✎ Hanya segelintir kisah tentang cinta dan kasih sayang yang tulus, ditujukan untuk seseorang yang tersesat mencari jalan pulang. Dapatkah perasaan tulus itu menemukan kebahagiaannya sendiri?
―lapak Tae!Top and Gyu!bot
―bxb
ㅡIni hanya fiksi
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
KETIKA Taehyun sudah berangkat, Beomgyu dan Hueningkai pun mulai bergegas ke agensi Felix. Takut anak itu semakin merengek dan akan semakin cerewet kalau sedang kelaparan. Pagi tadi, Felix melihat Beomgyu pergi ke pasar dan pulang membawa banyak belanjaan, ia tak ingin kalah dari Taehyun dan minta dibuatkan bekal juga.
Sekarang, mereka berada di cafetaria yang berada tepat di agensi Felix. Beomgyu duduk di tengah, di antara dua sahabatnya yang duduk di sisinya. Hueningkai dan Felix sibuk memperdebatkan tentang naskah dialog untuk syuting berikutnya, sedangkan Beomgyu yang bertugas menyuapi mereka bergantian sebelum untuk menyantap makanan buatannya sendiri. Bahkan saat ini, mereka berdua masih tidak bisa berhenti untuk berdebat, batin Beomgyu sambil menggeleng tak habis pikir.
Menu makanan yang Beomgyu buat adalah bibimbap, udang goreng dan telur gulung. Juga ada beberapa kue untuk Felix bawa nanti sebagai cemilan di sela-sela syuting.
"Kau dan Taehyun benar-benar resmi berkencan?" tanya Felix pada Beomgyu secara tiba-tiba. Pipi pemuda Choi yang penuh dengan nasi pun berhenti mengunyah pun membuat Felix gemas dan mencubitnya pelan.
"Aku tadi memergoki mereka hampir berciuman di apartemen," jawab Hueningkai santai sebelum menyeruput minumannya. Wajah Felix langsung berubah kaget sekaligus takjub, sedangkan Beomgyu menjadi salah tingkah seperti biasa, menundukan kepala dan menggigit ujung sumpit.
Posisi duduk Felix jadi berubah. Ia menyilangkan satu kaki dan mendekap kedua lengannya di depan dada, memasang raut wajah pura-pura serius. "Tunggu, kalian belum pernah berciuman?" katanya penasaran.
Hueningkai yang ikut penasaran pun mengalihkan atensinya ke arah Beomgyu. Pemuda bermarga Choi itu langsung kelabakan, ingatannya beralih pada malam kencan pertama mereka. Di mana Beomgyu yang mencium pipi Taehyun lebih dulu dan langsung melarikan diri tanpa dosa.
Melihat wajah Beomgyu yang memerah, Felix dan Hueningkai secara serentak memekik gemas, menggoda pemuda itu sambil mengguncang badannya, memaksa agar pertanyaannya segera dijawab.
"Aㅡaku yang menciumnya duluan." Akhirnya, Beomgyu menjawab dengan wajah yang merah sampai ke telinga. Hueningkai langsung menutup mulut kaget, sementara Felix bertepuk tangan heboh. Harusnya ia melihat adegan itu! Ia ingin melihat reaksi Taehyun saat mendapat ciuman malu-malu dari kekasih barunya.
"Di bibir?" tanya Felix lagi.
"Pipi."
Felix berdecak kecewa, tapi Hueningkai menggeleng kepala, tak menyangka. "Woah, ada kemajuan," ujarnya. Kemajuan pada sifat Beomgyu yang selalu pasif, begitu tahu pemuda itu yang mencium lebih dulu membuatnya takjub.
"Anak polos ini sudah menjadi binal," kata Felix. Mata Beomgyu seketika terbelalak lebar, begitu pula dengan Hueningkai yang tak setuju dengan ungkapan anak itu. "Tidak, tidak." Pemuda berdarah campuran itu mengibaskan sebelah tangannya di hadapan wajah Felix, lalu beralih pada temannya yang satu lagi. "Beomgyu, kau hanya boleh menciumnya dan tidak boleh lebih dari itu. Kau tidak boleh melakukannya sebelum menikah."