiaannya sendiri?
―lapak Tae!Top and Gyu!bot
―bxb
ㅡIni hanya fiksi
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
CHOI Beomgyu lahir dari keluarga yang terpandang. Ayahnya, Choi Jinhyuk merupakan seorang Pemimpin di Perusahaan Choi Group yang sangat terkenal di Korea Selatan, sedangkan Bunda-nya seorang model di majalah ternama. Namun, bukan berarti kehidupan Beomgyu beruntung. Tidak juga, kebutuhannya terpenuhi secara finansial, tapi tidak dengan kasih sayang. Orang tuanya tidak seperti orang tua lain pada umumnya. Mereka terlampau sibuk dengan pekerjaan, jarang pulang, bahkan untuk menemuinya saja bisa seminggu sekali. Beomgyu sering merasa kesepian.
Beomgyu tumbuh tidak seperti anak lain. Jika biasanya di umur yang masih kecil, anak-anak akan bermain sambil belajar, maka Beomgyu tidak. Ia ditekankan untuk belajar setiap hari tanpa diizinkan untuk bermain seperti yang lainnya. Jangankan bermain di luar, nonton televisi di rumah saja tidak pernah.
Ayahnya, Choi Jinhyuk begitu terobsesi dengan kesempurnaan. Ia memperlakukan Beomgyu bagai boneka, menitahkan pada anak kecil yang polos itu untuk mengikuti kegiatan belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah agar bisa terlihat sempurna dan bisa dibangga-banggakannya di mata media. Jika Beomgyu membangkang atau melakukan kesalahan secuil pun, maka Ayahnya tidak akan segan-segan mengangkat tangan padanya.
Dan setelah semua perlakuan orang tuanya, apa Beomgyu mendapat banyak kasih sayang dari orang tuanya? Tidak. Orang tuanya terasa sangat jauh. Hanya untuk sekedar makan malam bertiga saja tidak pernah Beomgyu rasakan sepanjang hidupnya. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing, meninggalkan Beomgyu yang tumbuh di tangan orang asing.
Sekali lagi, apa Beomgyu bahagia? Ia juga tidak tahu.
Beomgyu tak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya, malah tamparan dan makian yang menyakiti jiwa raganya, dijadikan sebuah pion agar yang ditunjukkan pada orang-orang bahwa ia anak yang terdidik dengan baik, banyak bakat dan prestasi. Di mata media, Beomgyu terlihat bercukupan dengan orang tua yang selalu ada untuknya, padahal itu semua kebohongan. Sedari bayi, hanya pembantunya yang mengurusnya. Ibunya fokus dengan dunia modelnya, dan Ayahnya sering bepergian demi melakukan perjalanan bisnis. Mereka gila-gilaan bekerja, mengumpulkan uang tanpa berniat untuk menikmatinya.
Tidak ada yang tahu bagaimana beratnya kehidupan Beomgyu tanpa ia sadari selama ini. Anak itu hanya menurut dan terus menurut tanpa protes. Orang tuanya memanfaatkan sikap patuh Beomgyu dan menggunakannya sebagai tali agar bisa membelenggu kedua kaki anak kecil yang tak berdosa itu.
Orang pertama yang tahu tentang dirinya yakni temannya sendiri, Lee Yongbok dan itu terjadi secara tak sengaja. Kali pertama Yongbok menemukan Beomgyu dalam keadaan memar saat umur mereka 10 tahun di tengah malam, sendirian. Di malam hari, Yongbok menemukannya di taman dekat rumah mereka. Di musim dingin, Beomgyu terduduk di salah satu ayunan dengan darah yang menetes dari dagunya. Gigi anak itu berdarah karena Ayahnya menampar wajahnya dengan sangat keras. Anehnya, Beomgyu tak menangis saat Yongbok bertanya. Anak manis itu malah bilang kalau Ayahnya memukulnya karena ia melakukan kesalahan. Beomgyu mendapat peringkat dua di kelas. Nilainya menurun karena ia kurang fokus saat itu.
