🌻33☀️ END

1K 76 0
                                    

Gulf tersenyum tipis melihat pemandangan di hadapannya, Semua dalam hidupnya yang awalnya sangat menyakitkan kini berubah total.

Di hadapannya mew sedang menggendong putranya sambil memeriksa pekerjaan kantor di laptopnya.

1 bulan telah berlalu, dua putra kembarnya sudah dalam keadaan baik baik saja, hanya saja si bungsu yang bernama ohm pawat memiliki penyakit Asma bawaan dari lair, jantung si bungsu juga sedikit bermasalah jadi mereka harus ekstra menjaga kesehatan si bungsu, sedangkan anak sulungnya yang bernama alexander dia baik baik saja.

"pawat nanti mau daddy belikan mobil kalau sudah besar??" Tanya mew pada pawat yang kini berada dalam gendongannya, gulf hanya bisa tersenyum simpul melihatnya, kebiasaan mew kini bertambah, dia akan mengajak kedua putranya berbicara sepanjang waktu, walaupun dia tau jika putranya tak akan pernah bisa menjawabnya atau jangankan menjawab mengerti saja tidak.

" Ooooeeekk ooooekkkk "

Suara tangisan alex terdengar di telinga mew dengan segera dia bangkit dan membawa pawat masuk ke dalam kamarnya.

"pawat tidur dulu ya, daddy mau menenangkan phi mu dulu" Ucap mew.

Mew berjalan mendekati box bayi dan meletakkan pawat di sana, kemudian dia beralih untuk menggendong alex.

"sstt sttt putra daddy kenapa?? Haus ya?? " Tanya mew sambil menepuk nepuk pantat alex,kemudian mengajak alex ke dapur, mengambil susu yang ada di frezer kemudian memanaskannya, selagi menunggu susu dingin, mew tersenyum menatap wajah putranya, merasa bahagia saat wajah kedua putranya benar benar mirip dengan wajahnya dan juga wajah gulf, bahkan kedua orang tua mew mengatakan jika saat mew masih bayi wajahnya juga sama dengan alex.

" Setelah semua yang daddy lakukan pada mommy kalian, kenapa kalian masih ingin menunjukkan jika kalian adalah putraku" Celetuknya sambil mencium gemas pipi alex.

"Lihatlah wajahmu, apa kau berniat menduplikat wajah daddy??"gumamnya lagi, kini dia bermain main dengan pipi alex.

Mew mengambil susu yang sudah mulai dingin, mengecek suhunya di saat dia merasa suhu susu sudah tepat dia langsung memasukkannya ke dalam botol dan memberikannya pada alex juga membawa sebotol untuk pawat.

"Anak daddy pasti nanti tumbuh menjadi anak yang luar biasa" Gumamnya lagi " daddy percaya jika mommy kalian bisa membentuk kalian menjadi anak anak yang baik " Lanjutnya.

Mew masuk ke dalam kamarnya, menidurkan alex di ranjang King size miliknya kemudian mengambil pawat dan menidurkannya di sana juga, mew memberikan susu yang dia bawa dan memberikannya pada pawat.

Kedua tangannya sibuk memegangi botol susu putranya, tangannya memang terasa pegal tapi saat dia melihat kedua putranya diam menatapnya rasa pegal itu selalu menguap entah kemana.

Menatap ke dua putranya mata mew terasa berair, kenapa dulu dia begitu bodoh, dia mengingat jika dulu dirinya bahkan menyuruh gulf untuk menggugurkan mereka tapi sekarang saat mereka berada di hadapannya, bahkan mereka langsung menjebak mew agar menjadikan mereka sebagai pusat dunianya.

Susu di botol sudah habis,kedua bayi kembar itu sudah tertidur dengan pulas, mew merebahkan tubuhnya di samping sang putra, tubuhnya memiring menghadap ke arah putranya.

" Maafkan daddy untuk semuanya, kalian pasti sangat menderita saat berada di perut mommy kalian" Ucapnya sambil membelai lembut pipi pawat.

" Kalian tau mommy kalian benar benar sudah menjaga kalian dengan baik saat kalian masih di dalam kandungannya, jadi daddy minta kalian bantu daddy untuk menjaga mommy kalian dan jangan pernah membiarkan mommy kalian menangis lagi" Gumam mew, dia menunduk saat merasakan air matanya mulai turun membasahi pipinya.

RAINBOW AFTER A RAINSTROM (MEWGULF)~ENDWhere stories live. Discover now