O25

1.3K 81 24
                                        

ANGIN bergemuruh, suara derasnya hujan memecah keheningan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ANGIN bergemuruh, suara derasnya hujan memecah keheningan. Beomgyu merengkuh selimut yang meliputi seluruh tubuhnya. Ia duduk di hadapan penghangat ruangan sembari menggigil kedinginan akibat tetesan air dari atas langit yang menimpanya selang beberapa waktu. Sedangkan Taehyun sendiri sedang sibuk membuatkan minuman hangat di dapurnya.

Mereka sekarang berteduh di apartemen pribadi Taehyun usai kembali dari Busan. Karena tiba-tiba hujan turun dengan deras saat hendak pulang, Taehyun terpaksa mengajak Beomgyu alih-alih mengantarkannya pulang. Selain waktunya yang sudah sangat malam, mereka juga sempat kehujanan di perjalanan.

Beomgyu mandi dan berganti pakaian. Dikenakannya baju hangat milik Taehyun yang begitu besar sampai jemarinya ikut tenggelam, tak hanya itu sang kekasih langsung memberikannya selimut tebal dan menyuruhnya untuk menghangatkan diri di dekat alat penghangat ruangan yang berada di dekat televisi.

"Ini minum, sayang." Selang beberapa menit, Taehyun datang membawa segelas teh hangat. Merapat pada tubuh kekasih, merengkuhnya dari belakang dan menggapai jemari Beomgyu untuk menyentuh gelas tersebut agar kehangatan dari sana menyebar ke aliran darah, menghilangkan rasa menggigilnya.

"Te—terima kasih, Kak." Perlahan-lahan Beomgyu mendekatkan gelas itu ke bibir, menyesap hangatnya minuman yang membuat tenggorokannya terasa segar. Rasa hangat pun mulai dirasakannya dari lidah, sedikit demi sedikit mengurangi hawa dingin yang menusuk. Selanjutnya, ia menyentuh lengan Taehyun, berisyarat agar tidak dilepaskan. Ia teramat suka pelukan lelaki itu sehingga menyandarkan punggungnya dengan nyaman.

Bibir Taehyun melabuhkan sebuah ciuman lamat-lamat di pelipis Beomgyu dan memeluknya semakin erat. "Masih dingin?" bisiknya. Sang kekasih menggeleng pelan. "Mau tidur?" Ia bertanya lagi, dan dibalas dengan respon yang sama.

Beomgyu mengeluarkan jemarinya dari kain lengan yang kebesaran itu, mencari jari-jari Taehyun di dadanya untuk ia tautkan. Spontan senyum terbit di bibir keduanya. Taehyun membawa tautan tangan mereka ke hadapan wajahnya untuk ia kecup, Beomgyu pun melakukan hal yang sama, membuat keduanya saling tertawa. Kian merapat dalam suasana dingin, menciptakan kehangatan kecil di antaranya yang membuat hati mereka berangsur nyaman dan berdebar.

Beomgyu yang semula bersandar di dada Taehyun, memainkan jemari keduanya dalam senyum yang senantiasa tersemat di bibir, perlahan mendongakkan kepala, menikmati sentuhan bibir sang kekasih yang menelusuri surainya yang setengah basah, memberi ciuman kupu-kupu dan bisikan sayang, kian meluluhkan Beomgyu sampai ke seluruh sarafnya.

Kala mata mereka bertemu, Taehyun menurunkan wajahnya, mengecup hidung Beomgyu sekilas. Mata si cantik terpejam untuk beberapa saat, suara kecupan terdengar jelas hingga ia terkikik geli.

Suara kekehan Beomgyu menggetarkan hati Taehyun, mendorongnya untuk melakukan yang sama; di setiap sisi wajah sang kekasih tercinta. Mata, hidung, pipi lalu terakhir sasarannya adalah bibir. Awalnya hanya kecupan-kecupan ringan yang mana tawa Beomgyu kian mengumbar, memenuhi rungu Taehyun. Namun, tangan si cantik yang satunya menyentuh leher sang dominan secara tak sengaja—menyebabkan wajah sang kekasih berada tepat di hadapannya dengan jarak yang cukup dekat, hidung mereka nyaris bersentuhan. Mereka saling bertatapan, senyum di bibir keduanya tiba-tiba sirna.

『 Secret Admirer 』 ― Taegyu ✅Where stories live. Discover now