✎ Hanya segelintir kisah tentang cinta dan kasih sayang yang tulus, ditujukan untuk seseorang yang tersesat mencari jalan pulang. Dapatkah perasaan tulus itu menemukan kebahagiaannya sendiri?
―lapak Tae!Top and Gyu!bot
―bxb
ㅡIni hanya fiksi
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SETELAH sekian lama akhirnya Beomgyu bisa bermimpi indah. Ia terlelap ketika Taehyun menyanyikan lagu Over and Over Again untuknya, diiringi suara petikan gitar yang menenangkan. Hatinya yang berkelut pun berubah menjadi tenang, tapi siapa sangka lagu indah Taehyun membawakan sebuah mimpi yang begitu berarti baginya?
Di malam itu, Beomgyu bermimpi kalau ia terbangun karena ada suara bel apartemennya yang berbunyi. Beomgyu bangun dan membuka pintu tanpa ragu. Di hadapannya ada seorang wanita berperawakan mungil dan manis, memiliki paras yang luar biasa cantik dengan senyum manis bak madu ketika ia berbalik dan menatap matanya. Wanita berambut sebahu yang datang dengan gaun putih tanpa motif, terlihat seperti seorang bidadari.
"Ibu." Beomgyu spontan bergumam mengikuti batinnya yang mengetahui kalau wanita di hadapannya adalah Ibu kandungnya, Cha Jiwon. Ibu yang amat sangat ia sayangi setelah ia tahu semua kebenarannya. Rasa bahagia itu langsung memuncak, dan Beomgyu tidak dapat menahan diri untuk langsung memeluknya dengan erat.
Beomgyu menangis lebih keras, mencurahkan segala kerinduannya, kesedihannya yang ia alami selama dua puluh empat tahun terakhir. Ia memeluk pinggang wanita itu lebih erat. Semua perasaannya tumpah menjadi airmata, dan Ibunya hanya tersenyum sembari mengelus punggungnya berulang kali.
"Beomgyu sayang ..."
Beomgyu mengajak Ibunya untuk masuk dan mereka berbincang tentang banyak hal di dalam apartemen. "Kau bertemu dengan orang baik?" tanya Jiwon. Suaranya sangat lembut, selembut usapan yang dirasakan Beomgyu saat ini.
Pemuda Choi itu tentu mengangguk kencang. "Iya. Aku punya teman-teman yang sangat baik seperti malaikat, dan kekasih yang tampan seperti Dewa Yunani," jawabnya dengan nada antusias.
"Apa dia mencintaimu?" tanya Ibunya lagi.
Beomgyu mengangguk dengan mantap. "Iya, aku juga sangat mencintainya."
Dengan senyum indahnya, Jiwon memberi sentuhan di pipi Beomgyu, mengelus kemudian merapikan anak rambut putranya. "Bilang padanya kalau dia menyakitimu, Ibu akan menjitaknya sebagai hukuman."
Candaan sang Ibu membuat Beomgyu tertawa dengan wajah yang berhiaskan airmata. "Boleh, tapi jangan terlalu keras, ya Bu?" Kemudian tawa mereka mengalun lembut.
Beomgyu banyak bercerita. Tentang pertemuannya dengan Ayah dan Ibu Kang, tentang cinta pertamanya Kang Taehyun dan juga teman-temannya yang sangat menyayanginya. Beomgyu berbicara tentang banyak hal sampai ia lelah dan berakhir tidur lagi di pangkuan Ibunya.
"Beomgyu, anakku. Ibu sangat menyayangimu, Malaikat Kecilku. Terima kasih sudah lahir di hidup Ibu. Dan, maafkan Ibu karena membuatmu kesepian dan menderita. Ibu harap putra Ibu selalu bahagia bersama orang-orang yang mencintaimu." Ucapan lembut itu masih dapat didengar Beomgyu, bersamaan dengan pipinya yang diberi kecupan.
Di atas lantai yang beralaskan karpet tebal, Beomgyu menyamankan posisi kepalanya di atas paha sang Ibu, menikmati elusan di surainya yang sangat lembut melebihi apapun yang ada di dunia ini. Beomgyu tertidur sambil tersenyum, tanpa ia sadari mimpi itu membuat hatinya terasa menghangat, dan ketika ia bangun untuk kedua kalinya ia sadar bahwa semua adalah mimpi. Mimpi yang paling indah di akhir musim panas.
